Pilihan

Kurikulum Prototype 2022 Tidak Diterapkan Serentak, Ini Alasannya - medcom

 

Kurikulum Prototype 2022 Tidak Diterapkan Serentak, Ini Alasannya

Citra Larasati,  

Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo. Foto: YouTube
Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo. Foto: YouTube

Jakarta:  Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo mengatakan, masih banyak warga pendidikan yang mempertanyakan mengapa kurikulum prototype 2022 masih dijadikan opsi.  Sebelumnya, Kemendikbudristek tengah menerapkan kurikulum prototype 2022 di 2.500 sekolah penggerak dan 1.000 SMK Pusat Keunggulan.  

Pria yang akrab disapa Nino ini menjelaskan, selain menegaskan peran sekolah dalam penyusunan kurikulum, pemberian opsi adalah bagian dari manajemen perubahan. Perubahan kerangka kurikulum nasional menuntut adaptasi yang besar.

"Ini perlu dikelola agar menghasilkan dampak yang diinginkan, yaitu perbaikan kualitas pembelajaran," terang Nino dalam unggahannya di akun Instagram-nya @ninoaditomo, Rabu, 12 Januari 2022.

Tahapan perubahannya sebagai berikut:

  • 2019-2020: Evaluasi Kurikulum 2013
  • 2021-2022: Uji coba terbatas dan perbaikan kurikulum prototipe melalui Program Sekolah Penggerak (SP) dan Program SMK PK
  • 2022-2024: Perbaikan lebih lanjut melalui penerapan di SP, SMK PK, dan sekolah/madrasah lain yang berminat.
Ia menegaskan, dengan demikian perubahan kurikulum nasional baru akan terjadi pada 2024. Ketika itu, kata Nino, kurikulum prototype 2022 sudah melalui perbaikan selama tiga tahun di beragam sekolah/madrasah.



Selain itu, pada tahun 2024 akan ada cukup banyak sekolah/madrasah yang sudah mempelajari kurikulum prototype 2022 dan bisa menjadi mitra belajar bagi sekolah/madrasah lain. "Pendekatan bertahap memberi waktu bagi guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan untuk belajar," ujar Nino.

Menurutnya, proses belajar para aktor kunci ini penting karena menjadi fondasi transformasi pendidikan. Ingat, tujuan perubahan kurikulum adalah untuk mengatasi krisis belajar.

Baca juga:  Kriteria Sekolah yang Boleh Menerapkan Kurikulum Prototype 2022

Kemendikbudristek, kata Nino, ingin menjadikan sekolah sebagai tempat belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan. Menurutnya, ini tidak bisa dicapai dengan perubahan kurikulum saja.

"Cita-cita ini mensyaratkan perubahan yang sistemik.  Karena itulah kami juga mereformasi sistem evaluasi pendidikan (Asesmen Nasional menjadi elemen kunci di sini). Juga menata sistem rekrutmen dan pelatihan guru. menyelaraskan pendidikan vokasi dengan dunia kerja, mendampingi dinas-dinas pendidikan, dan melakukan penguatan anggaran dan kelembagaan," tuturnya.

Untuk itu Nino menegaskan, perubahan sistemik ini takkan terjadi dalam sekejap. Harapannya, tahapan perubahan kurikulum akan memberi waktu yang memadai untuk menyiapkan fondasinya.

Editor : Citra Larasati

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek