Mariupol Ukraina Digempur Habis-habisan, Apa Pentingnya bagi Rusia? - CNN Indonesia

 www.cnnindonesia.com

Mariupol Ukraina Digempur Habis-habisan, Apa Pentingnya bagi Rusia?

CNN Indonesia
4-5 minutes
Sabtu, 26 Mar 2022 12:00 WIB

Pertempuran antara pasukan Rusia vs Ukraina pun masih sengit, terutama di beberapa wilayah utama seperti kota pelabuhan Mariupol. (Foto: AP/Evgeniy Maloletka)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebulan sudah Rusia menggempur Ukraina sejak melancarkan invasi pada 24 Februari lalu. Pertempuran antara pasukan Rusia vs Ukraina pun masih sengit, terutama di beberapa wilayah utama seperti kota pelabuhan Mariupol.

Setidaknya 2 ribu warga sipil tewas dan sekitar 100 hingga 200 ribu orang terjebak di kota itu.

Pemerintah setempat mengatakan 80 persen infrastruktur kota Mariupol telah hancur. Beberapa di antaranya bahkan disebut tak dapat diperbaiki.


Pasukan Rusia terlihat mengurangi gempurannya di beberapa titik, terutama Ibu Kota Kyiv. Namun hal itu tidak terjadi di Mariupol. Tentara Rusia terus membombardir kota di tenggara Ukraina itu hingga Presiden Volodymyr Zelensky menilai sudah tidak ada yang tersisa lagi di kota itu.

Mengapa Rusia gencar sekali mengambil alih Kota Mariupol?

Kepala Pusat Keunggulan Jurnalisme Ekonomi di Kyiv School of Economics, Andrii Ianitskyi, mengatakan jatuhnya kota Mariupol merupakan kemenangan simbolis bagi Rusia.

Menurutnya, kota itu bisa membantu Rusia menguasai jalur darat dari Donbas ke Krimea. Terlebih, dengan statusnya yang merupakan kota pelabuhan besar sekaligus pangkalan angkatan bersenjata Ukraina.

"Mariupol memiliki makna praktis dan simbolis bagi Rusia," kata Ianitskyi kepada The Guardian, dikutip Jumat (25/3).

"Ini adalah kota pelabuhan besar dan pangkalan angkatan bersenjata Ukraina. Jadi, jika Rusia ingin memiliki koridor darat [dari Donbas] ke Krimea, mereka perlu mengontrol kota," ujarnya.

Mariupol merupakan pusat metalurgi untuk besi dan baja, manufaktur mesin berat, dan perbaikan kapal. Pabrik baja terbesar di Ukraina yang dimiliki oleh grup metalurgi terkemuka negara itu, Metinvest, berlokasi di Mariupol.

Mariupol juga merupakan rumah bagi pelabuhan industri terbesar di Laut Azov. Lokasi itu menjadi tempat Ukraina mengekspor biji-bijian, besi dan baja, serta mesin berat ke negara-negara Eropa dan Timur Tengah seperti Italia, Lebanon, dan Turki.

Mariupol terletak di antara Donetsk dan Luhansk. Dengan mengambil Mariupol, maka Putin dapat dengan leluasa mengendalikan wilayah-wilayah yang berada di bawah kuasanya.

"Mariupol berada tepat di antara mereka. Jadi mengambil Mariupol adalah bagian dari kampanye di selatan dan tenggara untuk menghubungkan wilayah yang dikuasai Rusia, pada dasarnya," kata Rita Konaev, seorang ahli militer Rusia di Universitas Georgetown, seperti dikutip dari NPR, Jumat (25/3).

Mengambil alih Mariupol juga dinilai berpotensi mendorong Rusia membuat jembatan darat ke Krimea dan menguasai seluruh pantai utara Laut Azov.

Di sisi lain, menurut Ianitskyi, Mariupol juga memiliki makna simbolis tersendiri bagi Rusia. Diketahui, Mariupol merupakan wilayah yang menjadi visi Vladimir Putin soal "Novorossiya", sebuah wilayah yang membentang di Ukraina Timur dan selatan di sepanjang garis pantai Laut Hitam, yang dipandang Putin sebagai "tanah Rusia secara historis".

Menguasai Mariupol juga akan menjadi kemenangan besar bagi propaganda Kremlin, yaitu denazifikasi.

Kota itu diketahui telah menjadi basis batalion Azov, sebuah kelompok paramiliter yang berakar pada kelompok sayap kanan dan neo-Nazi. Para pejuang Azov berulang kali diklaim Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil yang berbahasa Rusia dan perusakan di Mariupol.

(pwn/rds)

Baca Juga

Komentar