Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Rusia Ukraina

    SU-35 Rusia Akhirnya Turun ke Medan Perang! Terlihat Menggotong Rudal Antiradiasi di Langit Ukraina - TRIBUNNEWS

    6 min read

     

    SU-35 Rusia Akhirnya Turun ke Medan Perang! Terlihat Menggotong Rudal Antiradiasi di Langit Ukraina - Halaman all

    Pesawat tempur Su-35
    Pesawat tempur Su-35

    TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Jet tempur andalan AU Rusia, Sukhoi Su-35 akhirnya dikerahkan ke medan perang melawan Ukraina.

    SU-35 nantinya ditugaskan untuk "menindas sistem pertahanan udara" Ukraina baik di darat maupun udara, dalam rangka menetralisir ancaman terhadap aset-aset militer Rusia di medan laga.

    Rusia menggunakan Angkatan Udaranya dalam skala terbatas ketika awal-awal invasi diluncurkan.

    Mereka lebih menitikberatkan invasi ini pada kekuatan tank dan unit artileri untuk mendobrak pertahanan Ukraina.

    Namun, kini situasinya telah berubah dalam beberapa hari terakhir karena Rusia telah meningkatkan peran Angkatan Udaranya untuk melakukan serangan di Ukraina.

    Kementerian Pertahanan Rusia sendiri telah merilis video jet yang dijuluki Super Flanker ini tinggal landas menuju medan tempur (7/3/2022).

    Dari gambar video yang diperlihatkan menunjukkan, SU-35 yang dilengkapi dengan rudal anti-radiasi Zvezda/Tactical Missile Corporation Kh-31PM.

    Sepasang jet Su-35 terlihat berangkat untuk patroli udara tempur, salah satunya dilengkapi dengan dua rudal Kh-31P serta rudal udara-ke-udara R-77 dan R-73.

    Kemudian, rekaman menunjukkan Su-35S terbang kembali ke pangkalan dengan hanya satu Kh-31PM yang terpasang padanya.

    Sebagai informasi, rudal Kh-31P adalah rudal anti-radiasi supersonik jarak menengah yang menggunakan scramjet dengan booster built-in untuk mencapai kecepatan supersonik tinggi.

    Senjata ini dirancang untuk menghancurkan radar sistem pertahanan udara (SAM) jarak menengah dan jauh, serta untuk menghabisi radar kontrol operasi udara maupun radar peringatan dini.

    Sistem pelacak yang dimiliki rudal ini mampu mencari dalam berbagai mode, termasuk pencarian otomatis dan kontrol eksternal.

    Rudal dapat melakukan gerakan pull-up 10-g mengelak jika terdeteksi oleh radar musuh.

    Di sisi lain, R-73 adalah rudal inframerah pencari panas yang dapat diluncurkan menggunakan helm-mount sight (HMS), yang memungkinkan pilot untuk menandai target hanya dengan menatap mereka.

    R-73 adalah rudal yang sangat gesit, dan pertempuran udara tiruan telah menunjukkan bahwa kemampuan "off-boresight" tingkat tinggi R-73 akan menjadi keuntungan besar dalam pertempuran.

    Ada pun rudal "udara ke udara" R-77 adalah rudal pelacak radar aktif, yang berarti memiliki radar kecil di pencari yang mengirimkan pulsa radar untuk mendeteksi target dan kemudian menggunakan informasi itu untuk melacaknya.

    Itu bisa bermanuver pada sudut serangan yang lebih besar.

    Rudal ini sebelumnya terlihat di Suriah pada pesawat Su-35S di mana Moskow mendukung pemerintah Bashar al Assad dalam perang yang sedang berlangsung dengan pemberontak.

    Meski belum jelas hasilnya, apakah akan mengubah jalannya perang atau tidak, kehadiran SU-35 Rusia di medan perang, beserta senjata canggih dan presisinya, menunjukkan keseriusan negara tersebut untuk menghancurkan semua pertahanan udara berbasis darat Ukraina.

    Rangkuman invasi Rusia ke Ukraina hari ke-14, Rabu:

    Koridor Kemanusiaan Dibuka

    Pasukan Rusia akan "mengamati rezim diam" mulai pukul 10.00 pagi waktu Moskow (07.00 GMT) untuk memastikan perjalanan aman bagi warga sipil yang ingin meninggalkan Kyiv, Chernihiv, Sumy, Kharkiv, dan Mariupol, ujar kepala Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia, Mikhail Mizintsev.

    Pembicaraan di Turki

    Menteri Luar Negeri Rusia, Sergev Lavrov, akan melakukan perjalanan ke Turki untuk berbicara dengan mitranya dari Ukraina, Dmytro Kuleba, pada Kamis.

    Pasukan Ukraina Masih Terus Berjuang

    Pasukan Ukraina melawan upaya pasukan Rusia untuk memasuki Kharkiv, kata Gubernur Regional, Oleh Synehubov.

    Pasukan Rusia telah berulang kali mencoba merebut ibu kota wilayah selatan Mykolaiv, dalam serangan yang berhasil digagalkan oleh pasukan Ukraina, ujar penasihat presiden Ukraina.

    Rencana Serangan Ukraina

    Pasukan Ukraina ikut serta dalam latihan militer di luar kota Rivne pada 16 Februari 2022. (Photo by Aris Messinis / AFP) (AFP/ARIS MESSINIS)

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah memperoleh dokumen rahasia yang membuktikan Ukraina merencanakan serangan di bulan Maret, terhadap separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur.

    Kementerian menerbitkan enam halaman dokumen yang menunjukkan Kyiv merencanakan serangan militer di daerah pemberontak yang didukung Rusia di Donbas.

    Tetapi, klaim tersebut tak dapat diverifikasi secara independen.

    Rusia Merilis Daftar Negara yang Dianggapnya sebagai Musuh

    Bendera Uni Eropa. (euronews/Christian Lue)

    Pemerintah Rusia telah menyetujui daftar "negara-negara tak bersahabat" yang mencakup semua negara Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Australia, kantor berita Interfax melaporkan.

    Daftar-daftar ini dirilis menyusul banyaknya negara yang menjatuhkan sanksi pada Rusia buntut invasi Moskow ke Ukraina.

    Selain negara, daftar tersebut juga mencakup wilayah asing, yang menurut pejabat Moskow, telah melakukan tindakan permusuhan pada Rusia, perusahaan, dan warganya.

    Menurut Interfax yang dilansir Yahoo News, daftar itu ditandatangani oleh Perdana Menteri Mikhail Mishustin dan merupakan bagian dari Keputusan Presiden Federasi Rusia.

    Keputusan tersebut dikeluarkan pada 5 Maret 2022 mengenai prosedur sementara untuk memenuhi kewajiban dengan kreditur asing tertentu.

    Mengutip Marca, daftar itu mencakup Amerika Serikat (AS), Kanada, semua negara bagian Uni Eropa, Inggris, Ukraina, Montenegro, Swiss, Albania, Andorra, Islandia, Liechtenstein, Monako, Norwegia, San Marino, dan Makedonia Utara.

    Jepang, Korea Selatan, Australia, Mikronesia, Selandia Baru, dan Singapura juga masuk dalam daftar itu bersama Taiwan, yang dianggap China sebagai wilayah mereka, tapi telah diperintah secara independen sejak 1949.

    Secara praktis, masuk dalam daftar berarti warga negara Rusia, perusahaan, atau pemerintah itu sendiri hanya dapat membayar utang kepada individu atau perusahaan manapun menggunakan mata uang rubel.

    Menurut keputusan pemerintah, negara dan perusahaan Rusia akan diizinkan membayar kreditur asing dalam rubel, dengan aturan ini berlaku untuk pembayaran lebih dari 10 juta rubel per bulan.

    Rubel Rusia telah mencatat kerugian besar selama berhari-hari dan pada Senin kemarin, turun secara signifikan terhadap dolar AS dan euro.

    Tags:
    Komentar
    Additional JS