Nadiem Ganti Nama Kurikulum Protipe Jadi Kurikulum Merdeka, Mulai Berlaku Tahun Ajaran 2022/2023 By MSN
Nadiem Ganti Nama Kurikulum Protipe Jadi Kurikulum Merdeka, Mulai Berlaku Tahun Ajaran 2022/2023
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengumumkan Kurikulum Prototipe resmi berganti nama menjadi Kurikulum Merdeka.
Nadiem menambahkan, Kurikulum Merdeka akan mulai diluncurkan di sekolah lain selain sekolah penggerak.
“Kita memberikan fleksibilitas, Kurikulum Merdeka ini sudah kita tes di 2.500 sekolah penggerak, namanya dulu Kurikulum Prototipe,” ucapnya.
Menurut Nadiem, kurikulum itu akan mulai bisa digunakan mulai tahun ajaran 2022/2023 di jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA.
Nadiem juga menyampaikan, sekolah bisa mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap atau sesuai dengan kesiapan masing-masing sekolah.
“Satuan pendidikan bisa mengimplementasi kurikulum Merdeka ini berdasarkan kesiapan masing-masing,” ujar dia.
Lebih lanjut, menurut dia, implementasi Kurikulum Darurat tidak akan dipaksakan atau diwajibkan. Kurikulum Merdeka bersifat opsional.
Nadiem menjelaskan, pihaknya memberikan 3 opsi kurikulum. Bagi sekolah yang belum siap masih bisa menggunakan Kurikulum 2013.
Kedua, Kurikulum Darurat masih bisa digunakan bagi sekolah yang merasa ingin ada perubahan atau penyederhanaan kurikulum namun masih merasa belum siap menerapkan Kurikulum Merdeka.
Opsi terakhir, sekolah yang sudah siap sudah bisa menerapkan Kurikulum Merdeka secara utuh ataupun bertahap.
Ia memberikan kewenangan kepada guru untuk memutuskan kurikulum yang terbaik sesuai kesiapan sekolah.
“Seperti yang kita bilang tidak perlu panik kepada guru dan kepala sekolah karena kemerdekaan dan keputusan itu ada di mereka,” ucapnya.
Kemendikbud Ristek sebelumnya mengumumkan Kurikulum Prototipe akan ditawarkan kepada sekolah pada 2022.
Hal ini berimplikasi, bagi SMA yang memilih menggunakan Kurikulum Prototipe, maka siswa tak lagi dibagi dalam jurusan IPA, IPS maupun Bahasa.
“Kurikulum Prototipe tidak disebut sebagai Kurikulum 2022 karena pada tahun 2022 sifatnya opsional,” kata Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Assesmen Pendidikan dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi (Kemendikbud Ristek) Anindito Aditomo saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/12/2021).
Karena bersifat optional, maka Kurikulum Prototipe hanya akan diterapkan di satuan pendidikan yang berminat menggunakannya sebagai alat untuk transformasi pembelajaran.
Bagi sekolah yang menggunakan Kurikulum Prototipe, para siswa SMA dapat meramu sendiri kombinasi mata pelajaran sesuai dengan minatnya.
Komentar
Posting Komentar