Rhenald Kasali Hadiri Podcast Deddy Corbuzier, Bahas Orang Kaya Palsu dan Fenomena Flexing - Media Blitar
MEDIA BLITAR - Rhenald Kasali kembali hadir pada Podcast Deddy Corbuzier dalam acara Close The Door.
Rhenald dan Deddy kali ini membahas fenomena flexing yang dipraktikkan oleh para orang kaya palsu.
Menurut Rhenald Kasali, orang kaya sejati tidak suka memamerkan kekayaannya secara berlebihan di sosial media.
Hal itu disetujui oleh Deddy Corbuzier.
Fenomena flexing sendiri semakin menjamur di berbagai sosial media.
Flexing adalah kegiatan memamerkan harta kekayaan dalam bentuk berbagai barang mewah.
Bergonta-ganti mobil dan jam tangan mewah sering kali dipamerkan di sosial media mereka demi menarik perhatian warganet.

Beberapa dari mereka diduga berperan sebagai afiliator dari suatu aplikasi trading.
Afiliator adalah orang Yang bertugas untuk meyakinkan seseorang untuk bergabung atau membeli sebuah produk.
“Iya, itu yang terjadi saat ini. Itu banyak terjadi saat ini dan kita yang tidak mengerti masuk ke umpan mereka,” kata Rhenald Kasali.
Menurutnya, flexing adalah salah satu cara mereka untuk memancing minat masyarakat agar bergabung menjadi anggota dari perusahaan yang membayar mereka.
Kemudian mereka beralih membicarakan perbedaan pola pikir antara orang kaya laki-laki dan perempuan.
“Jika laki-laki, dia akan membeli mobil mewah untuk menarik perhatian perempuan,” kata Rhenald Kasali sesuai dengan research customer behavior.
“Tapi perempuan membeli tas mewah untuk menunjukkan baha dia lebih hebat daripada perempuan lain. Dan dia beli barang yang merk-nya harus kelihatan. Yang penting orang bisa menaruh perhatian kepada dia,” kata Rhenald Kasali.
Rhenald juga membeberkan kecenderungan orang kaya palsu yang mementingkan desain daripada kualitas.

Menurutnya orang kaya asli lebih mementingkan investasi daripada konsumsi.
Istilah-istilah baru yang muncul di berbagai media seperti "crazy rich" dan "Sultan" adalah salah satu contohnya.
Dia juga menekankan bahwa kebanyakan dari mereka baru berusia dua puluhan.
Deddy Corbuzier pun setuju dengan pendapat Rhenald Kasali.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar