VIVA –  Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin membantah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak lagi berminat bergabung dengan NATO. Hal ini merespon kekecewaan Zelensky atas reaksi NATO terhadap serangan Rusia di Ukraina. Bahkan, Zelensky menganggap NATO tidak siap menerima Ukraina.

"Oh, dia tidak mengatakan ini (tak minat gabung NATO). Tidak pernah. Dia tidak pernah mengatakan itu," kata Hamianin dalam wawancara khusus bersama VIVA di kantornya, Senin, 14 Februari 2022.  

  

"Saya pikir itu bagian lain dari propaganda Rusia, mereka mencoba mengatakan itu seperti ‘Ukraina menerima persyaratan kami’, ‘Ukraina tidak baik’. Tidak, itu tidak terjadi," sambungnya

Hamianin menjelaskan untuk membatalkan Ukraina masuk dalam keanggotaan NATO tidak semudah itu. Menurutnya, semua diatur dalam konstitusi dan tidak sembarangan untuk membatalkannya. 

Bahkan, kata dia, pemerintah Ukraina memerlukan referendum dan pemungutan suara di parlemen untuk membatalkan keinginan menjadi anggota NATO. "Kami negara demokrasi, dan keanggotaan NATO diabadikan dalam konstitusi kami," ujarnya

Adapun mengenai pernyataan Presiden Zelensky mengatakan bahwa NATO tidak siap untuk menerima Ukraina dan bersikap ragu-ragu, Hamianin menegaskan bahwa Presiden Zelensky hanya mengungkapkan kekecewaannya saja atas sikap ragu-ragu NATO.

"Dia mengungkapkan kekecewaannya dari NATO yang seperti diam atau apa untuk menutup wilayah udara. Tapi apa pun bisa dinegosiasikan dalam hal menghentikan perang, penting untuk dipahami, apapun yang terjadi, siapa pun yang akan melakukannya, NATO atau Uni Eropa, kami akan melakukan apapun yang terjadi, kami akan melakukan segalanya untuk menghentikan perang ini," ungkapnya

Hamianin juga tak merasa Ukraina sedang ditinggalkan NATO. Baginya, negara-negara di NATO adalah negara yang paling memahami bagaimana perang di Ukraina ini terjadi. Hanya saja, Ia tidak mengerti mengapa sikap NATO ragu-ragu dan seperti birokratis. 

Dia memperingatkan kepada NATO dan negara-negara lainnya yang masih ragu, atau yang memilih untuk diam bahwa Perang Dunia Ke-II juga dimulai dari sikap apatis negara-negara lain.

"Saya ulangi, ingat sejarah, Perang Dunia Ke-II dimulai persis seperti ini, dan itu dimulai tepat sebelumnya karena beberapa negara seperti ragu-ragu, dan berpikir bahwa mungkin ini adalah konflik lokal, mungkin bukan urusan kita untuk campur tangan, untuk mencegah," paparnya

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa dirinya tidak lagi terlalu menginginkan menjadi anggota NATO di Ukraina. Masalah ini merupakan salah satu akar musabab perang yang didengungkan oleh pihak Rusia kepada Ukraina. 

"Saya telah tenang mengenai pertanyaan ini sejak lama setelah kami memahami NATO tidak siap untuk menerima Ukraina. Aliansi tersebut takut akan hal-hal kontroversial, dan konfrontasi dengan Rusia," kata Zelensky dalam sebuah wawancara bersama ABC News, Senin 7 Maret 2022. 

Mengacu pada keanggotaan NATO, Zelensky mengatakan bahwa dia tidak ingin menjadi presiden dari negara yang memohon sesuatu sampai berlutut.

Microsoft dan mitra dapat memperoleh kompensasi jika Anda membeli sesuatu melalui link yang direkomendasikan di halaman ini.