Rukun dan Syarat Sah Jual Beli, Dilengkapi Bentuk Jual Beli yang Terlarang dalam Islam - Halaman all

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut rukun dan syarat sah jual beli, Dilengkapi bentuk jual beli yang terlarang dalam Islam.
Jual beli adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan manusia untuk mempertahankan kehidupan mereka di tengah-tengah masyarakat.
Pada masa sekarang, tempat dan cara berjual beli mengalami perubahan.
Jual beli yang biasa dilakukan sehari-hari menggunakan mata uang sebagai alat tukar yang sah.
Namun, dalam Islam terdapat bentuk-bentuk jual beli yang terlarang.
Lalu, apa saja bentuk-bentuk jual beli yang terlarang dalam Islam?
Dikutip dari buku siswa Fikih Madrasah Ibtidaiyah Kelas VI, berikut bentuk-bentuk jual beli yang terlarang dalam Islam:
Bentuk-bentuk Jual Beli yang Terlarang dalam Islam
Jual beli yang sah tapi terlarang apabila memenuhi syarat dan rukun tetapi melanggar larangan-larangan syara' atau merugikan kepentingan umum.
Berikut bentuk-bentuk jual beli yang terlarang:
1. Jual beli yang tidak sah karena kurang syarat rukun
a. Jual beli dengan sistem ijon
Jual beli dengan sistem ijon adalah jual beli yang belum jelas barangnya.
Contohnya: buah-buahan yang masih muda, padi yang masih hijau yang mungkin dapat merugikan orang lain.
b. Jual beli binatang ternak yang masih dalam kandungan dan belum jelas apakah setelah lahir anak binatang itu hidup atau mati
c. jual beli sperma (air mani) binatang jantan
Namun, jika meminjamkan binatang jantan untuk dikawinkan dengan binatang betina orang lain tanpa maksud jual beli hal ini dinyatakan sah.
d. Jual beli barang yang belum ada di tangan
Jual beli barang yang belum ada di tangan adalah barang yang dijual itu masih berada di tangan penjual yang pertama.
e. Jual beli benda najis, minuman keras, babi, bangkai, dll.
2. Jual beli sah tapi terlarang
Jual beli ini disebabkan karena ada satu sebab atau akibat dari perbuatan itu.
a. Jual beli yang dilakukan pada waktu shalat jumat.
Hal ini akan menyebabkan orang lupa menunaikan shalat jumat.
b. Jual beli dengan niat untuk ditimbun pada saat masyarakat membutuhkan.
Jual beli ini sah tapi dilarang karena ada maksud yang tidak baik, yaitu akan menjualnya dengan harga yang lebih mahal.
c. Membeli barang dengan menghadang di pinggir jalan.
Hal ini sah tetapi terlarang karena penjual tidak mengetahui harga umum di pasar.
Sehingga memungkinkan ia menjual barangnya dengan harga lebih rendah.
d. Membeli atau menjual barang yang masih dalam tawaran orang lain.
e. Jual beli dengan menipu
Contohnya: mengurangi timbangan, takaran, ukuran.
f. Jual beli alat-alat untuk maksiat
Sebelumnya, jual beli dapat dilaksanakan jika sesuai dengan rukun dan syarat sahnya.
Rukun Jual Beli
Menurut sebagian ulama, rukun jual beli terdiri dari 5 macam.
1. Penjual
2. Pembeli
3. Barang yang diperjualbelikan
4. Alat untuk menukar dalam kegiatan jual beli (uang).
5. Aqad, ijab dan kabul antara penjual dan pembeli.
Syarat Sah Jual Beli
Syarat Sah Penjual dan Pembeli
1. Baligh
Penjual maupun pembeli harus dewasa.
2. Berakal sehat
3. Tidak ada pemborosan
Maksud dari tidak ada pemborosan adalah tidak suka memubadzirkan harta benda.
4. Suka sama suka
Maksud dari suka sama suka adalah atas kehendak sendiri, tidak dipaksa orang lain.
Syarat Sah Barang yang diperjualbelikan
1. Barang itu suci
Tidak sah jual beli jika barangnya mengandung najis seperti, bangkai, babi, dll.
2. Barang bermanfaat
Barang yang diperjualbelikan harus yang bermanfaat.
3. Barang merupakan milik sendiri atau diberi kuasa orang lain.
4. Barang merupakan barang yang jelas dan dapat dikuasai oleh penjual dan pembeli.
5. Barang dapat diketahui kedua belah pihak, baik kadanya, jenisnya, sifatnya maupun harganya.
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar