Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Perancis Rusia Ukraina

    GAWAT! Percakapan 90 Menit Rusia dan Prancis Bocor, Keputusan Putin Bisa Bikin Ukraina Tambah Parah - Tribunnnews

    6 min read

     

    GAWAT! Percakapan 90 Menit Rusia dan Prancis Bocor, Keputusan Putin Bisa Bikin Ukraina Tambah Parah - Halaman all

    Presiden Rusia, Putin dan salah satu kota di Ukraina. Gawat! percakapan 90 menit antara Rusia dan Perancis bocor, keputusan Vladimir Putin bisa bikin Ukraina tambah parah.
    Presiden Rusia, Putin dan salah satu kota di Ukraina. Gawat! percakapan 90 menit antara Rusia dan Perancis bocor, keputusan Vladimir Putin bisa bikin Ukraina tambah parah.

    TRIBUNKALTIM.CO - Percakapan 90 menit antara presiden Rusia dan presiden Prancis bocor.

    Prancis gagal membuat Rusia menghentikan invasi militer Rusia ke Ukraina.

    Keputusan presiden Rusia Vladimir Putin untuk meneruskan operasi militer pun tetap terjadi.

    Hal itu bagi sejumlah pengamat internasional dapat membuat kondisi Ukraina tambah parah.

    Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.

    Dikutip Kompas.TV, presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada timpalannya dari Prancis, Emmanuel Macron, bahwa ia akan melanjutkan operasi militer di Ukraina.

    Hal itu terungkap dalam pembicaraan melalui telepon selama 90 menit yang diprakarsai oleh Putin, kata sumber Istana Elysée kepada wartawan pada briefing pada hari Kamis, seperti dilansir CNN, Kamis (3/3/2022).

    Pernyataan Kremlin yang dilaporkan kantor berita negara Rusia RIA-Novosti, Kamis (3/3) menyatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin dalam panggilan telepon dengan Macron juga menekankan upaya Ukraina membuat perundingan bertele-tele hanya akan memunculkan tuntutan baru dari Moskow.

    Istana Elysee juga menyebut, pembicaraan kedua pemimpin termasuk sulit. Putin menuduh Ukraina melakukan "sabotase (selama) tujuh tahun" perjanjian Minsk, sebuah proses perdamaian yang disudahi Rusia dengan mengakui kemerdekaan dua republik separatis di timur Ukraina, Donetsk dan Lugansk.

    "Putin menguraikan secara rinci pendekatan dan kondisi mendasar negosiasi dengan Kiev. Putin menegaskan, yang utama adalah demiliterisasi dan status netral Ukraina, sehingga ancaman terhadap Federasi Rusia tidak akan pernah muncul dari wilayah itu (Ukraina)," demikian pernyataan Kremlin yang dilaporkan RIA Novosti.

    "Percakapan ini, sayangnya, hanya mendengar Presiden Putin akan terus melanjutkan intervensi militer sampai selesai," menurut sumber Elysée.

    Istana Elysee menambahkan, “(Panggilan itu) memungkinkan Presiden Republik (Prancis) untuk kembali (menyuarakan) ketidaksepakatan yang kita miliki dengan Rusia, mendesak alternatif diplomatik untuk operasi militer, untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Presiden Putin tentang bagaimana kita (Prancis) melihat perang di Ukraina tetapi juga konsekuensinya bagi Rusia dalam jangka panjang,” lanjut sumber itu.

    Kedua belah pihak sepakat untuk menjaga pintu dialog tetap terbuka, menurut pihak Rusia dan Prancis.

    Dalam pembicaraan telepon itu, Putin juga membantah telah membombardir Kiev. Ia sekaligus memperingatkan bahwa situasinya akan memburuk, tetapi menimpakan kesalahan itu pada Ukraina.

    Sebagai tanggapan, Macron memperingatkan Putin dia membuat kesalahan besar, menurut sumber itu. Macron menegaskan kembali tuntutan Moskow untuk menetralkan dan melucuti senjata Ukraina tidak dapat diterima, dan tanggung jawab konflik ini sepenuhnya berada di pundak Putin.

    Tetapi Macron juga mengatakan masih ada waktu untuk diplomasi dan dialog, untuk mengatasi kekhawatiran Rusia dan memasukkan kepentingan Rusia. Namun, tegas Macron, diskusi tidak bisa terjadi "di bawah kendali Rusia" dan harus diselenggarakan oleh mitra internasional, kata sumber tersebut.

    Macron juga meminta Putin untuk menghormati Presiden Ukraina, keluarga, kerabat, pejabat negara, dan perwakilan terpilih, menurut sumber tersebut.

    Setelah panggilannya dengan Putin, Macron menelepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Deretan Negara di Dunia yang Dukung Serangan Militer Rusia dan Pendukung Ukraina

    Serangan Rusia ke Ukraina memicu reaksi sejumlah negara dan beberapa negara mengecam serangan tersebut dan menjatuhkan sanksi ke Rusia.

    Namun beberapa negara lainnya bergeming dan menyatakan keberpihakkannya.

    Sejauh ini Ukraina telah mendapatkan dukungan dari NATO dan sejumlah negara di luar organisasi militer terkuat di dunia itu.

    Berikut daftarnya seperti dilansir TribunJogja.com di artikel berjudul Daftar Negara Mana Saja yang Mendukung Ukraina dan Pendukung Rusia:

    1. Amerika Serikat

    2. Inggris

    3. Uni Eropa

    4. Jerman

    5. Italia

    6. Perancis

    7. Australia

    8. Jepang

    9. Korea Selatan

    10. Bulgaria, Rumania, dan Estonia

    Bagaimana dengan Rusia, siapa pendukungnya?

    Ada beberapa negara telah menyatakan dukungan kepada Rusia setelah Vladimir Putin mengumumkan rencana untuk menyerang Ukraina.

    Bahkan beberapa negara tersebut juga mendukung tindakan Vladimir Putin yang mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis pro-Rusia, yaitu Donetsk dan Luhansk.

    Berikut beberapa negara yang dimaksud:

    1. Kuba

    2. Suriah

    3. Nikaragua

    4. Venezuela

    Selain itu, beberapa negara yang dipercaya juga turut mendukung Rusia adalah para anggota CSTO (Rusia, Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Kirgistan, dan Tajikistan).

    Sisanya ada sejumlah negara yang memiliki hubungan dekat dan hutang budi dengan Negeri Beruang Merah tersebut. Di antaranya Azerbaijan, iran, China, dan Korea Utara.

    Mengenal Apa Itu Invasi Militer

    Invasi merupakan serangan militer di mana sebagian besar angkatan bersenjata.

    Dari satu entitas geopolitik secara agresif memasuki wilayah yang dikendalikan oleh entitas lain tersebut.

    Seperti yang dirangkum dari laman Military-history.fandom.com.

    Tujuan umum dari sebuah invasi adalah menaklukkan, membangun kembali otoritas atas sebuah wilayah, memaksa partisi negara, mengubah pemerintahan yang ditetapkan atau mendapatkan konsesi dari pemerintah tersebut.

    Invasi bisa menjadi pemicu peperangan, jadi elemen siasat lebih besar untuk mengakhiri perang atau bisa juga menjadi keseluruhan dari perang itu sendiri.

    Terdapat beberapa cara invasi yaitu invasi darat, laut, udara atau gabungan dari ketiganya, nah untuk lebih jelasnya simak ulasan berikut, yang dirangkum dari Military-history.fandom.com:

    - Invasi darat adalah masuknya angkatan bersenjata dengan serempak ke suatu wilayah. Biasanya melewati zona yang ditentukan seperti zona demiliterisasi.

    - Invasi laut yakni jenis invasi yang memanfaatkan perairan untuk memudahkan masuknya angkatan bersenjata ke sebuah daerah. Biasanya pada daratan yang berbatasan dengan pulau atau badan air.

    - Invasi udara merupakan Invasi yang dilakukan dengan menyertakan pengiriman unit militer ke suatu wilayah menggunakan pesawat. (*)

    IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

    Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

    Tags:
    Komentar
    Additional JS