Inilah Pasukan Elite Chechnya yang Ditugaskan Membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky - Halaman all

BANGKAPOS.COM - Chechnya diketahui membantu Rusia dalam melancarkan invasi ke Ukraina.
Satu di antara bantuan yang dikerahkan Chechyna adalah mengirim pasukan elite untuk membuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dilansir dari The Independent, pasukan elite Chechnya ini biasa disebut pasukan Chechen.
Pasukan Chenchen ini merupakan pasukan loyalis Ramzan Kadyrov, presiden Chechnya.
Kadyrov dan pasukannya kerap membantu Rusia melaksanakan operasi militer di berbagai negara, seperti Suriah dan Georgia.
Pasukan Kadyrov ini dikenal gemar melakukan penangkapan sesuka hati. Mulai dari terduga militan, kritikus pemerintah, masyarakat yang memiliki 'janggut' salah, ataupun orang yang dicurigai adalah gay tak luput dari penangkapan ini.
Terbaru, dikabarkan dua regu elite Chechnya yang dikirim untuk membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berhasil dilumpuhkan pasukan Ukraina.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov, sebagaimana dilansir New York Post, Selasa (1/3/2022).
Menurut Danilov, dilumpuhkannya pasukan elite Chechnya tersebut berkat bocoran informasi intelijen dari pasukan keamanan Rusia yang bersimpati kepada Ukraina.
Danilov berujar bahwa sejumlah sumber dari Federal Security Service (FSB) Rusia memberi tahu Kiev mengenai informasi intelijen yang dibutuhkan untuk melacak anggota regu elite Chechnya.
“Mereka dibagi menjadi dua kelompok, kami melacak mereka. Satu kelompok ditangani di dekat Hostomel (barat laut Kiev), yang lain ada di depan mata kami,” kata Danilov kepada saluran televisi Ukraina, Selasa (1/3/2022).
“Kami tidak akan menyerahkan presiden kami, negara kami. Ini tanah kami, pergilah,” tambah Danilov dilansir dari Kompas.com.
Menurut intelijen AS, Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari dengan tujuan untuk menggulingkan Pemerintah Ukraina yang pro-Barat lalu memasang rezim yang bersahabat dengan Moskwa.
Kendati demikian, tidak jelas berapa banyak pasukan dari regu elite Chechnya yang terbunuh atau ditangkap oleh pasukan Ukraina.
Sebelumnya, Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov telah mengonfirmasi kehadiran pasukannya di Ukraina.
Chechnya merupakan wilayah otonom yang merupakan bagian dari Rusia.
Kadyrov sendiri merupakan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pasukan Chechnya bukan satu-satunya pasukan diyakini memburu Zelensky.
Anggota Grup Wagner, sebuah kelompok tentara bayaran dari Rusia, diperkirakan juga beroperasi di Ukraina dengan perintah untuk membunuh Zelensky.
Kadyrov mengatakan pada Selasa (1/3/2/2022), bahwa orang-orang Chechnya telah tewas dalam invasi Rusia ke Ukraina.
Kadyrov, mantan pemberontak yang berubah menjadi sekutu Kremlin, telah memberikan dukungannya atas serangan Presiden Rusiak Vladimir Putin di Ukraina, dengan mengirimkan para pejuangnya ke negara itu.
“Sayangnya, sudah ada kerugian di antara penduduk asli Republik Chechnya. Dua meninggal, enam lainnya terluka dalam berbagai tingkat,” kata Kadyrov via Telegram, dikutip dari Kantor Berita AFP.
Kadyrov yang bertanggung jawab atas Republik Chechnya Rusia yang dia atur secara de facto dengan aturannya sendiri, telah memposting video pejuang Chechnya di Ukraina.
Pada Selasa, dia mengunggah salah satu pesawat tempur Chechnya dengan tank Rusia yang melintas.
Rusia belum mengatakan berapa banyak pasukannya yang tewas dalam invasi, tetapi juga telah mengakui adanya kerugian pekan lalu.
Kadyrov mengatakan para pasukan Chechnya yang terbunuh "memilih untuk menjadi pahlawan."
"Ya, mereka membunuh dalam perang dan itu adalah pilihan profesi mereka," ungkap dia.
Kadyrov mengeklaim bahwa pasukan Chechnya memiliki perintah untuk meminimalkan kerugian di antara penduduk sipil Ukraina.
Rusia sendiri telah membantah menargetkan daerah sipil. Tetapi, fakta di lapangan, daerah pemukiman ikut ditembaki pasukan Rusia.
Ukraina mengatakan lebih dari 350 warga sipil tewas sejak Putin melancarkan serangan Kamis (24/2/2022) lalu.
Moskwa telah menginvasi dari beberapa arah, termasuk dari Belarusia, Crimea yang dicaplok Moskow dan dari wilayah yang dikuasai oleh separatis Ukraina timur.
Penulis : Danur Lambang Pristiandaru/Irawan Sapto Adhi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar