Ukraina Terkini: Rusia Bom Jembatan Terakhir, 150.000 Orang Terperangkap di Kota Chernihiv Halaman all - Kompas.com
CHERNIHIV, KOMPAS.com – Sebanyak 150.000 orang dilaporkan terperangkap di Kota Chernihiv di Ukraina utara setelah hembatan terakhir yang berdiri di wilayah itu dibom pasukan Rusia.
Sky News melaporkan orang-orang yang telah berhasil keluar hidup-hidup dari Kota Chernihiv menyebut kota itu sebagai neraka.
Mereka takut Kota Chernihiv akan cepat berubah menjadi seperti Kota Mariupol yang hancur setelah dikepung pasukan Rusia.
Koresponden Sky News menyaksikan Chernihiv terputus dari semua bantuan kemanusiaan dan dari dunia luar.
Kota ini telah dibombardir selama berminggu-minggu dan sekarang pasukan Rusia mendekat dan mengelilinginya.
Video Rekomendasi
Rusia Fokus Bebaskan Donbas hingga 1.081 Warga Sipil Ukraina Tewas
Rusia Fokus Bebaskan Donbas hingga 1.081 Warga Sipil Ukraina Tewas
Disebut, ada begitu banyak serangan udara dan tembakan artileri yang menimpa Kota Chernihiv, sehingga banyak orang yang melarikan diri mengatakan bahwa mereka tidak bisa keluar dari tempat perlindungan bawah tanah sama sekali, baik siang maupun malam selama dua minggu terakhir.
Listrik kota juga telah padam. Bukan hanya itu, ketersediaan makanan dan air pun semakin menipis di kota tersebut.
Koresponden Sky News bersaksi telah melihat penembakan Rusia yang membabi buta dan menakutkan terhadap warga sipil, petugas medis, dan petugas penyelamat di titik penyeberangan terakhir di atas Sungai Desna, tempat mereka berkumpul untuk melarikan diri ke tempat yang aman.
Tentara sukarelawan dan petugas penyelamat dengan panik mencoba memandu orang-orang melewati jembatan penyeberangan terakhir yang menghubungkan Chernihiv ke rute utama menuju Ibu Kota Kyiv.
Pada tahap ini, pasukan Rusia telah mendekati tiga sisi kota dan dalam semalam telah mengebom jembatan transportasi utama.
Aliran kendaraan, ambulans, dan tim darurat berlomba di atas ladang petani yang berdebu dan berawa untuk sampai ke persimpangan.
Konvoi kemanusiaan yang mengambil bantuan dan berharap untuk membawa warga sipil keluar terpaksa melintasi ruang terbuka yang luas di mana setiap pergerakan kendaraan menjadi sasaran serangan.
Kota Chernihiv secara strategis penting karena berdiri di seberang rute utara yang dipilih oleh Rusia untuk kemajuannya di ibu kota.
Lihat Foto
Sky News
Peta Kota wilayah negara Ukraina.
Baca juga: Pemimpin Chechnya Klaim Pasukannya Kuasai Balai Kota Mariupol, Kibarkan Bendera Rusia
Kota ini terletak di Sungai Desna sekitar 150 km (93 mil) di utara, timur laut Kyiv.
Pasukan Rusia terhitung telah menghabiskan waktu sebulan terakhir untuk mencoba mengepung Kota Chernihiv.
Di dalam Chernihiv, Wali Kota telah merekam beberapa kehancuran dan ada rumah dan bangunan yang dibom terbakar di mana-mana.
Disebutkan bhawa, masih ada sekitar 150.000 orang yang terjebak di dalam kota.
"Kami tidak bisa mengatasi semua kematian kami. Ini pembantaian," kata Wali Kota.
Pejabat Kota Chernihiv yang lain memberi tahu Sky News melalui telepon, bahwa Rusia berusaha menciptakan bencana kemanusiaan sebesar mungkin.
"Mereka tidak dapat mengalahkan kami secara militer sehingga mereka mencoba memaksa kami untuk menyerah dengan cara ini," ungkap pejabat tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar