Makanan Sehat Cukup Dikukus atau Direbus, Kaya Nutrisi dan Tinggi Protein – Radar Jombang
Makanan Sehat Cukup Dikukus atau Direbus, Kaya Nutrisi dan Tinggi Protein – Radar Jombang
”Hitungan nutrisi sudah diperhitungkan sejak awal,” ucap Sindy panggilan akrabnya. Keinginannya menekan angka kasus stunting di Jombang, sekaligus menjadi ahli gizi enterpreneur, dirintis sejak 2014 silam. Mulanya ia membuat menu frozen untuk balita, seperti nugget dan bakso tanpa tepung.
”Agar ibu-ibu pekerja utamanya tetap bisa memberikan anak-anaknya makanan sehat meski tidak ada waktu memasak,” ungkapnya. Lambat laun, ia mulai mengolah makanan sehat. Kini, pelanggannya kini tidak hanya balita, tapi juga anak-anak, remaja, ibu-ibu muda hingga orang tua.
Sebelum memasak, ia merancang menu sekaligus menghitung nutrisinya. Background pendidikannya sebagai ahli gizi menjadi cukup bekal untuk membangun usaha makanan sehat. Makanan yang dibuat kebanyakan real food. Misalnya dada ayam yang dimasak dengan cara direbus dan dikukus.
”Kalau digoreng lebih banyak menyerap minyak, apalagi kalau digoreng menggunakan tepung. Jadi biasanya saya masak dikukus, direbus atau dipanggang,” katanya. Dipanggangpun tidak sampai gosong, karena kalau gosong bisa menimbulkan adanya karsinogenik atau zat yang dapat menyebabkan kanker.
Sementara untuk bakso, ia menggunakan daging tanpa tepung. Sebagai pengganti tepung untuk merekatkan daging, ia biasa menggunakan putih telur. Sedangkan untuk tahu atau tempe, ia lebih banyak memasak dengan cara dikukus. ”Tahu tempe hanya selingan, fokus pada protein hewani, seperti ikan ayam atau daging,” jelas wanita kelahiran 26 April 1992 ini.
Ia lebih mengutamakan kandungan nutrisi yang tinggi serat dan tinggi protein. Untuk memasak sayur jenis daun, ia hanya merebus dalam air mendidih tidak lebih dari satu menit. Begitu juga wortel hanya 1-2 menit. ”Kalau kelamaan merusak kandungan yang ada di dalamnya, tapi tidak selalu direbus,” ungkapnya.
Sementara untuk bumbu yang dipakai, Sindy lebih banyak menggunakan garam khusus rendah natrium. “Natrium itu sifatnya mengikat air, kalau air terikat dalam tubuh, maka zat beracun dalam tubuh juga sulit dikeluarkan melalui keringat, urine, agar klien juga tidak berisiko terkena hipertensi, dan garam itu hanya ada di apotek,” katanya.
Sayuran yang dipakai juga sayuran segar, organik dana hidroponik. Ia juga tak menggunakan MSG atau penyedap buatan pabrik. Kumpulan rempah diraciknya sendiri sebagai pengganti penyedap rasa. Menurutnya, ia lebih fokus mengubah pola hidup sehat. Bukan penurunan atau menaikkan berat badan. ”Agar terbiasa makan makanan sehat. Sebelum berlangganan, biasanya konsultasi dulu,” pungkasnya.