Catatan Dahlan Iskan soal Ekspor Minyak Goreng: Jangan-jangan dalam 3 Hari Stok Migor Melimpah By wartaekonomi.
Catatan Dahlan Iskan soal Ekspor Minyak Goreng: Jangan-jangan dalam 3 Hari Stok Migor Melimpah
Berikut ini catatan yang ditulis oleh Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan terkait kondisi kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng di Tanah Air, beserta kebijakan yang diambil oleh pemerintah.
Wow! Wow! Wow! Begitu drastis keputusan Presiden Jokowi kemarin sore: melarang total ekspor bahan baku minyak goreng. Termasuk minyak gorengnya sendiri. Mulai berlakunya Kamis tanggal 28 April 2022. Sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian. Itu keputusan sapu jagat. Presiden tidak bicara lagi DMO. Tidak juga PMO. Tidak juga HET.
Domestic market obligation (DMO) terbukti tidak mempan memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri. Price market obligation (PMO) terbukti tidak mampu mengendalikan harga. Ketentuan harga eceran tertinggi (HET) diabaikan pasar. Yang berlaku selama tiga bulan terakhir adalah harga pasar. Murni. Harga pasar internasional, bahkan persaingan bebas.
Akhirnya diambillah keputusan sapu jagat: larang total ekspor. Tidak ada pertimbangan apa pun, kecuali "sampai ketersediaan minyak goreng di dalam negeri melimpah". Kata yang harus dicatat adalah: melimpah. Bukan sekadar cukup.
Ukuran melimpah tentu relatif. Maka saya menyumbangkan ukuran yang terukur: sampai harga minyak goreng kembali ke harga tiga bulan lalu.
Begitu ekspor diperbolehkan lagi, harganya tidak kumat. Sebelum ada gejolak, harga minyak goreng kemasan Rp14 ribu per liter. Biasanya yang dikemas dua liter harganya Rp28 ribu-Rp29 ribu. Setiap Jumat ada diskon jadi Rp25 ribu. Untuk yang curah di pasar mulai Rp9.500 hingga Rp11 ribu per liter.
Saya menyebutnya keputusan sapu jagat karena dengan satu sapu ini seisi jagat perminyakgorengan teratasi. Masih ada waktu lima hari untuk menyiapkan peraturan tertulisnya. Termasuk aturan yang bisa mengatasi trik-trik untuk menyiasatinya.
Komentar
Posting Komentar