Tolak Usul Rusia, Ukraina Tetap Butuh Relasi Pertahanan Internasional - CNN Indonesia - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Tolak Usul Rusia, Ukraina Tetap Butuh Relasi Pertahanan Internasional - CNN Indonesia

Share This

 www.cnnindonesia.com

Tolak Usul Rusia, Ukraina Tetap Butuh Relasi Pertahanan Internasional

CNN Indonesia
3-3 minutes
Rabu, 16 Mar 2022 21:06 WIB

Ilustrasi militer Ukraina. (AFP/Anatolii Stepanov)

Jakarta, CNN Indonesia --

Ukraina menolak usul Rusia agar Kyiv benar-benar tak terikat dengan aliansi pertahanan mana pun. Ukraina menegaskan, mereka masih membutuhkan jaminan keamanan internasional.

Rusia menyatakan bahwa status "netral" Ukraina ini menjadi isu penting. Kremlin ingin Kyiv benar-benar menegaskan bahwa mereka akan netral, alias tidak bergabung dengan blok pertahanan mana pun, termasuk NATO.

Moskow lantas menawarkan status "netral" seperti Austria dan Swedia di masa lampau. Dulu, kedua negara itu bersikap netral dan sama sekali tak memiliki hubungan pertahanan dengan pihak asing.


Namun, Ukraina menolak usulan ini. Menurut mereka, Ukraina masih membutuhkan jaminan keamanan mutlak dari kekuatan internasional, terutama di tengah situasi tegang seperti sekarang.

"Ukraina sekarang berada dalam perang langsung dengan Rusia. Sebagai hasil, model (keamanan) hanya bisa mengikuti Ukraina dan hanya dalam jaminan keamanan yang terverifikasi secara legal," kata negosiator Ukraina, Mikhailo Podolyak, dikutip AFP.

Podolyak menuturkan, model keamanan yang diajukan Ukraina memberikan jaminan keamanan mutlak.

"Pertama, jaminan keamanan mutlak, yang berarti bahwa penandatangan (jaminan itu) memastikan mereka tak akan mundur bila terjadi serangan di Ukraina, seperti saat ini," katanya.

Menurut Podolyak, jaminan ini akan memastikan kekuatan internasional itu "berpartisipasi aktif mendukung Ukraina dan memberikan kami suplai senjata yang diperlukan dengan segera."

Sebelumnya, Kremlin menyatakan usulan status netral Ukraina ini sedang dibicarakan dalam dialog perdamaian, Rabu (16/3). Kremlin juga mengusulkan Ukraina mengadopsi status netral yang sempat diterapkan Swedia dan Austria.

"Ini merupakan pilihan yang sedang dibicarakan, dan bisa dipertimbangkan sebagai sebuah kesepakatan," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

Swedia sendiri telah mengakhiri kebijakan netralitasnya pada 1992, kala Perang Dingin usai. Saat ini, Swedia bukan anggota NATO, tetapi telah menjadi mitra blok tersebut selama hampir 30 tahun.

Setelah Perang Dingin berakhir, Swedia memangkas anggaran militer mereka. Namun, negara itu kembali memperkaya pertahanannya setelah Rusia mencaplok Crimea pada 2014.

(pwn/has)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages