Ada 9 Tingkatan Wali Allah dan Gambarkan Struktur Organisasi yang Rapi - jejakrekam - Opsiin

Informasi Pilihanku

powered by Surfing Waves
demo-image

Ada 9 Tingkatan Wali Allah dan Gambarkan Struktur Organisasi yang Rapi - jejakrekam

Share This
Responsive Ads Here

 

Ada 9 Tingkatan Wali Allah dan Gambarkan Struktur Organisasi yang Rapi - jejakrekam.com

64620501_10216749413106566_5769326622645682176_o-150x150
Illoenx 
Bagikan

MENGHORMATI para aulia atau wali dalam tradisi keislaman Banjar sangat kental. Tak mengherankan, jika banyak makam ulama yang berkeramat di Kalimantan Selatan pun dihormati dan diziarahi demi memetik berkah.

BUDAYAWAN Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin, Humaidy Ibnu Sami pun mengatakan wali dalam konteks sebagai subjek atau pelaku mengandung makna penolong, pembela, pendukung, teman setia dan yang mencintai.

“Jadi, wali Allah adalah orang yang tak sekadar melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, tetapi senantiasa pula mencari kecintaan dan keridhaan-Nya,” ucap Humaidy Ibnu Sami dalam postingannya di akun facebook dikutip jejakrekam.com, Kamis (1/4/2021).

Menurut dia, dengan kata lain, mereka termasuk golongan yang sangat dekat dengan Allah hanya saja berada di bawah golongan nabi dan rasul. Di antara wali Allah ini mempunyai kedudukan, derajat dan pangkat yang berbeda-beda satu sama lain.

Ibnu Arabi, filsuf Islam yang terkenal dengan kitabnya berjudul al-Futuhat al-Makiyyah dan Fusus al-Hikam, menyebut ada 9 tingkat posisi wali Allah.

Humaidy juga mengutip pendapat Ibnu Arabi dalam konsep pandangan soal al-walayah. Dalam konsep ini, Ibnu Arabi mengatakan al walayah itu  meliputi hakikat, ciri, keistimewaan, tingkatan wali dan konsep khatam al-awliya.

Bahkan, Ibnu Arabi menggunakan istilah wali untuk semua orang suci, termasuk nabi dan rasul. Kerasulan dan kenabian sebagai pangkat dalam kewalian adalah bersifat temporal, tetapi kewalian itu sendiri bersifat permanen. Khatam al-anbiya mempunyai kedudukan yang sebanding dengan khatam al-awliya. Namun mengenai kedudukan antara nabi dan wali, ini bisa dilihat dari ungkapan Ibnu Arabi.

Ibnu Arabi menegaskan andaikata kasyaf awliya bertentangan dengan undang- undang nabi, maka yang harus diikuti adalah undang-undang nabi. Seorang wali berhak meniadakan dan mengubah hukum Islam apapun yang berdasarkan ijtihad, tapi bukan terhadap hukum yang diwahyukan kepada nabi”.

Nah, menurut Humaidy, Ibnu Arabi pun menjabarkan 9 tingkatan posisi para wali Allah. Yakni, pertama adalah wali aqthab atau wali quthub dengan jumlah yang terbatas. Tingkatan kedua adalah wali aimmah atau wali imam, terdiri hanya dua orang setiap masa.

WALI-ALLAH-LAGI

Berikutnya, posisi ketiga adalah wali autad dan wali watad terdiri dari empat orang. Peringkat keempat adalah wali abdal atau wali badal, terdiri dari 7 orang.

“Nah, posisi kelima adalah wali nuqaba atau wali naqib, hanya 12 orang. Kemudian, posisi keenam adalah wali nujaba atau wali najib, hanya 8 orang. Lalu, ada pula disebut wali hawariyyun, hanya ada satu orang,” papar dosen UIN Antasari Banjarmasin.

Humaidy mengatakan peringkat kedelapan adalah wali rajbiyyun, jumlahnya mencapai 40 orang, dan terakhir wali khatmiyyun, yang hanya satu orang.

“Selain itu ada lagi, wali berhati Adam As (300 orang), wali berhati Nuh As (40 orang), wali berhati Ibrahim As (70 orang), wali berhati Jibril As (lima orang), wali berhati Mikail As (tiga orang), wali berhati Israfil As (satu orang), wali berhati Isa as, ada beberapa orang. Lalu, wali berhati Daud As, yang dimaksudkan ada beberapa orang,” paparnya.

Masih menurut Humaidy, adalah pula di kalangan wali itu disebut dengan rijalul ghaib, jumlahnya 10 orang, rijal quwwatul ilahiyah  ada 8 orang. Lalu, rijalul hanani wa athfil ilahi, ada lima orang dan rijalul haibah wal jalali (empat orang), rijalul fathi (24 orang), rijalul ma’wal ula  (7 orang), rijal tahtil asfal (4 orang), rijalul imdadil Ilahi wal kauni (3 orang), ilahiyyun rahmaniyyun (3 orang), rijalul istathaillah (1 orang).

Berikutnya, kata Humaidy lagi, ada pula disebut rijalul ghina billah (2 orang), rijal ainut tahkim waz zawaid (10 orang), rijalul isytiqaq (5 orang) dan mulamatiyah dengan jumlah tak terbatas. Ada pula yang disebu Al-fuqara yang banyak,  Al-‘Ibad (banyak), Az-Zuhad (tak terbatas), Rijalul Maa i (banyak), Al-Afrad (banyak), Al-Umana (tak terbatas), Al-Qurra (banyak), Al-Ahbab (banyak), Al-Muhaddathun (tak terbatas), Al-Akhilla (banyak), As-Samra (banyak) dan Al-Wiratsah (tak terbatas).

“Ini menggambarkan begitu rapi, disiplin dan terbitnya organisasi kewalian yang menjadi bagian dari cabang keilmuan dalam Islam, khususnya ilmu tawasuf,” pungkas Humaidy.(jejakrekam)

Pencarian populer:Wali allah,tingkatan wali allah,Siapa saja Wali Allah di Indonesia,tingkatan wali,waliyulloh di indinesia,wali syetan,Tingkatan wali majdub,Ciri Wali Allah tingkatan 5,ciri ciri kekasih allah swt,perbedaan wali kutub dan wali abdal,pangkat wali tertinggi,Wali Allah zaman sekarang,Derajad wali allah,Dimana Wali Allah Sekarang,golongan para wali,www tingkatan wali,Cerita mali autad
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages