Ukraina Siap Jadi Netral, Tunggu Jawaban Putin untuk Dialog

Presiden Volodymyr Zelensky mengaku siap berdialog dengan presiden Rusia Vladimir Putin dan menjaga posisi Ukraina tetap netral. (Foto: AP/Seth Wenig)
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, siap berdialog dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, secara langsung. Meski demikian, Zelensky menegaskan tak akan berkompromi atas tuntutan Rusia dalam negosiasi ini.
Kabar ini disampaikan oleh Wakil Kepala Kantor Presiden Ukraina, Igor Zhovkva. Ia juga mengatakan meski Zelensky siap mencari solusi diplomatik, ia belum mendengar pendapat dari Putin dan kubunya.
"Hal terakhir yang saya dengar dari mereka adalah kita masih berusaha (melakukan dialog) dengan aturan dua delegasi. Tapi lihat, meski kesepakatan didapatkan dalam negosiasi, (kesepakatan itu) tidak diterapkan," kata Zhovka, merujuk pada masalah koridor kemanusiaan di Ukraina seperti dikutip CNN.
Selain itu, Zhovkva menegaskan Ukraina siap mengambil posisi netral mengingat NATO masih belum siap menerima Ukraina. Menjaga netralitas dengan tak memasuki blok mana pun merupakan salah satu tuntutan Rusia terhadap Ukraina selama ini.
Meski bersedia netral, Zhovkva menuturkan Ukraina ingin jaminan keamanan terutama dari ancaman agresi Rusia.
"Namun di saat yang sama, kami membutuhkan jaminan keamanan yang kuat untuk Ukraina, sehingga perang yang buruk, agresi buruk ini tidak terulang di masa depan," katanya.
Zhovka juga menyatakan keinginan Ukraina bekerja sama dengan Rusia dan tetangga lain mereka dalam sebuah sistem yang disebut 'sistem keamanan terbaru Eropa.'
"Negara kami, warga Ukraina, pantas menjadi keluarga Eropa. Ukraina sedang bertempur untuk keamanan seluruh Eropa," tegas Zhovka.
"Jadi ketika Presiden (Prancis Emmanuel) Macron membicarakan kemungkinan keamanan Eropa, bagaimana dia bisa membicarakan itu tanpa kehadiran Presiden Zelensky? Tanpa melibatkan Presiden Zelensky dan Ukraina di Uni Eropa," ujarnya lagi.
Sudah empat kali kubu Rusia dan Ukraina melakukan dialog. Meski demikian, kesepakatan gencatan senjata secara permanen masih belum juga didapatkan.
Kedua kubu hanya berhasil menyepakati gencatan senjata untuk koridor kemanusiaan, tetapi dalam penerapannya masih tetap dilanggar.
(pwn/rds)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar