Kabur dari Ukraina Sendirian, Bocah 11 Tahun Dipuji Bagai Pahlawan
PIKIRAN RAKYAT - Seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun berhasil melarikan diri dari Ukraina ke perbatasan Slovakia sendirian.
bocah sekolah tersebut dipuji sebagai 'pahlawan malam' oleh otoritas Slovakia setelah ia melintasi perbatasan.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Slovakia Ia, bocah tersebut hanya membawa ransel, kantong plastik, paspor, dan nomor kerabatnya yang tertulis di tangannya.
"Dia datang sendirian karena orang tuanya harus tinggal di Ukraina,” kata pihak kementerian Slovakia dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Mirror pada 8 Maret 2022.
"Setelah tiba di Slovakia, relawan merawat dan membawanya ke tempat yang hangat. Kemudian memberinya makanan dan minuman," ujarnya.
Pernyataan tersebut diunggah di halaman Facebook kementerian pada 7 maret 2022.
Di Facebook dituliskan bahwa berkat nomor telepon yang tertulis di tangan dan selembar kertas yang terlipat di paspornya, staf di perbatasan dapat menghubungi kerabat bocah tersebut di Slovakia.

Akhirnya, bocah tersebut dijemput oleh kerabatnya yang ebrada di negara tersebut.
"Dia memenangkan semua orang dengan senyum, keberanian, dan tekadnya yang layak menjadi pahlawan sejati," kata pihak kementerian di Facebook.
Hingga saat ini masih belum jelas alasan bocah tersebut tidak ditemani orang tuanya yang dilaporkan tinggal di Kyiv, Ukraina.
Di sisi lain, PBB memperkirakan bahwa 1,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak pecahnya perang pada 24 Februari 2022.
Dikabarkan sebanyak 3,5 persen penduduk Ukraina sudah meninggalkan negaranya untuk mencari keselamatan.
Mayoritas dari mereka telah melarikan diri ke Polandia. Namun, ada juga yang lari ke Hongaria, Slovakia, dan Moldova untuk mengungsi.
Tentara Ukraina memperkuat pertahanan di sekitar Kyiv pada Minggu, 6 Maret 2022 dengan cara menggali parit, memblokir jalan, dan bekerja sama dengan unit pertahanan sipil.

Berbagai upaya tersebut dilakukan ketika pasukan Rusia membombardir daerah sekitarnya dan menyerang kota-kota di dekatnya.
Sementara itu, ribuan orang terus mencoba melarikan diri dari kota berpenduduk 3,4 juta tersebut karena kekhawatiran akan serangan penuh Rusia yang semakin menyebar.
Rusia telah memusatkan serangan terberatnya di selatan dan timur negara Ukraina.
Pasukan Vladimir Putin mengepung kota-kota seperti Mariupol dan Kharkiv dengan tembakan artileri serta serangan udara yang menyebabkan kerusakan.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar