Sejarah Klub Olympique De Marseille, Fanatisme Tim, Serta Simbol Rakyat Pesisir Kota di Prancis - Kabar Banten

Sejarah Klub Olympique De Marseille, Fanatisme Tim, Serta Simbol Rakyat Pesisir Kota di Prancis

4-5 minutes

Sejumlah pemain Olympique De Marseille berduel dengan sang rival, PSG. /Tangkapan layar/footballhistory.org
Sejumlah pemain Olympique De Marseille berduel dengan sang rival, PSG. /Tangkapan layar/footballhistory.org

KABAR BANTEN - Klub Olympique De Marseille dapat diibaratkan sebagai simbol kebanggaan rakyat pesisir Kota di Prancis.

Terbentuk di Kota Marseille, Olympique De Marseille memiliki tradisi yang kaya dan sejarah kesuksesan panjang.

Selain sepuluh kejuaraan nasional, Olympique De Marseille adalah klub pemegang rekor saat ini untuk kemenangan terbanyak di Piala Coupe de France, setelah memenangkan kompetisi sepuluh kali.

Baca Juga: Sejarah Klub PSG, Raksasa Prancis yang Berjaya Berkat Pengusaha Tajir Dari Qatar

Dilansir Kabar Banten dari Football History, $ampai hari ini Olympique De Marseille masih menjadi satu-satunya klub Prancis yang memenangkan Liga Champions, setelah melakukannya pada 1993.

Bermarkas di Stade Velodrome sejak 1937 hingga kini, sebelumnya Olympique kandangnya yang bersejarah terletak di Stade de l'Huveaune dari 1904 sampai 1937.

Darisanalah muncul pemain-pemain legenda Marseille, seperti Emmanuel Aznar, Vilmos Kohut, Jean Djorkaeff, Enzo Francescoli, Dragan Stojkovic, Eric Cantona, Jean-Pierre Papin, Fabien Barthez, Fabrizio Ravanelli, Laurent Blanc, Franck Sauzee, Samir Nasri, Marius Tresor, Souleymane Diawara, dan Gabriel Heinze.

Bahkan, Olympique De Marseille pun pernah mengandalkan jasa pemain sekelas Didier Drogba, Mathieu Valbuena, dan Steve Mandanda.

Walaupun sekilas, tapi rekor klub yang paling banyak dimainkan ialah Steve Mandanda (439 penampilan) dan pencetak gol terbanyak yakni Mamadou Niang (159 gol).

Sejarahnya, Olympique De Marseille secara resmi didirikan pada 1892, baru di 1899 bagian sepakbola diperkenalkan ke kompetisi resmi klub-klub Prancis.

Perasaan pertama Olympique De Marseille meraih trofi untuk klub sepakbola datang di tahun 20-an, dengan tiga piala Coupe de France pada 1924, 1926 dan 1927.

Lalu Marseille membukukan prestasi gemilang yang menjadi pertanda kejuaraan Prancis pertama mereka pada 1929, pengenalan profesionalisme dalam sepakbola Prancis di 1923 membuka jalan untuk kemajuan lebih lanjut.

Baca Juga: Sejarah Klub Sporting CP, Tim Pertama Cristiano Ronaldo Sebagai Pesepakbola Profesional

Tiga trofi Coupe de France antara 1935 dan 1948, selama periode ini, Maraeille telah menetap di rumah baru mereka di Stade VĂ©lodrome, dengan kapasitas 35.000 penonton tribun.

Era dominasi pertama klub Olympique De Marseille tiba menjelang akhir 60-an, dibawah pemerintahan Marcel Leclerc sebagai presiden.

Pengusaha ambisius itu tidak memiliki masalah dengan penandatanganan pemain nama besar, dan Marseille dengan cepat memantapkan diri sebagai salah satu klub terbaik di negeri ini.

Marseille mengklaim dua gelar Ligue 1 dan dua trofi Coupe de France sebelum Leclerc yang temperamental mengundurkan diri pada 1972 menyusul perselisihan dengan dewan klub.

Pengunduran diri Leclerc ternyata menjadi awal dari era kemunduran, yang membuat Olympique De Marseille berakhir dengan satu trofi saja (Coupe de France 1976) dalam 17 tahun ke depan.

Di 1986, nasib klub berubah menjadi lebih baik ketika Bernard Tapie diangkat sebagai presiden baru Olympique De Marseille.

Dengan mengumpulkan tim superstar seperti Jean-Pierre Papin, Didier Deschamps dan Eric Cantona, Tapie membuat niatnya diketahui, menjadikan Marseille tim pertama di sepak bola Prancis yang memenangkan Liga Champions.

Pada 1993, mimpi ini menjadi kenyataan dengan kemenangan atas Milan di final Liga Champions.

Sementara itu, Marseille mendominasi kompetisi domestik, memenangkan empat gelar Ligue 1 berturut-turut dan satu Coupe de France antara 1989 dan 1992.

Baca Juga: Ranking FIFA Timnas Indonesia Usai Laga Final Piala AFF 2020

Menyusul skandal pengaturan pertandingan pada 1994, gelar Ligue 1 Marseille dicabut (mengenai musim 1992-1993) dan terdegradasi ke Ligue 2 (meskipun gelar Champions League tidak terpengaruh).

Hal ini akhirnya menyebabkan Tapie meninggalkan klub Olympique De Marseille, yang mengakibatkan tim memasuki periode penurunan lain sebelum kembali ke divisi teratas pada 1996.

Setelah 18 tahun, klub Olympique De Marseille kembali memenangkan gelar Ligue 1 lagi pada 2010. Hingga kini, mereka pun menjadi pesaing kuat klasemen sementara Legue 1 bersama sang rival, PSG.***

Baca Juga

Komentar