Apa Itu Nisfu Syaban? Ini Penjelasan dan Amalan yang Dapat Dilakukan

Setiap umat Islam bersuka cita menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Sebelum bulan mulia ini datang, terdapat salah satu bulan yang juga memiliki keistimewaan, yakni bulan Syaban. Di dalam bulan tersebut terdapat malam penuh keistimewaan yang disebut sebagai Nisfu Syaban. Lantas, apa itu Nisfu Syaban?
Secara umum, Nisfu Syaban adalah malam dengan berbagai kemuliaan. Umat Islam mempercayai bahwa Nisfu Syaban merupakan malam dibukanya pintu langit dan pintu rahmat. Oleh karena itu, umat Islam melakukan amalan tertentu dengan tujuan agar memperoleh pahala dan ampunan dari Allah SWT.
Apa Itu Nisfu Syaban?

Sebagian dari kita mungkin masih bertanya, apa itu Nisfu Syaban? Seperti yang telah disebutkan bahwa Nisfu Syaban adalah salah satu waktu yang dimuliakan dalam Islam. Secara bahasa, Nisfu memiliki arti pertengahan. Sedangkan, Syaban merujuk pada bulan kedelapan dalam kalender Hijriah.
Berdasarkan definisi di atas, dapat diketahui bahwa Nisfu Syaban artinya pertengahan bulan Syaban atau malam ke-15 dalam bulan kedelapan Hijriah. Dengan kata lain, Nisfu Syaban terjadi pada pertengahan di antara 30 malam di bulan Syaban.
Arti Nisfu Sya’ban
Lebih lanjut, pengertian malam Nisfu Sya'ban adalah malam dibukanya 300 pintu rahmat dan ampunan oleh Allah SWT bagi umat-Nya yang beriman. Menyadur dari buku Ensiklopedia Islam: Mengenal Hujjatul Islam hingga Mengenal Mukmin Jawi oleh Hafidz Muftisany, malam Nisfu Syaban adalah sebuah malam yang memiliki keistimewaan sekaligus keutamaan.
Akan tetapi, terdapat perbedaan pendapat mengenai hadis yang menjadi dasar keutamaan dari malam Nisfu Syaban. Sebab, sebagian ulama menyatakan bahwa tak ada satu pun hadis sahih yang menjelaskan keutamaan malam Nisfu Syaban. Di sisi lain, sebagian ulama menjelaskan bahwa terdapat riwayat yang setidaknya dapat dijadikan sandaran.
Dalam buku 1001 Hal yang Paling Sering Ditanyakan tentang Islam karya Abu Muslim, menurut sebuah hadis yang disampaikan oleh Abu Hurairah R.A, Rasulullah SAW, bersabda:
"Jibril telah datang padaku di malam nisfu syaban dan berkata 'Wahai Muhammad, pada malam ini dibuka pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat. Karena itu, bangunlah dan dirikanlah salat, serta angkatlah kepala dan kedua tanganmu ke langit.'
Kemudian Nabi bertanya, 'Apakah arti malam ini?' Jibril menjawab, 'Malam ini dibukakan 300 pintu rahmat dan pintu ampunan. Allah akan mengampuni dosa orang-orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, kecuali ahli sihir, tukang ramal, orang yang suka bermusuhan, pemabuk, orang yang durhaka pada kedua orang tuanya, orang yang suka mengadu-domba, dan orang yang memutuskan silaturahmi. Mereka tidak akan diampuni."
Berdasarkan hadis di atas, dapat dipahami bahwa malam Nisfu Sya'ban artinya malam pertengahan di bulan Syaban yang baik untuk melakukan amalan tertentu, sekaligus waktu yang dapat dijadikan momen bertobat sebelum bulan Ramadan tiba.
Kapan Malam Nisfu Sya'ban Berlangsung?
Lalu, kapan malam Nisfu Syaban berlangsung pada 2022? Berdasarkan definisi yang telah disebutkan sebelumnya, malam Nisfu Syaban selalu diperingati di hari ke-15 di bulan Syaban. Dari penjelasan tersebut, umat Islam dianjurkan melakukan amalan tertentu. Sebab, malam tersebu dipercaya sebagai malam pergantian catatan amal manusia.
Adapun berdasarkan penanggalan Masehi, bulan Syaban berlangsung mulai 4 Maret sampai dengan tanggal 2 April 2022. Dengan demikian, malam ke-15 bulan Syaban atau malam Nisfu Syaban jatuh pada Jumat, 18 Maret 2022.
Apa yang Harus Dilakukan pada Malam Nisfu Sya'ban?
Setelah mengetahui apa itu Nisfu Syaban dan kapan pelaksanaannya, tentu kita ingin mengetahui amalan apa saja yang dapat dilakukan. Sebagai salah satu waktu yang dimuliakan dalam Islam, para muslim dianjurkan untuk mengamalkan beberapa amalan sunah saat malam Nisfu Syaban.
Menyadur dari kitab Qalyûbî wa ‘Umairah yang diakses melalui laman NU Online, amalan yang dapat dilakukan, yakni berzikir dan salat, khususnya salat tasbih.
Selain dua amalan di atas, terdapat amalan berupa puasa sunah di bulan Syaban. Mengutip dari buku Kumpulan Artikel Sya’ban dan Ramadhan oleh Ammi Nur Baits, hal tersebut merujuk pada dua hadis sahih berikut:
“Terkadang Nabi SAW puasa beberapa hari sampai kami katakan, ‘Beliau tidak pernah puasa dan terkadang beliau tidak puasa terus, hingga kami katakan: Beliau tidak melakukan puasa. Dan saya tidak pernah melihat Nabi SAW berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadan, saya juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering ketika di bulan Syaban.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Aisyah mengatakan, “Belum pernah Nabi SAW berpuasa satu bulan yang lebih banyak daripada puasa bulan Sya’ban. Terkadang hampir beliau berpuasa Sya’ban sebulan penuh.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Dua hadis di atas menunjukkan bahwa Rasulullah SAW melakukan ibadah puasa di bulan Syaban. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, tak dilakukan pada tanggal-tanggal tertentu.
Sementara itu, amalan berupa salat saat malam Nisfu Syaban memiliki gerakan layaknya salat fardu pada umumnya. Hanya saja, jumlah rakaat yang dikerjakan pada malam Nisfu Syaban sebanyak dua rakaat. Sedangkan untuk bacaan surat pendek, dianjurkan untuk melantunkan surat al-Kafirun pada rakaat pertama. Sementara untuk rakaat kedua, dianjurkan untuk membaca surat al-Ikhlas.
Setelah menunaikan salat di malam Nisfu Syaban, terdapat anjuran untuk membaca surat Yasin sebanyak tiga kali. Pembacaan surat Yasin yang pertama diniatkan untuk memohon panjang umur. Sementara bacaan kedua, diniatkan untuk memperoleh rezeki yang halal untuk beribadah pada Allah SWT.
Sedangkan bacaan surat Yasin ketiga dimaksudkan untuk memohon keteguhan iman dari Allah SWT. Sebagai tambahan, di sela-sela pembacaan surat Yasin, dianjurkan untuk membaca doa Nisfu Syaban.
Sebab, di malam Nisfu Syaban, dianjurkan memperbanyak doa. Hal itu didasarkan pada hadis riwayat Abu Bakar bahwa Rasulullah SAW bersabda:
ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء
Artinya, “(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam Nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan).” HR. Al-Baihaqi.
Di samping itu, disunahkan pula untuk membaca dua kalimat syahadat dan beristighfar sebanyak-banyaknya untuk memohon ampunan dari Allah SWT.
Doa Nisfu Sya'ban
Guna menyempurnakan niat dan ibadah, simak doa Nisfu Sya'ban dan artinya yang dikutip dari laman NU Online berikut ini:
اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ. اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Artinya: Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufik untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan selawat pada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.
Sementara itu, amalan doa Nisfu Sya'ban singkat adalah sebagai berikut:
Allaahumma innaka 'afuwwun- karim-tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni. Allaahumma innii asalukal 'afwa wal 'aafiyata wal mu'aafaataddi imati fiddiini waddunyaa wal aakhirah.
Artinya, "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Pemurah, Engkau suka memaafkan, maka maafkanlah aku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon maaf, afiyah, dan keselamatan yang terus-menerus dalam agama dan dunia serta akhirat."
Itulah penjelasan mengenai apa itu Nisfu Syaban dan amalan-amalan yang bisa ditunaikan. Semoga dengan mengetahui dan mengamalkan beberapa amalan saat malam Nisfu Syaban di atas, Allah SWT akan membalasnya dengan kebaikan bagi umay Islam.
Kebenaran hanya milik Allah SWT dan sebagai hamba-Nya, tugas kita hanya beribadah dan mendekatkan diri pada-Nya. Semoga bermanfaat!
(ANM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar