Capres Prancis Larang Sembelih Hewan untuk Daging Halal, Kaum Muslim dan Yahudi Ketar-ketir - Kompas

 

Capres Prancis Larang Sembelih Hewan untuk Daging Halal, Kaum Muslim dan Yahudi Ketar-ketir

Kompas dunia | 15 April 2022 | 23:30 WIB
capres-prancis-larang-sembelih-hewan-untuk-daging-halal-kaum-muslim-dan-yahudi-ketar-ketir
Seorang pria tampak memotong daging halal di sebuah toko daging di Paris, Prancis, Rabu (13/4/2022). (Sumber: AP Photo/Thibault Camus)

PARIS, KOMPAS.TV – Kandidat presiden Prancis dari sayap kanan Marine Le Pen bertekad melarang ritual penyembelihan hewan untuk daging halal jika ia terpilih.

Ini menimbulkan kekhawatiran, larangan itu hanya awal dari langkah-langkah untuk membuat kaum muslim dan Yahudi di Prancis merasa tidak diinginkan.

Melansir Associated Press, Jumat (15/4/2022), Le Pen menyatakan bahwa hewan harus dibuat pingsan dahulu sebelum disembelih dengan alasan demi memenuhi hak kesejahteraan hewan. 

Alasan ini tak bisa diterima kaum muslim dan Yahudi yang meyakini bahwa membuat pingsan hewan akan menyebabkan penderitaan hewan yang tak perlu.

Mereka menyebut bahwa ritual penyembelihan hewan untuk daging halal lebih manusiawi.

“Menyerang cara kami makan itu melanggar privasi kami dan itu sangat serius,” ujar Sarah Gutman, seorang Yahudi di Paris.

Sarah dan suaminya bahkan terpikir meninggalkan Prancis jika pemerintahan sayap kanan mencampuri urusan daging kosher, atau halal versi Yahudinya.

Seorang pelanggan tampak tengah membeli daging di sebuah toko daging halal di Paris, Prancis, Rabu (13/4/2022). (Sumber: AP Photo/Thibault Camus)

Larangan ritual penyembelihan itu juga akan membuat kaum muslim terpaksa menyembelih diam-diam.

“Keluarga saya mungkin harus menyembelih secara ilegal di rumah demi mematuhi ketentuan agama, menyembelih hewan di kamar mandi, kembali lagi seperti dulu,” ujar Hayat Ettabet, seorang muslim di Paris.

Dengan populasi muslim dan Yahudi terbesar di Eropa barat, masalah ini memiliki potensi dampak besar bagi Prancis.

Ini dapat menghantam komunitas di tempat lain yang membeli ekspor daging Prancis. 

Prancis di bawah Le Pen akan lebih fokus ke dalam, dengan lebih sedikit imigran dan hak bagi mereka yang sudah tinggal di Prancis.

Toleransi terhadap tradisi non-Kristen juga akan berkurang. Prancis juga akan kurang terikat dengan Uni Eropa dan dunia luar. 

Sementara, petahana Emmanuel Macron yang menyasar periode kedua, menjanjikan sebaliknya. 

“Saya tidak ingin Prancis yang mencegah kaum muslim atau Yahudi makan sesuai ketentuan ajaran agama mereka,” kata Macron merespons proposal Pen. 

Pemimpin sayap kanan Prancis Marine Le Pen, 53 tahun, bertekad melarang ritual penyembelihan hewan untuk daging halal. (Sumber: AP Photo/Michel Euler)

Le Pen pun menyebut bahwa dirinya juga tak menginginkan hal itu. Namun, kaum muslim dan Yahudi yang was-was, sudah kadung tak memercayainya.

Le Pen tidak menentang praktik lain yang dianggap kejam oleh juru kampanye kesejahteraan hewan, seperti adu banteng atau, terutama, berburu.

Tradisi ini mengakar kuat di pedesaan Prancis tempat Le Pen menjaring suara. 

Jadi, fokus Le Pen pada daging halal dianggap hipokrit oleh kaum muslim dan Yahudi yang menganggapnya sebagai serangan mengatasnamakan kesejahteraan hewan. 

Para pemimpin Yahudi merespons usulan larangan itu dengan menyebutnya ‘menjijikkan’.

Mereka menyebut, usulan itu akan membuat sejumlah besar kaum muslim dan Yahudi meninggalkan Prancis.

Halaman :

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya