Pejabat AS Sebut Rusia Miliki 70 Persen Kekuatan untuk Invasi ke Ukraina - medcom
Pejabat AS Sebut Rusia Miliki 70 Persen Kekuatan untuk Invasi ke Ukraina
Fajar Nugraha,

Washington: Menurut dua orang pejabat Amerika Serikat (AS), Rusia memiliki sekitar 70 persen kekuatan tempur yang diyakini akan dibutuhkan untuk invasi skala penuh ke Ukraina. Mereka juga ditengarai dan mengirim lebih banyak kelompok taktis batalyon ke perbatasan dengan tetangganya.
“Dalam dua minggu terakhir, jumlah batalyon kelompok taktis (BTG) di wilayah perbatasan telah meningkat menjadi 83 dari 60 pada hari Jumat dan 14 lainnya sedang transit,” para pejabat tersebut tanpa menyebutkan identitas, karena sensitivitas informasi, seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu 6 Februari 2022.
“Mengenai waktu invasi, tanah diperkirakan akan mencapai titik beku sekitar 15 Februari, yang memungkinkan transit mekanis off-road oleh unit militer Rusia. Kondisi seperti itu akan berlanjut hingga akhir Maret,” imbuh para pejabat itu.
Garis waktu itu dan meningkatnya jumlah serta kemampuan pasukan Rusia yang dekat dengan Ukraina dapat menunjukkan bahwa jendela diplomasi ditutup. Namun para pejabat AS tidak memberikan bukti untuk mendukung perkiraan mereka tentang pasukan Rusia.
Ketika Rusia mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan, mereka mengatakan tidak merencanakan invasi tetapi dapat mengambil tindakan militer yang tidak ditentukan jika tuntutan keamanannya tidak dipenuhi. Itu termasuk janji bahwa NATO tidak akan pernah mengakui Ukraina, permintaan yang Washington dan NATO katakan tidak dapat diterima.
Washington yakin Rusia dapat memilih opsi lain selain invasi skala penuh, termasuk serangan terbatas, dan tidak percaya Presiden Vladimir Putin telah membuat keputusan akhir, kata para pejabat.
Tetapi mereka mengatakan Putin menempatkan kekuatan yang dapat mengeksekusi semua skenario.
“Jika Rusia menyerang ibu kota Keiv, itu bisa jatuh dalam beberapa hari. Invasi skala penuh akan menyebabkan korban besar,” kata para pejabat AS.
“Ukraina dapat menderita 5.000 hingga 25.000 korban tentara, sementara korban pasukan Rusia dapat antara 3.000 dan 10.000, dan korban sipil dapat berkisar antara 25.000 hingga 50.000,” menurut perkiraan pejabat itu.
Invasi penuh juga akan mendorong jutaan pengungsi dan pengungsi internal di Eropa melarikan diri. Tetapi sekali lagi, tidak ada bukti dijelas menyertai anggapan tersebut.
Editor : Fajar Nugraha