Waswas Invasi Rusia ke Ukraina, Orang Tua “Persenjatai” Anak-anak dengan Stiker Golongan Darah Halaman all - Kompas - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Waswas Invasi Rusia ke Ukraina, Orang Tua “Persenjatai” Anak-anak dengan Stiker Golongan Darah Halaman all - Kompas

Share This

 

Waswas Invasi Rusia ke Ukraina, Orang Tua “Persenjatai” Anak-anak dengan Stiker Golongan Darah Halaman all - Kompas.com

Seorang pria memegang poster untuk mendukung Ukraina saat ia menghadiri demonstrasi di dekat kedutaan Rusia untuk memprotes eskalasi ketegangan antara Rusia dan Ukraina di Berlin, Jerman, Selasa, 22 Februari 2022.

KIEV, KOMPAS.com - Orang tua di Ukraina bergulat dengan bahaya dan mengambil langkah antisipatif untuk melindungi anak-anak, ketika ketegangan antara Ukraina dan Rusia meningkat dan "invasi" Rusia membayangi negaranya.

Menurut laporan TODAY pada Rabu (23/2/2022), sejumlah orang tua mengirim anak-anak mereka ke sekolah dengan stiker yang menunjukkan golongan darah mereka.

Dalam pidato Senin (21/2/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi mengakui dua wilayah separatis Ukraina, Donetsk dan Luhansk, sebagai negara merdeka.

Dia kemudian memerintahkan pasukan “penjaga perdamaian” untuk masuk ke wilayah timur Ukraina.

Video Rekomendasi

AS Klaim Rusia Tambah Pasukan ke Perbatasan Ukraina

Wartawan Ukraina Olga Tokariuk berkicau pada Senin (21/2/2022) bahwa pidato Putin adalah "deklarasi perang", yang telah mengilhami orang tua Ukraina untuk mengambil tindakan pencegahan tambahan.

Berapa sekarang mengirim anak-anak mereka ke sekolah, dengan persiapan lebih jika mereka memerlukan transfusi darah.

Menyiapkan anak untuk kondisi terburuk

Ibu-ibu Ukraina mulai mendiskusikan stiker di Facebook setelah pidato Putin, menurut Olga Tokariuk, koresponden lepas yang berbasis di Kyiv untuk Agencia EFE, sebuah kantor berita internasional Spanyol.

“Ini adalah debat di salah satu (banyak) grup tertutup di Facebook,” Tokariuk, yang membantu menghubungkan TODAY dengan orang tua yang tinggal di Ukraina, mengatakan kepada TODAY. "Beberapa sekolah sebenarnya mewajibkan stiker ini."

Khrystyna (41 tahun), ibu dari tiga anak perempuan yang telah tinggal di Kyiv selama 25 tahun, mengatakan dia baru mengetahui tentang stiker itu pada Senin (21/2/2022).

“Saya belum memiliki stiker apa pun,” katanya kepada TODAY, juga dari Kyiv melalui telepon.

"Tapi saya berbicara sangat mendalam dengan putri saya yang lebih tua karena, terkadang, dia pulang dari sekolah sendirian."

Khrystyna, yang nama belakangnya juga dirahasiakan untuk perlindungannya, mengatakan bahwa dia memberi tahu putri sulungnya (13 tahun), bahwa dalam keadaan darurat dia harus mendengarkan gurunya.

Dia membahas di mana mereka akan bertemu dan keduanya membahas "panduan untuk remaja dalam situasi darurat," katanya.

Percakapan dengan putri bungsunya (usia 5 dan 3 tahun), kurang detail karena mereka masih sangat muda, tambahnya. Dia memang mengajari mereka untuk mengetahui alamat mereka, nama depan dan belakang mereka, dan nama lengkap ibu mereka.

"Tentu saja, ini adalah topik yang sangat sensitif bagi mereka dan mereka bisa menjadi terlalu takut," katanya. "Yang mereka tahu adalah: 'Kamu harus mendengarkan ibumu dan melakukan apa yang dia katakan’.”

Khrystyna mengatakan bahwa meskipun ada ancaman perang, dia masih berusaha memberi anak-anaknya kehidupan normal.

Orang tua lainnya, Vasyl, mengatakan sekolah putrinya bahkan telah mempersiapkan anak-anak untuk kemungkinan serangan melalui latihan - seperti latihan menanggapi penembakan massal seperti yang biasa dilakukan siswa di AS.

"Putri sulung saya, dia memiliki instruksi untuk mempertimbangkan berbagai jenis peristiwa, seperti kebakaran atau pengeboman," jelasnya.

“Dalam kasus pengeboman, misalnya, mereka diinstruksikan ke mana harus pergi. Bagi kami, itu adalah stasiun metro atau kereta bawah tanah."

Menurutnya, di Kiev, kereta bawah tanah memiliki arti ganda — mereka adalah sarana transportasi, tetapi mereka juga merupakan tempat perlindungan bom. Jadi mereka telah mengajar dan melatih anak-anak bagaimana pergi ke luar sekolah tanpa panik, semua terorganisir dengan baik.

“Kami warga Ukraina, kami tinggal di tanah air kami. Ini tanah air kami. Kami tidak akan pergi begitu saja karena beberapa diktator gila sedang mencoba menghidupkan kembali kekaisaran Rusia Soviet,” kata salah satu orang tua kepada TODAY.

"Mendengar pidato Putin adalah mimpi buruk, dan saya tahu propaganda di Rusia bekerja sangat intensif," tambahnya sebagaimana dilansir Insider.

"Tapi sekarang tirai diturunkan, dan semua orang dapat melihat bahwa ini adalah invasi Rusia - ini adalah perang antara Ukraina dan Rusia," tambahnya. "Ini bukan perang baru - ini perang lama."

Demonstran menggelar pawai bendera Ukraina besar-besaran di sepanjang jalan di Odessa, Ukraina, Minggu, 20 Februari 2022.
Lihat Foto
AP PHOTO/EMILIO MORENATTI
Demonstran menggelar pawai bendera Ukraina besar-besaran di sepanjang jalan di Odessa, Ukraina, Minggu, 20 Februari 2022.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages