Amerika Akhirnya Kirim Senjata-senjata Canggih ke Ukraina: Ada Howitzer hingga Helikopter - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya sejak invasi Rusia dimulai, memberikan senjata berkekuatan tinggi kepada Ukraina.
Padahal, menurut laporan CNN, senjata berat ini oleh beberapa pejabat pemerintah AS sempat dipandang terlalu berisiko memicu eskalasi jika dikirim ke Kyiv.
Daftar bantuan senjata senilai $800 juta itu tidak hanya didorong permintaan langsung Ukraina, tetapi juga untuk mempersiapkan pertarungan baru di dataran terbuka wilayah tenggara Ukraina.
Daerah yang berdekatan dengan Rusia itu, memberi keuntungan tersendiri bagi militer Presiden Vladimir Putin.
Paket artileri berat ini merupakan tanda paling jelas bahwa perang di Ukraina sedang bergeser.
Bantuan senjata kali ini juga dibutuhkan Ukraina jika ingin menghalangi militer Rusia yang sudah mempersiapkan pasokan usai mundur dari beberapa wilayah.
Apa saja jenis senjata itu?
1. 11 helikopter Mi-17 yang awalnya diperuntukkan bagi Afghanistan;
2. 18 meriam Howitzer 155 mm;
3. 300 lebih banyak drone Switchblade;
4. Sistem radar yang mampu melacak tembakan yang masuk dan menunjukkan dengan tepat asalnya.
Paket ini menonjol dari bantuan keamanan sebelumnya, karena kali ini mencakup persenjataan yang lebih canggih dan lebih berat.
Dilaporkan Reuters, dalam pernyataan Joe Biden setelah panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, senjata yang dikirim meliputi sistem artileri, peluru artileri, pengangkut personel lapis baja, dan kapal pertahanan pantai tak berawak.
Biden juga mengatakan telah menyetujui pengiriman helikopter tambahan.
Tak hanya helikopter Mi-17, AS juga akan memberikan 18 howitzer 155mm bersama dengan 40.000 peluru artileri, radar kontra-artileri, hingga 200 pengangkut personel lapis baja.
Ini adalah pertama kalinya Amerika Serikat memberikan Ukraina howitzer, salah satu bentuk artileri medan.
Juru bicara Pentagon, John Kirby, mengatakan beberapa sistem, seperti howitzer dan radar, akan membutuhkan pelatihan tambahan untuk pasukan Ukraina yang tidak terbiasa menggunakan peralatan militer Amerika.
Dilaporkan CNN, seorang pejabat AS mengungkapkan bahwa bantuan ini dibuat dengan alasan bahwa Rusia telah mengubah strateginya untuk memusatkan pasukan di Ukraina timur.
Amerika Serikat juga mengubah strateginya dalam memberikan bantuan kepada Ukraina.
Fokus di Donbas
Senjata yang disediakan difokuskan pada jenis pertempuran yang mungkin terjadi di wilayah Donbas, berupa medan terbuka.
Ini berbeda dari pertempuran jarak dekat di daerah perkotaan dan hutan yang terjadi di sekitar Kyiv dan kota Ukraina lainnya.
Wilayah ini juga berbatasan dengan Rusia barat daya.
Sehingga memungkinkan bagi pasukan Rusia untuk menghindari masalah pemeliharaan, logistik, dan komunikasi sebagaimana yang terjadi di awal invasi.
Sekretaris pers Pentagon, John Kirby, mengatakan pada Rabu bahwa paket bantuan senjata disesuaikan dengan pertarungan di Donbas.
Ia menggambarkan topografi di wilayah itu "sedikit mirip dengan Kansas".
"Ini sedikit lebih datar. Ini sedikit lebih terbuka. Dan itu adalah jenis tempat di mana kita dapat mengantisipasi bahwa Rusia akan ingin menggunakan tank dan tembakan jarak jauh, artileri dan tembakan roket untuk mencapai beberapa tujuan mereka sebelum melakukan pasukan darat," kata Kirby.
Satu Senjata Ditolak AS
Sepanjang invasi, Amerika Serikat dalam tekanan untuk mengirim senjata yang lebih kuat kepada Ukraina.
Namun selama berminggu-minggu, AS menolak karena khawatir dengan pandangan Kremlin terhadap bantuan tersebut serta risiko eskalasi konflik.
Masalah ini paling terasa dengan jet tempur MiG-29 yang diminta Ukraina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar