Daftar Perusahaan yang Paling Rugi Akibat Serangan Rusia - CNN Indonesia - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Daftar Perusahaan yang Paling Rugi Akibat Serangan Rusia - CNN Indonesia

Share This
Responsive Ads Here

 

Daftar Perusahaan yang Paling Rugi Akibat Serangan Rusia

CNN Indonesia
Sabtu, 26 Feb 2022 15:20 WIB
Perusahaan internasional yang beroperasi besar-besaran di Rusia diproyeksikan bakal menerima lebih banyak sanksi lagi dari blok barat.(REUTERS/CARLOS BARRIA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perusahaan internasional yang beroperasi besar-besaran di Rusia diproyeksikan bakal menerima lebih banyak sanksi lagi dari blok barat.

Sanksi dari Uni Eropa dan AS meningkat pada Kamis (24/2) ketika para pemimpin negara-negara Barat mengutuk tindakan Rusia.

Ekonomi Rusia sendiri telah membayar harga mahal agresi militer negaranya, mulai dari pasar saham yang anjlok 33 persen hingga mata uang ruble yang rontok dalam pekan ini.

Putin memperingatkan para pemimpin bisnis Rusia bahwa akan lebih banyak pembatasan lebih lanjut pada ekonomi Rusia. Ia juga meminta agar dunia bisnis bekerja dalam solidaritas dengan pemerintah.

Berikut adalah beberapa perusahaan dengan beroperasi besar-besaran di Rusia yang paling merugi seperti dirangkum oleh CNN Business.

Pilihan Redaksi

1. BP

Perusahaan minyak Inggris BP adalah investor asing terbesar di Rusia dengan 19,75 persen saham di perusahaan minyak nasional Rusia, Rosneft.

Saat saham Rosneft rontok 43 persen pada Kamis (24/2) lalu, BP juga kena imbasnya dengan koreksi 4,6 persen di perdagangan London. BP turut memegang saham di beberapa proyek minyak dan gas lainnya di Rusia.

2. Coca-Cola HBC

Perusahaan yang terdaftar di London itu membotolkan Coke untuk Rusia, Ukraina, dan sebagian besar Eropa Tengah dan Timur. Coca-cola HBC menghitung Rusia di antara pasar terbesarnya dan mempekerjakan 7.000 orang di sana.

3. Danone

Perusahaan Prancis Danone juga mengendalikan merek susu Rusia Prostokvanhino. Rusia berkontribusi sebesar 6 persen dari total penjualan dari negara tersebut.

4. Metro

Pengecer asal Jerman tersebut mempekerjakan sekitar 10 ribu orang di Rusia dan melayani sekitar 2,5 juta pelanggan di sana.

5. Nestle

Perusahaan barang konsumen Swiss ini memiliki enam pabrik di Rusia pada 2020, termasuk pabrik yang membuat gula-gula dan minuman, menurut situs webnya. Penjualannya pada 2020 dari Rusia bernilai sekitar US$1,7 miliar.

6. Renault

Pembuat mobil Prancis ini memiliki 69 persen saham di perusahaan patungan Rusia Avtovaz, yang berada di belakang merek mobil Lada dan menjual lebih dari 90 persen produksi mobilnya secara lokal.

b176766f-034f-4194-a66f-1fe50592174b_169

Foto: CNN Indonesia/Safir Makki

7. Rolls-Royce

Perakit mesin pesawat (aero engine) Rolls-Royce mengatakan, 20 persen dari pasokan titanium yang digunakan untuk membuat suku cadang mesin dan roda pendarat untuk pesawat jet jarak jauh berasal dari Rusia.

Negara tersebut juga menyumbang kurang dari 2 persen dari total pendapatan.

8. Shell

Shell, perusahaan minyak Belanda, memegang 27,5 persen dari total proyek gas alam cair Sakhali-2, yang memiliki kapasitas tahunan 10,9 juta ton dan dioperasikan oleh Gazprom, perusahaan gas raksasa di belakang pipa Nord Stream 2 yang dibekukan oleh Jerman.

Pada perdagangan Kamis lalu, saham Gazprom jeblok 35 persen.

9. ExxonMobil

Raksasa minyak AS ini memiliki lebih dari 1.000 karyawan di Rusia dan telah beroperasi di Rusia selama lebih dari 25 tahun.

Anak perusahaannya, Exxon Neftegas Limited, memiliki 30 persen saham di Sakhalin-1, proyek minyak dan gas alam besar yang terletak di lepas Pulau Sakhalin di Timur Jauh Rusia.

10. Mitsubishi

Perusahaan asal Jepang ini mendistribusikan kendaraan mereka melalui sekitar 141 dealer di Rusia dan memiliki saham dalam proyek pengembangan gas dan minyak Sakhalin II.

Sakhalin II memasok gas alam cair dan memperdagangkan batu bara, aluminium, nikel, batu bara, metanol, plastik, dan bahan lainnya ke Jepang. Mitsubishi juga memasok peralatan pembangkit listrik dan mesin lainnya ke Rusia.

11. Toyota

Pabrik perusahaan di Saint Petersburg, Rusia, memproduksi mobil seri Camry dan Rav4, serta memiliki kantor penjualan di Moskow. Toyota memiliki sekitar 2.600 staf, termasuk 26 warga negara Jepang di lokasi tersebut.

(chs/chs)
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages