Vladimir Putin Luncurkan Operasi Militer Demi Lindungi Donbas, Perang Dunia 3 Pecah?
Vladimir Putin mengatakan ini dalam pidato yang disiarkan televisi pada dini hari Kamis, 24 Februari 2022.
Menurut Vladimir Putin, Rusia tidak berniat menduduki wilayah Ukraina. Pada saat yang sama, Federasi Rusia menganggap penting bahwa hak untuk menentukan nasib sendiri dapat "dijalankan oleh semua rakyat Ukraina."
Putin menyalahkan rezim Ukraina atas "kemungkinan pertumpahan darah."
Seperti dilaporkan sebelumnya, para pemimpin kelompok ilegal pro-Rusia yang disebut "DPR" dan "LPR" memohon kepada Putin dengan permintaan resmi untuk membantu mereka dalam perlawanan bersenjata terhadap Angkatan Darat Ukraina.
Sementara itu sebagaimana dikutip dari Ukrinform, pabrik kimia Titan di Krimea telah dievakuasi sepanjang shift malam.
Hal ini dianggap sebagai bagian dari persiapan provokasi Rusia terhadap Ukraina, kata Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba.
"Laporan yang mengkhawatirkan dari Krimea tentang shift malam seluruh pabrik kimia Titan di Armyansk yang dievakuasi dari fasilitas tersebut.
"Ini mungkin persiapan untuk provokasi bertahap lainnya oleh Rusia. Moskow tampaknya tidak memiliki batasan dalam upaya memalsukan dalih untuk agresi lebih lanjut," tulisnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada 21 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit yang mengakui dua entitas yang memproklamirkan diri di wilayah yang diduduki sementara wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina.
Perjanjian antara kuasi-republik dan Rusia menyediakan bantuan militer.
Rusia dengan demikian secara terbuka mengakui kehadiran militernya di daerah-daerah tertentu di wilayah Donetsk dan Luhansk.
Para pemimpin Uni Eropa, Amerika Serikat, Kanada, dan sebagian besar negara demokrasi telah mengutuk tindakan Kremlin sebagai pelanggaran langsung terhadap hukum internasional dan kewajiban internasional Rusia sendiri.
Pada 22 Februari, Dewan Federasi mengizinkan Putin menggunakan tentara Rusia di luar negeri.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar