Kurikulum Prototype juga Bisa Diujicobakan di Sekolah non Penggerak, Tapi? - Murianews

 

Kurikulum Prototype juga Bisa Diujicobakan di Sekolah non Penggerak, Tapi?

3-3 minutes

Kurikulum Prototype juga Bisa Diujicobakan di Sekolah non Penggerak, Tapi?
Pembelajaran tatap muka di salah satu SMP di  Kudus (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)

MURIANEWS, Kudus – Kurikulum prototype 2022 segera diujicobakan di Kudus. Sebanyak 31 sekolah penggerak Kudus dari jenjang SD hingga SMP ditunjuk untuk melakukan uji coba itu.

Ternyata, sekolah yang bukan sekolah penggerak juga bisa ikut serta dalam uji coba kurikulum prototype. Itu diungkapkan Kasi Kurikulum Disdikpora Kudus Afri Shofiyaningrum.

“Yang jadi pionirnya 31 sekolah penggerak dulu. Sebenarnya, boleh bagi sekolah yang belum jadi penggerak juga boleh ikut, tergantung kesiapan sekolah,” katanya, Rabu (2/2/2022).

Baca juga: Kurikulum Prototype 2022 Bakal Dicoba di 30 Sekolah Kudus

Hanya saja, lanjutnya, kurikulum prototype belum tersosialisasikan secara mendetail kepada guru di sekolah bukan penggerak. Sekolah pun diperkenankan memilih satu antara tiga kurikulum, yakni kurikulum K-13, kurikulum darurat, dan kurikulum prototype.

“Konsepnya dari pusat juga belum selesai fiks. Yang sudah fiks itu memang dari sekolah penggerak,” ucapnya.

Saat ini, lanjut dia, masih proses pendataan. Di mana nantinya, setiap sekolah penggerah harus diwakilkan satu guru kelas atas dan satu guru kelas bawah. Karena penanganannya nanti berbeda.

“Pengumpulan data dari sekolah penggerak itu sampai 5 Februari 2022. Jadi mereka nanti langsung terjun latihan dan setelah itu disebarkan untuk guru-guru lain. Setelah itu dari pusat menjadwalkan ulang, jadi belum tahu mulainya kapan,” jelasnya.

Sementara Kabid Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus Moch Zubaedi menjelaskan, kurikulum prototype sebenarnya dirancang untuk melakukan pemulihan dan mengcover pembelajaran selama pandemi Covid-19.

“Dengan adanya pandemi kan banyak terjadi kelemahan dalam hal akademis. Jadi kurikulum ini untuk menutup kelemahan saat pandemi kemarin,” ucapnya.

Pihaknya telah menyosialisasikan kurikulum protoype tersebut melalui masing-masing korwil. Sosialisasi tersebut dilakukan secara bertahap.

“Sampai saat ini, sudah empat korwil yang melakukan sosialisasi, yakni, korwil Jekulo, korwil Mejobo, korwil Gebog, dan korwil Bae. Jadi tinggal lima korwil yang tengah berjalan,” ujarnya.

Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya