Epidemiolog: Penyebaran Omicron Cepat, Namun Kasus Kematian Rendah
Jumat, 4 Februari 2022 | 22:51 WIB
Oleh: Feriawan Hidayat / FER

Jakarta, Beritasatu.com - Situasi pandemi covid-19 saat ini tidak bisa disamakan dengan kondisi gelombang pandemi akibat varian Delta pada tahun 2021 lalu.
Lonjakan kasus yang terjadi akhir Januari 2022 hingga saat ini perlu disikapi secara lebih bijak dengan pemahaman yang lebih baik oleh masyarakat, terutama terkait karakteristik varian Omicron itu sendiri.
"Masyarakat Indonesia memiliki trauma pada momen gelombang covid-19 varian Delta yang lalu. Perlu diketahui memang varian omicron ini penyebarannya cepat, tapi kasus kesakitan maupun kematian akibat varian ini rendah," kata Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Dr Pandu Riono MPH PhD dalam keterangannya, Jumat (4/2/2022).
Pandu menerangkan, bagi pasien varian omicron ini tidak banyak yang perlu masuk rumah sakit. Hal ini, perlu diketahui masyarakat. Karakteristik lonjakan kasus sangat dipengaruhi karakteristik varian virusnya.
"Kedua karakteristik lonjakan kasus ini juga dipengaruhi oleh jumlah imunitas penduduk, Karena itulah masyarakat sering salah persepsi dengan kondisi saat ini seperti kondisi di Juli-Agustus 2021 lalu, padahal sudah jauh berbeda,” terang Pandu.
Sebagian besar penduduk Indonesia hingga Kamis (3/2/2022), sudah mendapatkan vaksinasi covid-19 yang cukup merata. Catatan vaksinasi nasional, telah lebih dari 185 juta populasi penduduk Indonesia yang mendapat vaksinasi dosis pertama. Sedangkan 129 juta lebih penduduk mendapatkan dosis kedua, serta lebih dari 4,7 juta penduduk sudah mendapat dosis ketiga.
Vaksinasi masih memiliki peran yang besar bagi pencegahan kesakitan dan kematian akibat infeksi virus covid-19 varian apa saja termasuk omicron.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar