Kereta Medis Bawa Anak-anak Penderita Kanker Ukraina ke Polandia - Tribunnnews

 

Kereta Medis Bawa Anak-anak Penderita Kanker Ukraina ke Polandia

Pengungsi mengantre dalam cuaca dingin saat mereka menunggu untuk dipindahkan ke stasiun kereta api setelah melintasi perbatasan Ukraina ke Polandia, di perbatasan Medyka di Polandia, pada 7 Maret 2022. - Lebih dari 1,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia, menurut data terbaru PBB pada 6 Maret 2022.
 (Photo by Louisa GOULIAMAKI / AFP)
Pengungsi mengantre dalam cuaca dingin saat mereka menunggu untuk dipindahkan ke stasiun kereta api setelah melintasi perbatasan Ukraina ke Polandia, di perbatasan Medyka di Polandia, pada 7 Maret 2022. - Lebih dari 1,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia, menurut data terbaru PBB pada 6 Maret 2022. (Photo by Louisa GOULIAMAKI / AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Sekitar 60 anak yang merupakan pasien kanker dari Ukraina telah naik kereta medis di kota Polandia menuju rumah sakit di Warsawa dan tempat lainnya.

Dikutip dari laman Al Jazeera, Minggu (13/3/2022), di antara para pekerja medis ini, ada yang membawa beberapa pasien anak menggunakan tangan, di atas tandu, maupun di kursi roda di sebuah stasiun di Medyka, dekat perbatasan Ukraina.

"Beberapa dari mereka akan membutuhkan oksigen, akan memerlukan beberapa bentuk perawatan intensif, dan beberapa menderita virus corona (Covid-19) sehingga harus dipisahkan dari yang lain," kata Ahli Anestesi dari Rumah Sakit Warsawa, Dominik Daszuta.

Ia menyampaikan bahwa sejauh ini kereta itu telah mengangkut 120 anak penderita kanker.

Sebelumnya, Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan sedikitnya 2,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina dalam dua minggu sejak invasi Rusia dimulai.

Sebelumnya pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan dimulainya operasi militer khusus di Ukraina sebagai tanggapan atas permintaan bantuan yang diajukan oleh Kepala Republik Donbass.

Kendati demikian, ia menekankan bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.

Ia mengklaim operasi ini dilakukan hanya untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.

Hal yang sama pun disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia bahwa pasukan Rusia tidak menargetkan kota-kota di Ukraina.

Mereka berniat hanya melumpuhkan infrastruktur militer Ukraina saja.

Karena itu, Rusia menegaskan tidak ada ancaman yang ditargetkan bagi penduduk sipil.

Tags:

Baca Juga

Komentar