Bukan Hanya Pangan, Krisis Ini Juga Bakal Mengintai! - CNBC Indonesia - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Bukan Hanya Pangan, Krisis Ini Juga Bakal Mengintai! - CNBC Indonesia

Share This

 

Bukan Hanya Pangan, Krisis Ini Juga Bakal Mengintai!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Market
24 February 2022 14:45
Oil facilities are seen on Lake Maracaibo in Cabimas, Venezuela January 29, 2019. REUTERS/Isaac Urrutia
Foto: Ilustrasi: Fasilitas minyak terlihat di Danau Maracaibo di Cabimas, Venezuela, 29 Januari 2019. REUTERS / Isaac Urrutia

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dikabarkan sudah final akan menyerang Ukraina secara penuh. Amerika Serikat (AS) mengatakan Presiden Vladimir Putin itu sedang persiapan akhir untuk menempatkan pasukan guna "invasi penuh".

Jika perang benar-benar terjadi dampaknya tak hanya ke ekonomi, namun akan mempengaruhi pasokan dan harga komoditas energi di dunia.

Ini karena Rusia yang memiliki pengaruh besar terhadap ketersediaan energi di dunia seperti minyak mentah, gas bumi, dan batu bara.

Bahkan jika pasokan dari Rusia macet karena perang, bisa terjadi krisis energi dunia.

MIGAS

Rusia adalah raja minyak dan gas (migas) dunia. Jika Rusia tidak bisa memenuhi kebutuhan dunia akan minyak dan gas akibat perang, maka pasokan dunia bisa langka. Sebab Rusia memegang peran strategis terhadap ketersediaan migas dunia.

Menurut BP Statistics Review, seperempat lebih kebutuhan gas dunia dipasok oleh Rusia. Tepatnya, Rusia memiliki 26,2% pangsa ekspor di seluruh dunia dengan jumlah 197,7 miliar meter kubik.

Rusia adalah produsen gas alam terbesar kedua di dunia dengan kontribusi mencapai 16,6% produksi gas alam pada tahun 2020 dengan jumlah 638,5 miliar meter kubik. Cadangannya mencapai 1.320,5 miliar meter kubik, setara dengan 19,9% cadangan dunia.

Gas Rusia banyak mengalir ke Eropa dengan besaran 167,7 miliar meter kubik pada tahun 2020. Jumlah ini setara 37,5% total impor gas alam Eropa.

Sementara itu, Rusia adalah negara nomor empat eksportir terbesar minyak mentah di dunia dengan pangsa pasar 11,4% terhadap total pasokan minyak dengan rata-rata ekspor 8 juta barel per hari (bph) selama sepuluh tahun terakhir, mengutip data BP Statistic.

Paling banyak ekspor minyak Rusia ke Eropa. Besarannya adalah 138,2 juta ton pada tahun 2020. Jumlah ini setara 29% total impor minyak Eropa yaitu 475,9 juta ton setahun.


Sementara di urutan kedua ditempat China dengan jumlah minyak yang dikirim Rusia mencapai 83,4 juta ton.

Produksi minyak Rusia mencapai 10,7 juta bph atau setara 12,1% produksi dunia. Jumlah ini menempatkan Rusia duduk di peringkat 3 produsen minyak mentah dunia terbesar. Sedangkan cadangan terbukti minyak mentah Rusia mencapai 107,8 juta barel.

Saat pasokan migas dari Rusia terganggu, kelangkaan akan terjadi dan harga minyak dan gas akan melejit. Dampaknya adalah tingginya harga enaergi seperti listrik untuk kebutuhna rumah tangga dan industri. Inflasi pun akan karena harga kebutuhan pun turut melambung.

Saat harga minyak dan gas naik, dampaknya akan menjalar ke komoditas lain. Salah satunya adalah batu bara sebagai barang subtitusi energi.

Bukan Hanya Pangan, Krisis Ini Juga Bakal Mengintai! - Halaman 2

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Market
24 February 2022 14:45
Ilustrasi (Photo by Pixabay from Pexels)
Foto: Ilustrasi (Photo by Pixabay from Pexels)

Batu Bara

Harga batu bara berpotensi ikut terkerek mengikuti harga minyak dan gas. Namun, peran penting Rusia di rantai pasokan batu bara dunia juga jadi faktor pendorong harga batu bara.

Rusia merupakan eksportir terbesar nomor tiga dunia setelah Indonesia dan Australia. Pada tahun 2019, ekspor Rusia mencapai 217 juta ton. Jika pasokan dari Rusia berhenti akibat perang, dunia akan kehilangan 17,8% pasokannya.

Hal ini akan mengguncang negara-negara konsumen batu bara terbesar di dunia, yaitu Asia.

Asal tahu saja, Asia adalah konsumen terbesar batu bara dunia dengan porsi 80% dari total konsumsi dunia.

Pelanggan Rusia pun tak main-main karena berasal dari negara 'pecandu' batu bara seperti China, Jepang, Korea Selatan, dan India.

Rusia merupakan pemasok batubara nomor dua China, konsumen batu bara terbesar di dunia, pada tahun 2021. China mengimpor 15,25 juta ton atau 4,72% dari total impor batu bara dari Rusia pada tahun 2021, menurut data bea cukai.

Kemudian, Rusia adalah pemasok batubara termal terbesar kedua di Jepang. Pada tahun 2021 Rusia menyumbang 12,48% menurut data bea cukai Jepang. Jepang sendiri merupakan konsumen batu bara terbesar nomor 4 dunia

Rusia pemasok batu bara terbesar kedua ke Korea Selatan pada tahun 2021 setelah Australia, mengirimkan 21,95 juta ton senilai sekitar $2,56 miliar dan menyumbang 17,5% dari total impor batu bara Korea Selatan, data menunjukkan.

India sebagai konsumen batubara dunia terbesar nomor dua pun mengimpor batu bara dari Rusia. Porsinya mencapai 1,3% dari total impor batu bara nasional.

Ketika pasokan kemudian menjadi langka, maka harga batu bara dunia puna akan meroket. Apalagi tahun ini diperkirakan akan menjadi puncak konsumsi batu bara.

Badaan energi Internasional (IEA) memprediksi konsumsi batu bara dunia pada tahun 2022 akan mencapai puncak seperti tahun 2013 yaitu sebesar 8 miliar ton.

Krisis energi bisa seperti pada akhir tahun 2020 silam atau bahkan lebih buruk.

Market Focus: Eropa Timur Masih Panas & Harga CPO Melonjak


(ras)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages