Kritis! Rusia Kepung Mariupol Ukraina, Listrik-Transportasi Terputus - detiknews

 

Kritis! Rusia Kepung Mariupol Ukraina, Listrik-Transportasi Terputus

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Kamis, 03 Mar 2022 22:05 WIB
Ukrainian military track burns at an air defence base in the aftermath of an apparent Russian strike in Mariupol, Ukraine, Thursday, Feb. 24, 2022. Russian troops have launched their anticipated attack on Ukraine. Big explosions were heard before dawn in Kyiv, Kharkiv and Odesa as world leaders decried the start of Russian invasion that could cause massive casualties and topple Ukraines democratically elected government. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)
Kondisi kerusakan di Ukraina (AP/Evgeniy Maloletka)
Kyiv -

Kota Mariupol di Ukraina dikepung pasukan Rusia. Otoritas Mariupol mengumumkan situasi kritis bagi penduduk yang terjebak di bawah serangan berat tanpa listrik, pemanas, hingga air.

Seperti dilansir CNN, Kamis (3/3/2022), tidak jelas berapa banyak dari sekitar 400.000 penduduk Mariupol yang dapat mengungsi dari kota pelabuhan itu atau berapa banyak yang terbunuh atau terluka.

Wakil Walikota Mariupol Sergei Orlov mengatakan kota itu sekarang dikepung oleh pasukan Rusia dan sangat membutuhkan bantuan militer dan kemanusiaan.

"Tentara Ukraina dan Garda Nasional kami sangat berani, mereka berdiri dan berjuang untuk Ukraina, untuk Mariupol. Tapi situasinya cukup kritis," kata Orlov.

"Kami meminta bantuan, bantuan militer, dan kami menunggu bantuan militer," kata Orlov.

Orlov mengingatkan bahwa Mariupol menghadapi krisis kemanusiaan setelah selama 26 jam terus menerus pasukan Rusia melakukan penembakan.

"Mereka menghancurkan kota kami dengan semua senjata, dari artileri, dari pemboman pesawat, dari roket taktis, dari berbagai sistem peluncuran roket," kata Orlov.

"Kami tidak memiliki listrik di seluruh kota, kami tidak memiliki persediaan air, kami tidak memiliki sistem sanitasi, kami tidak memiliki pemanas."

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Wali Kota Mariupol Vadym Boichenko menuduh militer Rusia menciptakan bencana kemanusiaan di kota itu dalam sebuah posting di akun Telegramnya.

"Sampah ini tidak menemukan cara lain untuk menghancurkan kami. Mereka menghalangi pasokan dan perbaikan listrik, air dan panas. Mereka juga merusak rel kereta api. Mereka telah menghancurkan jembatan dan menghancurkan kereta api sehingga kami tidak dapat mengevakuasi wanita, anak-anak. dan para lansia dari Mariupol," katanya.

"Mereka menghalangi pasokan makanan, menghalangi kita seperti di Leningrad [selama Perang Dunia II], dengan sengaja menghancurkan infrastruktur pendukung kehidupan penting kota itu selama tujuh hari. Sekali lagi, kita tidak punya penerangan, air, atau pemanas."




(rfs/imk)

Baca Juga

Komentar