PBB: Invasi Rusia Tewaskan 579 Warga Sipil Ukraina, Termasuk 42 Anak
PBB melaporkan bahwa 579 warga sipil Ukraina, termasuk 42 anak-anak, tewas akibat invasi Rusia yang tak kunjung berhenti sejak 24 Februari lalu. (AP/Evgeniy Maloletka)
Jakarta, CNN Indonesia --
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa 579 warga sipil Ukraina, termasuk 42 anak-anak, tewas akibat invasi Rusia yang tak kunjung berhenti sejak 24 Februari lalu.
Data ini terangkum dalam laporan PBB yang dirilis pada Sabtu (12/3). Dalam laporan itu, PBB juga mencatat total 1.002 warga sipil terluka karena serangan Rusia, termasuk 54 anak-anak.
Berdasarkan penelusuran PBB, kebanyakan korban berasal dari daerah-daerah yang sampai saat ini masih dikuasai pemerintah Ukraina.
"Kebanyakan korban sipil berjatuhan karena penggunaan senjata peledak yang memicu dampak luas, termasuk tembakan artileri berat dan sistem pelontar roket dan rudal, juga serangan udara," demikian laporan PBB yang dikutip CNN.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB (OCHR) meyakini jumlah korban warga sipil akibat gempuran Rusia sebenarnya jauh lebih tinggi, terutama di daerah-daerah yang masih dikuasai pemerintah Ukraina.
Mereka menduga jumlah korban tinggi di sejumlah daerah yang dibombardir besar-besaran oleh Rusia belakangan ini, seperti Kharkiv, Mariupol, dan Donetsk, "di mana jumlah kematian dilaporkan mencapai ratusan jiwa."
Laporan PBB ini jauh lebih rendah ketimbang catatan layanan darurat Ukraina. Di sepekan pertama invasi saja, lembaga itu sudah melaporkan lebih dari 2.000 orang tewas akibat serangan Rusia.
Jumlah itu diperkirakan melonjak drastis, terutama di kota-kota yang digempur habis-habisan oleh Rusia, seperti Mariupol. Begitu banyak korban, kota tersebut sampai-sampai sudah mulai menggali kuburan massal.
(has)
TOPIK TERKAIT
BERITA UTAMA
LAINNYA DARI DETIKNETWORK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar