Jangan Kaget! Ini Riset Terbaru Soal Vaksin Booster Pfizer

Jakarta, CNBC Indonesia - Kemanjuran dosis ketiga vaksin mRNA Pfizer dan Moderna berkurang secara substansial pada bulan keempat setelah pemberian. Hal ini terungkap dari sebuah studi baru oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
Studi baru ini didasarkan pada lebih dari 241.204 kunjungan ke unit gawat darurat dan 93.408 rawat inap, di antara orang dewasa dengan penyakit mirip Covid-19 selama 26 Agustus 2021-22 Januari 2022.
Kemanjuran vaksin diperkirakan dengan membandingkan peluang tes Covid positif antara pasien yang divaksinasi dan tidak divaksinasi.
Mengutip laman Straits News, Selasa (15/2/2022), peneliti menggunakan metode statistik untuk mengontrol waktu, wilayah geografis, sambil menyesuaikan usia, tingkat penularan lokal, dan karakteristik pasien seperti penyakit penyerta atau komorbid
Selama periode varian omicron, kemanjuran vaksin terhadap bagian darurat terkait covid-19 atau kunjungan perawatan darurat sebesar 87% selama dua bulan setelah dosis ketiga. Namun kemudian, angka ini turun menjadi 66% pada bulan keempat.
Sementara, kemanjuran vaksin terhadap pasien rawat inap mencapai 91% dalam dua bulan pertama. Angka ini juga turun menjadi 78% pada bulan keempat setelah dosis ketiga.
"Temuan bahwa perlindungan yang diberikan oleh vaksin mRNA berkurang dalam beberapa bulan setelah menerima dosis vaksin ketiga memperkuat pentingnya pertimbangan lebih lanjut dari dosis tambahan untuk mempertahankan atau meningkatkan perlindungan," para penulis menyimpulkan.
Berbicara pada briefing Covid di Gedung Putih, penasihat medis utama Presiden AS Joe Biden, yaitu Anthony Fauci, mengatakan kemungkinan dosis keempat akan lebih mungkin diperlukan untuk sekelompok orang. Vaksin dosis keempat itu meningkatkan respons kekebalan yang lebih lemah, seperti orang tua dan mereka yang memiliki komorbid.
Informasi saja, Amerika Serikat (AS) menggunakan vaksin primer atau dua dosis vaksin Pfizer dan Moderna.
(roy/roy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar