Waspada, Penyintas Covid-19 Punya Risiko Komplikasi Kardiovaskular Hingga Setahun Kemudian - Republika - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Waspada, Penyintas Covid-19 Punya Risiko Komplikasi Kardiovaskular Hingga Setahun Kemudian - Republika

Share This

 

Waspada, Penyintas Covid-19 Punya Risiko Komplikasi Kardiovaskular Hingga Setahun Kemudian

Risiko komplikasi kardiovaskular juga dialami mereka yang bergejala ringan Covid-19.

Penyakit jantung (ilustrasi). Covid-19 dapat menyebabkan komplikasi kardiovaskular yang serius dan kematian pada penyintas.
www.freepik.com.
Penyakit jantung (ilustrasi). Covid-19 dapat menyebabkan komplikasi kardiovaskular yang serius dan kematian pada penyintas.
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penyintas Covid-19 memiliki peningkatan risiko komplikasi kardiovaskular di bulan pertama hingga setahun setelah infeksi. Kesimpulan itu berasal dari studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine.

Para peneliti di Amerika Serikat menemukan bahwa komplikasi tersebut termasuk gangguan irama jantung, radang jantung, pembekuan darah, strok, penyakit arteri koroner, serangan jantung, gagal jantung, atau bahkan kematian. Para peneliti mencatat bahwa masalah ini terjadi bahkan di antara seseorang yang sebelumnya sehat dan mereka yang memiliki gejala Covid-19 ringan.

"Apa yang kami lihat tidak baik. Covid-19 dapat menyebabkan komplikasi kardiovaskular yang serius dan kematian," ujar penulis studi senior Ziyad Al-Aly,  asisten profesor di Washington University di Amerika Serikat, dikutip dari laman India Today, Rabu (9/2/2022).

Al-Aly menjelaskan, jantung tidak mengalami regenerasi atau sembuh dengan mudah setelah mengalami kerusakan. Ini adalah penyakit yang akan menyerang manusia seumur hidup.

Para peneliti mencatat bahwa Covid-19 sejauh ini berkontribusi pada 15 juta kasus baru penyakit jantung di seluruh dunia. Al-Aly menyebut, angkanya cukup signifikan.

"Bagi siapa saja yang pernah terinfeksi SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, kesehatan jantung menjadi bagian integral perawatan setelah Covid-19 akut," kata Al-Aly.

Para peneliti mengatakan, penyakit kardiovaskular, istilah umum yang mengacu pada berbagai kondisi jantung, trombosis, dan strok, adalah penyebab utama kematian di dunia. Al-Aly menyebut, untuk orang-orang yang jelas-jelas berisiko terkena penyakit jantung sebelum terinfeksi SARS-CoV-2, temuan menunjukkan bahwa Covid-19 dapat menambah risiko.

"Namun, yang paling hebat, orang yang tidak pernah memiliki masalah jantung dan dianggap berisiko rendah juga mengalami masalah jantung setelah Covid-19," katanya.

Para peneliti menganalisis catatan medis yang tidak terintefikasi dalam database yang dikelola oleh US Department of Veterans Affairs, sistem pemberian layanan kesehatan terintegrasi terbesar di negara itu.

Baca Juga


Mereka membuat kumpulan data terkontrol yang mencakup informasi kesehatan 153.760 orang yang dites positif Covid-19 sekitar 1 Maret 2020 hingga 15 Januari 2021 dan selamat dari 30 hari pertama infeksi penyakit wabah itu.

Orang-orang dalam penelitian ini hanya sedikit yang sudah divaksinasi. Itu karena vaksin belum tersedia secara luas pada saat pendaftaran.

Permodelan statistik digunakan untuk membandingkan hasil kardiovaskular dalam dataset Covid-19 dengan dua kelompok orang lain yang tidak terinfeksi virus. Kelompok kontrol melibatkan lebih dari 5,6 juta pasien yang tidak kena Covid-19 selama jangka waktu yang sama dan kelompok lain lebih dari 5,8 juta orang yang menjadi pasien sejak Maret 2018 hingga Januari 2019, jauh sebelum virus menyebar.

Studi tersebut tidak memasukkan data yang melibatkan varian delta dan omicron yang mulai menyebar dengan cepat pada paruh kedua 2021. Para peneliti menganalisis kesehatan jantung selama periode satu tahun.

Penyakit jantung, termasuk gagal jantung dan kematian, terjadi pada empat persen orang lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang tidak terinfeksi Covid-19. Al-Aly mengingatkan bahwa empat persen bukan angka yang kecil.

"Itu setara dengan sekitar tiga juta orang di Amerika Serikat yang menderita komplikasi kardiovaskular akibat Covid-19," ujar Al-Aly.

Dibandingkan dengan kelompok kontrol tanpa infeksi, orang yang tertular Covid-19 memiliki kemungkinan 72 persen lebih tinggi menderita penyakit arteri koroner, 63 persen lebih mungkin mengalami serangan jantung, dan 52 persen lebih mungkin mengalami strok. Secara keseluruhan, mereka yang terinfeksi virus sebanyak 55 persen lebih mungkin untuk menderita kardiovaskular utama yang merugikan yang meliputi serangan jantung, strok, dan kematian dibandingkan mereka yang tidak terinfeksi Covid-19.

"Temuan kami menyoroti konsekuensi kardiovaskular jangka panjang yang serius infeksi Covid-19 dan menekankan pentingnya mendapatkan vaksinasi melawan Covid-19 sebagai cara untuk mencegah kerusakan jantung," kata Al-Aly seraya mengingatkan pentingnya meningkatkan aksesbilitas vaksin di negara-negara dengan sumber daya terbatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages