0
News
    Home Featured

    Heboh Penjualan Organ Manusia untuk Desainer Indonesia, Ternyata Kerap Terjadi di Israel hingga AS - Okezone

    3 min read

     

    Heboh Penjualan Organ Manusia untuk Desainer Indonesia, Ternyata Kerap Terjadi di Israel hingga AS



    By
    google.com
    4 min

    JAKARTA - Baru-baru ini, Polisi Federal Brasil berhasil mengungkap kasus penjualan organ setelah menggerebek Universitas Negeri Amazonas di Kota Manaus pada Selasa, 22 Februari 2022 lalu.

    Paket tersebut berisikan organ tubuh manusia yang terdiri dari tangan dan tiga paket plasenta manusia yang sudah dikemas dan siap dikirim ke Singapura. Adapun paket tersebut ditujukan kepada seorang desainer terkenal Indonesia.

    Kasus tersebut tentu bukan satu-satunya kasus penjualan organ manusia yang pernah terjadi. Berikut adalah daftarnya.

    • Kasus Penjualan Organ di Suriah

    Investigasi BBC berhasil mengungkapkan pengakuan seorang pria bernama Abu Jafaar yang menjual organ tubuh para pengungsi Suriah pada tahun 2017. Dulunya, ia merupakan sekuriti di sebuah pub, sebelum akhirnya bertemu dengan sindikat penjualan organ.

    Ia bertugas menemukan orang-orang putus asa, terutama para pengungsi Suriah yang tidak bisa masuk ke wilayah Lebanon setelah pemerintah menutup akses pengungsian. Karena kesulitan hidup itu, Jafaar akhirnya menawarkan jalan keluar berupa jual beli organ tubuh.

    Setelah korban bersedia, Jafaar membawa mereka ke tempat operasi dengan mata tertutup. Di sana, sudah ada dokter yang biasa melakukan operasi di rumah kontrakan yang diubah menjadi klinik sementara.

    Setelah operasi selesai dilakukan, Jafaar akan membawa mereka pulang dan mengawasi para “pendonor” sampai jahitannya lepas. Setelah itu, mereka akan dibiarkan begitu saja.

    Entah meninggal atau apa pun. Abu Jafaar mengatakan bahwa bisnis penjualan organ memang sedang booming. Dan ia dengan bangga menyatakan bahwa meskipun melanggar hukum, yang dilakukannya adalah demi kebaikan.

    • Kasus Penjualan Organ di Israel

    Disadur dari Times of Israel, pada 2019 lalu polisi Kazakhstan berhasil menahan seorang dokter yang mengambil ginjal dari orang-orang miskin dan memperjualbelikannya untuk klien-klien yang kaya, berdasarkan pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri. Korban transplantasi ginjal ilegal tersebut merupakan orang-orang yang berasal dari Ukraina, Kirgistan, dan Tajikstan.

    Salah satu negara yang menerima hasil penjualan organ tersebut adalah Israel. Dokter yang bernama Adilay Donbay itu kemudian ditahan atas tuduhan menjadi bagian dari komplotan jual beli organ manusia secara ilegal. Sebanyak 592 transplantasi ilegal telah dilakukan di Israel. Menurut National Transplant Center (NTC) angkanya lebih tinggi dibanding tahun 2017.

    • Kasus Penjualan Organ di Amerika

    Pada 2014 lalu, FBI menggerebek perusahaan penerima donasi jenazah bernama Biological Resource Center (BRC). Dari hasil penyelidikan, FBI berhasil menemukan sebuah kulkas penyimpanan berisi potongan tubuh manusia, termasuk penis, darah, bahkan kepala manusia yang dijahitkan pada manusia lain.

    FBI berhasil mengamankan 10 ton jenazah beku manusia, terdiri dari 281 kepala, 241 bahu, 337 kaki, dan 97 tulang belakang. Saking ngerinya pemandangan tersebut, Matthew Parker, mantan agen FBI menyatakan bahwa dia mengalami kesulitan tidur hingga PTSD, yang akhirnya membuatnya mengundurkan diri dari FBI. Ia mengungkapkannya pada Reuters.

    Mantan pemilik BCR, Stephen Gore, telah mengaku kesalahannya dan menerima hukuman satu tahun penjara dan empat tahun percobaan. Adapun Undang-Undang Transplantasi Organ Nasional yang disahkan pada tahun 1984 melarang penjualan atau pembelian organ dan jaringan manusia di Amerika Serikat. Hal itu termasuk ilegal dan bisa dikenai denda serta penjara.

    Dilansir dari berbagai sumber/Alifia Nur Faiza/Litbang MPI

    (Ari)
    Komentar
    Additional JS