Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Rusia Turki Ukraina

    Perundingan Rusia dan Ukraina Digelar di Turki, Tidak Ada Jabat Tangan - Tempo

    2 min read

     

    Perundingan Rusia dan Ukraina Digelar di Turki, Tidak Ada Jabat Tangan

    Reporter:

    Daniel Ahmad

    Editor:

    Sita Planasari

    Selasa, 29 Maret 2022 17:02 WIB
    Perundingan Rusia dan Ukraina Digelar di Turki, Tidak Ada Jabat Tangan
    Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara kepada negosiator Rusia dan Ukraina sebelum pembicaraan tatap muka mereka di Istanbul, Turki 29 Maret 2022. Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/Handout via REUTERS

    TEMPO.COJakarta - Negosiator Ukraina dan Rusia bertemu di Turki pada Selasa, 29 Maret 2022, untuk berunding secara tatap muka pertama dalam hampir tiga minggu. Pertemuan tersebut disambut langsung oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

    Dilansir dari Reuters, televisi Ukraina melaporkan pembicaraan telah dimulai dengan sambutan dingin dan tidak ada jabat tangan di antara para delegasi. Sebagai tuan rumah, Erdogan mengatakan konflik ini hanya bisa diselesaikan atas kemauan kedua belah pihak.

    Forum yang digelar di Istana Dolmabahce, Istanbul, juga turut dihadiri oleh miliarder Rusia, Roman Abramovich. Walau begitu, belum jelas peran apa yang diambil oleh Abramovich.

    Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan, tidak akan mengorbankan wilayahnya dalam perbincangan di Turki. Dia menyebut Ukraina akan memfokuskan soal koridor kemanusiaan dan meminta untuk gencatan senjata.

    Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, mengatakan, pembicaraan damai sejauh ini belum menghasilkan kemajuan substansial, tetapi penting untuk dilanjutkan secara langsung.

    Rusia menginvasi Ukraina telah berlangsung selama satu bulan lebih. Dampak dari serangan tersebut termasuk 3,8 juta orang Ukraina yang mengungsi ke luar negeri hingga ribuan warga sipil yang menjadi korban jiwa.

    Konflik di medan peperangan sejauh ini masih terjadi. Akibatnya, hujan sanksi ekonomi terhadap Rusia juga diberlakukan oleh Barat.

    Ukraina adalah negara pecahan eks Uni Soviet, yang ingin bergabung dengan Uni Eropa dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Kehendak Ukraina itu dinilai Rusia dapat mengganggu keamanan dan keseimbangan di kawasan.

    SUMBER: REUTERS

    Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

    Komentar
    Additional JS