Banyak Rohingya Kabur, Pengamanan BLK Lhokseumawe Diperketat
Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Jumlah para pengungsi Rohingya yang kabur dari lokasi penampungan Balai Latihan Kerja (BLK) Kandang Lhokseumawe terus bertambah.
Sesuai data terakhir dari Satgas Penanganan Pengungsi Rohingya Kota Lhokseumawe, jumlah Rohingya yang kabur sudah mencapai 67 orang. Dimana mayoritas yang kabur adalah para wanita. Hanya empat orang pria. Proses pelarian pun berlangsung dalam enam tahap.
Sebagaimana diketahui, sebuah kapal pengangkut imigran Rohingya kembali memasuki perairan Aceh, tepatnya di perairan Kabupaten Bireuen, 45 mil laut dari bibir pantai. Keberadaan kapal asing itu pertama sekali diketahui pada Minggu (26/12/2021) malam.
Kemudian mereka dievakuasi menggunakan empat bus untuk menjalani karantina BLK Kandang, Kota Lhokseumawe.
Juru Bicara Satgas Penanggulangan Pengungsi Rohingya Lhokseumawe, Marzuki, Jumat (11/2/2022), mengakui sudah ada 67 pengungsi Rohingya yang kabur.
Dijelaskan, awalnya jumlah Rohingya yang ditampung di BLK itu sebanyak 105 orang. Sehingga beberapa waktu lalu ada tiba tiga pria Rohingya dari Malaysia. Guna bergabung dengan kekuarganya. "Jadi dengan jumkah yang kabur sudah 67 orang. Maka Rohingya yang masih tinggal di BLK saat ini berjumlah 41 orang," katanya.
Disebutkan juga, pelarian 67 rohingya dari BLK Kandang terjadi dalam enam tahap.
Pertama terjadi pada 18 Januari 2022, jumlah yang kabur delapan orang. Pada 30 Januari 2022, kabur empat orang. Lalu 31 Januari 2022, kabur sembilan orang.
Selanjutnya, 1 Februari 2022, kabur delapan orang, 2 Februari 2022, kabur tujuh orang, dan terakhir pada 10 Februari 2022, sebanyak 31 orang.
Lanjut Marzuki, untuk 31 Rohingya yang kabur pada Kamis pagi, mereka kekuar dari NLK dengam cara merusak pagar seng. "Jadi ubtuk pagar seng yang dirusak tersebut, kini sudah diperbaiki," ujar Marzuki.
Sedangkan perkembangan kondisi di BLK, pada Jumat hari ini, kata Marzuki,aman -aman saja. Pelayanan semua aspek berjalan normal seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, kebutuhan konsumsi. "Untuk pengamanan semakin diperketat dan lampu sorot ditambah sudah empat unit saat ini dan CCTV ada empat unit," pungkas Marzuki.(*).
Komentar
Posting Komentar