Abelom Kogoya, Kepala Suku Besar di Papua Kecam KKB, Sebut Kelompok Kriminal Itu Bukan Orang Papua - Pos-kupang.com
Abelom Kogoya menyebutkan bahwa kelompok kriminal bersenjata (KKB) itu bukan orang Papua.
Sebab mereka itu suka membunuh orang-orang Papua tanpa masalah apa pun.
Oleh karena itu dia meminta pemerintah Indonesia untuk lebih tegas terhadap para pelaku yang tergabung dalam KKB Papua.
Abelom Kogoya menyampaikan hal ini setelah ikut dalam pemakaman anak seorang kepala suku di Distrik Beoga. Anak kepala suku itu tewas ditembak KKB Papua.
Anak kepala suku itu bernama Beby Tabuni. Ia ditembak bersama tujuh karyawan PTT yang disergap KKB Papua baru-baru ini.
Dalam serangan mendadak tersebut, tujuh karyawan PTT bersama salah seorang putera kepala suku di Beoga ditembak mata kelompok bersenjata itu.
Baca juga: Inilah Sosok Goliat Tabuni, Pimpinan KKB Papua yang Disebut Jadi Dalang Tewasnya 8 Pekerja PTT
Namun NS, salah seorang karyawan pada perusahaan Telekomunikasi itu, selamat dari aksi bengis KKB.
NS selamat setelah ia melarikan diri ketika KKB itu menyergam homebase tempat mereka berteduh.
Sementara itu, pada Sabtu 5 Maret 2022, seorang pendulang emas di Papua, tewas ditembak KKB Papua.
KKB menembak warga itu di Terminal Kali Ei, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Di tempat itu, KKB Papua menggerebek pendulang emas tradisional tersebut, kemudian menghujani dengan tembakan.
Salah satu korban yang tewas di tempat, berinisial AT, warga setempat.
AT merupakan warga Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.
"Kejadian penghadangan dan penganiayaan yang dilakukan oleh KKB itu terjadi pada hari Sabtu, (5 Maret 2022)."
"Dalam kejadian itu, korban AT meninggal dunia," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, melalui keterangan tertulis, Selasa 8 Maret 2022.
Untuk diketahui, korban penembakan itu bekerja sebagai pendulang emas tradisional di Distrik Seradala.
Jauhnya lokasi kejadian membuat polisi tidak mengetahui aksi penyerangan tersebut.
Polisi baru mengetahui insiden itu setelah ada masyarakat yang melaporkan ke polisi Senin 7 Maret 2022.
Baca juga: Begini Kisah NS, Pria yang Selamat dari Serangan KKB Papua: Hanya Saya Yang Lari, Yang Lainnya Habis

Masyarakat itu mengaku menemukan korban dalam keadaan tidak bernyawa.
"Korban penyerangan yang dilakukan oleh KKB tersebut ditemukan oleh masyarakat pada Senin sekitar pukul 14.40 WIT di Kali Ei sekitar 1 Km dari TKP," kata Kamal.
Usai dievakuasi ke RSUD Yahukimo, jenazah AT dimakamkan di pemakaman umum Kilo 6, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.
Tembak Mati Anak Kepala Suku
Ulah teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sudah membuat seluruh warga di sana muak.
Sejak KKB Papua terbentuk, sejumlah daerah di Papua tidak lagi aman.
Penembakan dan pembakaran yang menyebabkan korban jiwa terjadi di mana-mana.
Aksi teroris KKB itu juga membuat pembangunan di Papua berjalan di tempat.
Beby Tabuni, salah satu dari delapan orang yang tewas akibat penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, telah dimakamkan di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa 8 Maret 2022.
Pemakaman berlangsung khidmat dan diikuti seluruh komponen masyarakat Puncak, termasuk Kepala Suku Besar Kabupaten Puncak Abelom Kogoya.
Baca juga: Putra Kepala Suku Gome Tewas Diserang KKB Papua, Fakta Terkuak Setelah Korban Dievakuasi dari TKP
Usai pemakaman, Abelom mengutuk tindakan KKB yang terus saja menyebabkan jatuhnya korban jiwa, termasuk masyarakat asli Papua.
"Saya menolak kehadiran KKB untuk masuk kembali ke Puncak," kata Abelom melalui keterangan tertulis, Selasa.
Abelom menegaskan, sebagai kepala suku besar yang membawahi seluruh suku di Puncak, ia tidak menginginkan lagi adanya korban jiwa akibat konflik bersenjata.
Ia hanya menginginkan wilayahnya bisa dibangun dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.
"Saya tidak mau lagi mereka datang tembak-tembak tempat saya, kalau mereka berbuat lagi saya minta aparat keamanan langsung amankan mereka dan diproses," kata dia.
Baca juga: Serang Pekerja Telekomunikasi di Beoga, Anak Kepala Suku Jadi Korban Tembak KKB Papua
Ia pun memandang KKB bukan masyarakat Papua karena tega membunuh sesama dan terus saja menebar ketakutan bagi masyarakat.
"Kalau dianggap saudara tidak mungkin anak ini Beby Tabuni mereka bunuh, mereka cuma buat hancur kota ini, mereka bakar, mereka membunuh," kata Abelon. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar