Stok BBM RI Cuma 21 Hari, Pemerintah: Jangan Khawatir!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri hanya bertahan untuk 21 hari.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Dirjen Minyak dan Gas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Senin (21/2/2022).
"Stok BBM RI saat ini sudah mendekati target. Target 23 hari, ini 21 hari. Jadi tidak jauh dari target," jelas Tutuka.
Kendati demikian, Tutuka meminta agar masyarakat tidak khawatir dengan adanya kebutuhan minyak RI yang hanya bertahan untuk 21 hari tersebut. Pasalnya, PT Pertamina (Persero) saat ini mempunyai fleksibilitas yang tinggi dalam mengimpor dari banyak negara untuk kebutuhan BBM.
"Sehingga dalam mengantisipasi kondisi yang seperti ini (ancaman perang Rusia dan Ukraina), bisa lebih baik dan adaptif terhadap kondisi ketegangan dunia," ujarnya.
Meskipun saat ini di seluruh dunia tengah menghadapi kekhawatiran adanya efek domino dari perang dunia antara Rusia dan Ukraina, pasokan minyak di Indonesia dipastikan aman.
Mengingat, negara pengimpor terbesar Indonesia untuk minyak adalah Arab Saudi dan Nigeria. Sementara Rusia lebih banyak untuk melakukan ekspor minyak ke negara-negara di Eropa dan China.
"Jadi ke Indonesia tidak berdampak langsung, karena tidak berhubungan dengan kita. Namun jika ini berdampak hingga ke Timur Tengah dan Afrika, ini baru akan berdampak terhadap supply kita," jelas Tutuka.
Lagi pula, Kementerian ESDM juga sudah mengantisipasi, jika 'amit-amit' hal ini akan membuat pasokan minyak dunia krisis. Salah satu cara yang sudah ditempuh pihaknya, kata dia adalah dengan mengidentifikasi fasilitas-fasilitas yang ada, yang bisa dijadikan untuk cadangan operasional.
Selain itu, pemerintah juga telah melakukan komunikasi yang intensif dengan Pertamina dan pihak-pihak lain untuk waspada jika terjadi sesuatu.
"Sehingga mudah cepat bergerak apabila kebutuhan meningkat. Kita juga pernah belajar dari meningkatnya produksi yang drastis dari pandemi covid kemarin, meningkatnya sangat tajam. Kita benar-benar berupaya keras untuk menutupi kebutuhan yang mendadak tajam tadi," jelas Tutuka.
"Itu menjadi pelajaran yang baik, apabila kita akan menghadapi krisis ini dan memberikan dampak ke kita," ujarnya lagi.
Sebagai gambaran, berdasarkan data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), total ketahanan stok BBM PT Pertamina (Persero) misalnya, baik untuk bensin Premium (RON 88), Pertalite (RON 90), Pertamax (RON 92), dan diesel atau Biosolar, yang tersimpan pada semua fasilitas penyimpanan BBM adalah sebesar 21 hingga 27 hari. Data ketahanan stok tersebut berdasarkan laporan harian periode 7-13 Februari 2022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar