Tak ada dolar dan perjalanan ke luar negeri, seperti apa kehidupan di era Soviet dibanding Rusia sekarang? - BBC News Indonesia
Tak ada dolar dan perjalanan ke luar negeri, seperti apa kehidupan di era Soviet dibanding Rusia sekarang? - BBC News Indonesia
Sejak tentara mereka menginvasi Ukraina, kehidupan warga Rusia di negara mereka sendiri berubah dramatis. Perbatasan ditutup, nilai mata uang rubel melemah, harga-harga melonjak tinggi. Perusahaan-perusahaan Barat tutup dan berbondong-bondong pergi, memutus layanan mereka terhadap klien dari Rusia.
Boeing dan Airbus, Apple dan Nokia, IKEA dan ExxonMobil, BMW dan Ford, serta ratusan perusahaan lain telah mengumumkan akan meninggalkan Rusia. SWIFT telah memutus akses bank-bank besar Rusia.
Visa dan Mastercard akan menghentikan layanan mereka ke kartu kredit milik orang-orang Rusia. Simbol ikonik perubahan kapitalis di Rusia, McDonald's, mengumumkan penutupan gerainya di seluruh negeri.
Banyak hal yang muncul di Rusia selama 30 tahun terakhir sejak runtuhnya Uni Soviet, tiba-tiba menghilang dalam semalam.
Baca juga:
Mata uang asing
Kembali ke masa Uni Soviet
Pertukaran mata uang asing secara bebas dilarang di Uni Soviet. Mereka yang ketahuan menukar uang secara ilegal terancam hukuman penjara dan bahkan hukuman mati.
Nilai tukar resmi sangat kecil (64 kopek per 1 dolar), sedangkan di pasar gelap dolar lebih berharga. Satu-satunya orang yang diizinkan untuk menerima sejumlah kecil mata uang asing adalah artis yang sedang melakukan tur dan mereka yang melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri.
Itu pun mereka harus mengembalikan uang yang tersisa saat mereka kembali. (Biasanya warga soviet menghabiskan semuanya).
Dan di Rusia sekarang
Pada Rabu malam Bank Rusia mengumumkan pembatasan transaksi tunai mata uang asing. Membeli apapun di Rusia sekarang akan menjadi ilegal. Bank Sentral mengkonfirmasi orang-orang Rusia sekarang tidak dapat membeli mata uang asing, bahkan untuk perjalanan ke luar negeri.
Satu-satunya cara Anda bisa mendapatkannya adalah dengan kartu bank "Mir" [Dunia] Rusia. Namun, hanya beberapa negara yang menerima Mir, yaitu Turki, Vietnam, Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kirghizia, Tajikistan, dan Uzbekistan.
Pelanggan yang memiliki rekening mata uang asing dapat mengambil maksimum $10,000 (Rp143 juta) secara tunai. Sisanya hanya boleh dalam rubel. Mereka tidak dapat mengambil Euro sama sekali.
Warga negara Rusia dapat membuka rekening mata uang asing baru dan melakukan setoran tetapi mereka hanya akan diizinkan untuk mengambil uang mereka dalam rubel. Bank Sentral mengatakan tindakan sementara ini akan berlaku hingga 9 September.
Kembali ke masa Uni Soviet
Seorang warga Soviet harus memiliki catatan bersih supaya bisa pergi ke luar negeri. Anda harus mengumpulkan sejumlah besar izin dan referensi. Semua calon pelaku perjalanan diperiksa secara menyeluruh oleh KGB.
Selain diplomat dan perwira intelijen, paspor asing yang berharga diberikan kepada pelaut, olahragawan, artis, dan orang-orang yang melakukan perjalanan paket wisata ke negara-negara sosialis.
Bagi sebagian besar warga Soviet, pergi luar negeri tidak terjangkau.
Dan di Rusia sekarang
Secara formal tidak ada larangan meninggalkan Rusia, tetapi hal itu menjadi jauh lebih sulit.
Penerbangan dari Rusia ke banyak negara telah ditangguhkan. Uni Eropa dan negara-negara Eropa lainnya, AS, dan Kanada telah menutup penerbangan mereka atas pesawat-pesawat Rusia.
Otoritas penerbangan Rusia merekomendasikan maskapai Rusia untuk tidak terbang ke luar negeri karena mereka bisa kehilangan pesawat yang mereka sewa. Beberapa konsulat melaporkan telah berhenti menerima pengajuan visa dari Rusia. Larangan virtual untuk menjual dolar ke Rusia juga membatasi perjalanan ke luar negeri.
Kembali ke masa Uni Soviet
Sebelum Mikhail Gorbachev memperkenalkan "perestroika" (restrukturisasi) dan "glasnost" (keterbukaan), tidak ada media yang sama sekali bebas di Uni Soviet. Semua surat kabar, jurnal, stasiun TV, dan radio didanai dan dikendalikan oleh Partai Komunis dan dinas rahasia.
Tujuan utama dari media Soviet adalah untuk menghasilkan propaganda sistem sosialis, melawan ideologi Barat dan menjelaskan kepada orang-orang bahwa hanya Partai Komunis Uni Soviet yang bisa membimbing mereka ke jalan yang benar.
Dan di Rusia sekarang
Sejak 24 Februari, pengawas media Rusia Roskomnadzor memblokir sebagian besar media independen. Pembaca yang tidak bisa menghindari pemblokiran itu mau tak mau mengikuti berita melalui saluran telegram.
TV Dozhd mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengudara lagi (tahun lalu mereka dimasukkan dalam daftar "agen asing"). Stasiun radio Echo Moscow yang dimiliki oleh Gazprom Media ditutup oleh dewan direksi dan gelombang radionya diambil alih oleh saluran Sputnik yang didanai negara.
Sebuah undang-undang baru menetapkan hukuman untuk "pelaporan perang palsu" hingga 15 tahun penjara karena mendiskreditkan tentara Rusia. Kondisi ini menyebabkan banyak editor memindahkan jurnalis mereka ke luar negeri.
Makan di luar
Kembali ke masa Uni Soviet
Ada tiga jenis tempat makan di era Uni Soviet: yang murah , biasanya di kantin pabrik, di mana Anda bisa mengonsumsi makanan yang mengenyangkan seharga satu rubel; yang sederhana, seperti di kafe dan bar stasiun kereta api, tempat Anda bisa minum vodka, kue yang sudah lama dipajang di etalase, dan teh susu; dan restoran mahal dengan makanan lezat yang sulit didapat dan pelayanan yang ramah, yang tidak bisa dijangkau sebagian besar warga negara Soviet.
Pada 31 Januari 1990 McDonald's pertama kali dibuka di negara tersebut. Saat itu masih Uni Soviet.
Dan di Rusia sekarang
Pada 8 Maret McDonald's memutuskan menutup semua restorannya di Rusia untuk sementara dan menghentikan perdagangan di pasar Rusia. Tidak jelas apa yang akan terjadi pada bisnis restoran Rusia. McDonald's, Starbucks, pemilik KFC, dan lainnya telah mengumumkan penutupan sebagian bisnis mereka di Rusia (KFC berada di bawah waralaba, begitu juga Burger King, sehingga mereka dapat tetap buka).
Sejak perang dimulai di Ukraina, jumlah pelanggan di kafe dan restoran Moskow turun. Pedagang mengatakan penurunan tajam nilai rubel bisa membuat harga pangan naik dan restoran perlu beradaptasi dengan kondisi baru.
Makanan dan barang konsumsi
Kembali ke masa Uni Soviet
Uni Soviet dikenal sebagai negara dengan rak supermarket yang kosong dan selalu kekurangan barang. Terjadi antrian yang tidak ada habisnya, kekurangan barang, spekulan dan pedagang barang bekas. Setiap daerah memiliki masalah kelangkaannya sendiri-sendiri.
Hal yang paling sulit untuk didapatkan adalah mobil dan peralatan rumah tangga. Barang elektronik, sepatu yang layak, buku, kosmetik, semua pasokannya kurang. Sementara itu, warga Soviet yakin bahwa rak-rak toko di Barat sering berderit karena kebanyakan barang.
Dan di Rusia sekarang
Tidak ada yang berbicara tentang kelangkaan massal di Rusia saat ini, tetapi sudah mulai ada gangguan dalam rantai pasokan. Banyak merek top internasional keluar dari Rusia, sementara yang lainnya menghentikan pasokan. Saat kondisi seperti ini akan sulit menemukan sumber alternatif.
Apple, Microsoft, dan raksasa teknologi lainnya telah berhenti memasok dan menjual teknologi baru di Rusia.
DHL, FedEx, Kuehne+Nagel, Maersk, dan UPS menghentikan pengiriman ke Rusia.
Sejak Maret seluruh jajaran mobil Lada mengalami kenaikan harga 15% untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Tidak menerima perbedaan pendapat
Kembali ke masa Uni Soviet
Segala jenis pemikiran bebas disamakan dengan pengkhianatan dan langsung diberantas. Para pembangkang Soviet dicabut kewarganegaraannya, dipenjarakan atau ditahan di bawah tahanan rumah, seperti fisikawan terkenal Andrei Sakharov.
Karena menceritakan lelucon anti-Soviet di masa Stalin, Anda bisa ditembak atau dikirim ke kamp. Di masa Brezhnev Anda dapat dikirim ke penjara psikiatri atau terdaftar sebagai orang yang tidak dapat dipercaya.
Dan di Rusia sekarang
Selama lebih dari setahun semua protes dilarang. Para demonstran di jalan-jalan diusir. Berbagai macam alasan dibuat demi menghentikan politisi oposisi agar tidak terpilih.
Demo terhadap perang di Ukraina dilarang. Ribuan orang di seluruh negeri ditangkap dan didenda atau ditahan.
OVD-info (LSM yang diberi label agen asing), yang mengumpulkan informasi tentang represi politik, mengungkapkan lebih dari 5.000 penangkapan terjadi pada Minggu 6 Maret. Saksi mata melaporkan penangkapan tidak hanya dilakukan terhadap orang-orang yang memprotes perang.
Warga Rusia sekarang bisa didenda karena "pelaporan perang palsu". Pembela HAM mengatakan sudah ada 144 kasus. Undang-undang baru memungkinkan kasus administratif akan diikuti oleh kasus pidana.
Komentar
Posting Komentar