Petani Padi di Brunei Darussalam Digaji Rp6 Juta Sebulan, Belum Ditambah Bonus Kalau Panen Bagus - TRIBUNNEWS
Petani Padi di Brunei Darussalam Digaji Rp6 Juta Sebulan, Belum Ditambah Bonus Kalau Panen Bagus - Halaman all
BANGKAPOS.COM - Brunei Darussalam adalah negara kecil di Pulau Kalimantan, yang terbilang penduduknya sejahtera.
Belum pernah terdengar ada gejolak di negara dengan 400 ribu jiwa itu.
Sebagai negara kerajaan yang dipimpin sultan, Brunei Darussalam menjadi tempat hidup nyaman dan tentram.
Orang-orang di Brunei lebih banyak mengendarai mobil daripada motor.
Lalu bagaimana dengan kehidupan petani di Brunei Darussalam?
Petani di Brunei adalah profesi yang cukup menggiurkan.
Meski kaya minyak dan gas, Brunei Darussalam juga memiliki prospek cerah di sektor pertanian.
Buktinya gaji sebagai seorang petani atau tukang kebun dibayar cukup tinggi.
Bahkan melewati nominal UMR tertinggi di Indonesia.
Pantas saja, banyak WNI yang rela hijrah ke negara dengan julukan negeri harta karun tak terduga itu.
Seperti sebuah cerita yang dibagikan oleh pemuda asal Tulungagung, Wahyu.
Di kanal YouTube Wulan's Life yang tayang 8 Februari 2021 lalu dirinya membocorkan berapa gaji menjadi seorang petani di Brunei Darussalam.
"Sekarang berapa sih gajinya?" tanya Wulan, sang pemilik kanal YouTube.
Lantas tanpa ragu, Wahyu menjawab berapa nominal yang dia dapatkan setiap bulan kala berprofesi sebagai petani.
"Kisaran sekitar B$600 lah," jawab Wahyu.
Diketahui jika dirupiahkan nominal B$600 tersebut adalah sekitar Rp6.000.000.
Tentu merupakan gaji yang lumayan bahkan termasuk besar untuk menjadi seorang petani.
Nominal itu pun melebihi UMR di Indonesia, dan bisa jadi mengalahkan profesi setara di Indonesia.
Tak sekadar mendapatkan gaji, Wahyu mengatakan para petani di Brunei Darussalam juga bisa mendapatkan insentif alias bonus.
Hal ini dengan catatan apabila hasil panen yang bagus atau produksi memenuhi target.
"Kalau bisa memenuhi target, ada bonusnya," kata Wahyu.
Perlu diketahui standar gaji di Brunei Darussalam adalah berkisar antara B$300-500.
Hal itu berarti gaji petani di sana dua kali lipatnya standar gaji Brunei dan bahkan lebih jika ditambah dengan insentif.
"B$600 belum termasuk insentif itu sudah lumayan banyak di sini," kata Wulan.
Wahyu pun mengungkapkan alasan mendasarnya jauh-jauh ke Brunei Darussalam menjadi seorang petani padi.
"Buat pengalaman, ini pun masih tahap belajar, suatu saat sudah nggak bekerja di
sini lagi nanti kalau sudah di rumah bisa mencoba tanam sendiri," tandas Wahyu.
Selain itu Wahyu mengaku padi adalah kebutuhan pangan nomor satu di negara Asia.
Pekerjaan wahyu bisa dibilang sebagai pengawas.
Namun dia juga ikut turun ke lapangan mengurus dari awal tanam padi hingga proses pemanenan.
Kebebasan bagi para TKI
Diketahui bahwa Brunei Darussalam memiliki keistimewaan yang tak dimiliki
negara lain, yaitu membebaskan masyarakatnya dari berbagai pungutan, termasuk pajak penghasilan.
Hal ini merupakan kebijakan dari Sultan Hasanal Bolkiah.
Pembebasan dari pungutan atau pajak tersebut juga tak hanya bisa dirasakan
penduduk pribumi, tetapi para pendatang dari negara lain.
Salah satunya, bagi para TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang sedang bekerja di Brunei.
(Bangkapos.com/Vigestha Repit)
tuquiatpo Dustin Fraboni https://marketplace.visualstudio.com/items?itemName=8tiroriata.Descargar-Narco-Strike-gratuita
BalasHapusrinitelri
edhisVtrep_ba Irla Burns Download
BalasHapusboatratealin