Puji Ketahanan Warga Ukraina, Menlu AS Yakin Ukraina Bisa Menang Lawan Rusia - Tribunews - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Puji Ketahanan Warga Ukraina, Menlu AS Yakin Ukraina Bisa Menang Lawan Rusia - Tribunews

Share This

 

Puji Ketahanan Warga Ukraina, Menlu AS Yakin Ukraina Bisa Menang Lawan Rusia - Halaman all

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berpidato di depan media setelah pembicaraan tertutup pagi hari antara Amerika Serikat dan China setelah pertemuan dua hari mereka di Anchorage, Alaska pada 19 Maret 2021.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berpidato di depan media setelah pembicaraan tertutup pagi hari antara Amerika Serikat dan China setelah pertemuan dua hari mereka di Anchorage, Alaska pada 19 Maret 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken yakin Ukraina dapat memenangkan perang dengan Rusia.

Blinken memuji ketahanan luar biasa rakyat Ukraina dan tidak mengatakan berapa lama konflik akan berlangsung.

"Jika Moskow berniat menggulingkan pemerintah dan memasang rezim bonekanya sendiri, 45 juta warga Ukraina akan menolaknya dengan berbagai cara," katanya, dikutip dari BBC.com, Sabtu (5/3/2022).

Blinken menambahkan, perang belum berjalan seperti apa yang direncanakan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Perlawanan yang dilakukan pasukan Ukraina terus menghambat kemajuan Rusia di seluruh negeri pada hari kesembilan invasi, Jumat (4/3/2022) kemarin.

Blinken juga mengatakan, komunitas internasional berkomitmen melakukan segala hal yang bisa dilakukan untuk membantu Ukraina.

Upaya juga dilakukan untuk memberikan tekanan kepada Rusia agar mengakhiri perang yang dimulai Vladimir Putin.

Ditanya apakah yakin Ukraina bisa menang, Blinken berkata: "Seiring berjalannya waktu, tentu saja."

"Saya tidak bisa memberi tahu berapa lama perang ini akan berlangsung."

"Saya juga tidak bisa memberi tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan."

"Namun gagasan bahwa Rusia dapat menundukkan 45 juta warga yang berjuang untuk masa depan dan kebebasan, itu cukup memberi tahu banyak hal," tambahnya.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta pada 13 Desember 2021. (OLIVIER DOULIERY/POOL/AFP)

Blinken juga mengatakan kekhawatirannya tentang eskalasi.

"Ini adalah sesuatu yang kami pedulikan dan fokuskan."

"Sebab satu-satunya hal yang lebih buruk daripada perang di Ukraina adalah perang yang semakin meningkat," kata dia.

Blinken juga memperingatkan, pasukan Rusia menggunakan metode yang semakin brutal terhadap warga sipil di Ukraina.

"Kami melihat Rusia mengincar infrastruktur vital yang dapat menghalangi pasokan air, listrik ke Ukraina," katanya.

"Metode-metode itu secara tragis merupakan bagian dari pedoman Rusia di bawah Presiden Putin. Saya pikir, kita akan melihat lebih banyak dari itu."

Ditanya apakah AS akan mencari perubahan dalam kepemimpinan Moskow untuk mengakhiri invasi, Blinken menjawab itu bukanlah urusannya.

"Rakyat Rusia perlu memutuskan kepemimpinan mereka," ujarnya.

Diketahui, saat ini di selatan Ukraina, pasukan Rusia merebut daerah di sepanjang pantai Laut Hitam.

Mereka juga mengepung kota pelabuhan Mariupol.

Namun Gubernur Mykolaiv, Vitaly Kim mengatakan, pasukan Rusia telah diusir dari kota itu.

Sementara itu, kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv juga masih dikepung.

Daftar 8 Nama Elite Rusia Dikenai Sanksi

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) juga memberlakukan sanksi dan pembatasan visa pada sejumlah elite Rusia.

Hal ini sebagai bagian dari upaya untuk menghukum Moskow atas invasinya ke Ukraina, kata Gedung Putih, Kamis (3/2/2022) waktu setempat.

AS akan memberikan sanksi pemblokiran penuh terhadap delapan orang Rusia yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Vladimir Putin, termasuk juru bicaranya.

Juga Alisher Burhanovich Usmanov, sekutu dekat Putin.

Mengutip The Wall Street Journal, anggota keluarga para elite tersebut juga turut dikenai sanksi.

Nama-nama elite tersebut pun dirilis Gedung Putih, pada hari yang sama saat memberikan keterangan.

Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov (RT.COM)

Para elite itu telah memperkaya diri sendiri dengan mengorbankan orang-orang Rusia, dan beberapa mengangkat anggota keluarganya ke posisi tinggi.

Sementara lainnya, menempati jabatan di perusahaan terbesar Rusia dan bertanggung jawab dalam memasok sumber daya yang diperlukan untuk mendukung invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina.

AS juga akan memberlakukan pembatasan visa pada 19 oligarki dan 47 anggota keluarga, serta rekan dekat mereka.

Berikut ini nama-nama elit Rusia yang dikenai sanksi, dirilis oleh Gedung Putih:

Miliarder Rusia Alisher Usmanov. (THE TIMES)

1. Nikolai Tokarev (juga istrinya, Galina; putrinya, Mayya; dan dua perusahaan real estate mewahnya);

2. Boris Rotenberg (juga istrinya, Karina, serta putranya, Roman dan Boris);

3. Arkady Rotenberg (juga putranya, Pavel dan Igor, serta putrinya, Liliya);

4. Sergei Chemezov (juga istrinya, Yekaterina; putranya, Stanislav; dan putri tiri, Anastasia);

5. Igor Shuvalov (juga lima perusahaannya; istrinya, Olga; putranya Evgeny dan perusahaan jetynya; serta putrinya, Maria dan perusahaannya);

6. Yevgeniy Prigozhin (juga istrinya, Polina; putrinya, Lyubov; putranya, Pavel; dan tiga perusahaannya);

7. Dmitry Peskov, sekretaris pers Putin;

8. Alisher Usmanov (propertinya diblokir, superyacht dan jet pribadi disita).

Sanksi Lainnya

Pemerintah AS mengatakan akan menjatuhkan sanksi pemblokiran penuh terhadap tujuh entitas Rusia yang dituduh menyebarkan disinformasi.

Sebanyak 26 individu yang terkait dengan kelompok-kelompok itu juga akan dikenai sanksi.

“Entitas-entitas ini telah menyebarkan narasi palsu yang memajukan tujuan strategis Rusia dan secara keliru membenarkan kegiatan Kremlin,” kata Gedung Putih, Kamis, masih mengutip The Wall Street Journal.

Kemudian, Departemen Luar Negeri mengumumkan menargetkan 21 perusahaan Rusia yang "beroperasi atau telah beroperasi di sektor pertahanan dan material terkait ekonomi Federasi Rusia."

Daftar tersebut mencakup perusahaan yang terlibat dalam pembuatan pesawat tempur Rusia, kendaraan lapis baja dan infanteri, rudal kendaraan udara tak berawak, sistem pertahanan udara, serta sistem peperangan elektronik.

Selain itu, Departemen mengatakan pihaknya menargetkan perusahaan Planar, dengan mengatakan "berspesialisasi dalam pengadaan teknologi asing untuk program militer Rusia, termasuk program luar angkasa militer Rusia, dan pelanggan utamanya adalah Pabrik Radio Izhevsk, yang mengembangkan barang dan teknologi untuk militer Rusia."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages