Heboh AS Mau Boikot Pertemuan G20, Ini Kronologi & Respons RI - CNBC Indonesia

 www.cnbcindonesia.com

Heboh AS Mau Boikot Pertemuan G20, Ini Kronologi & Respons RI

Tommy Patrio Sorongan & Thea Fathanah Arbar
3-4 minutes
Internasional

U.S. President Joe Biden boards Air Force One en route to Rzeszow-Jasionka Airport, Poland at Brussels National Airport, Belgium, March 25, 2022. REUTERS/Evelyn Hockstein

Foto: REUTERS/EVELYN HOCKSTEIN

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) meminta Rusia dikeluarkan dari G20. Negeri itu bahkan berujar akan memboikot sejumlah pertemuan jika pejabat Rusia muncul.

Perlu diketahui, tahun ini Indonesia menjadi pemimpin G20. KTT Puncak akan dilakukan di Bali akhir Oktober nanti yang seharusnya dihadiri semua pemimpin negara anggota.


"Presiden Biden telah menjelaskan dan saya tentu setuju dengannya. Bahwa Rusia tidak dapat menjadi bisnis seperti biasa di lembaga keuangan mana pun," kata Menteri Keuangan Janet Yellen, Rabu (6/4/2022) waktu setempat, saat berbicara di depan DPR AS, dikutip Reuters.

"Dia (Biden) meminta agar Rusia dikeluarkan dari G20 dan saya sudah menjelaskan kepada rekan-rekan saya di Indonesia bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana," tegasnya lagi.

Dikatakannya Rusia telah melakukan tindakan tercela. Peristiwa pembantaian di Bucha, Ukraina-yang disebut Barat dilakukan Rusia- adalah bentuk penghinaan pada aturan global.

"Tindakan Rusia, termasuk kekejaman yang dilakukan terhadap warga Ukraina yang tidak bersalah di Bucha, tercela, merupakan penghinaan yang tidak dapat diterima terhadap tatanan global berbasis aturan," katanya lagi.

"Akan memiliki dampak ekonomi yang sangat besar bagi dunia."

Sementara itu, seorang juru bicara Departemen Keuangan AS mengatakan komentar Yellen akan mengacu pada pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 pada 20 April, di sela-sela Pertemuan Musim Semi IMF dan Bank Dunia di Washington dan pertemuan deputi terkait.

Pertemuan keuangan April akan diadakan secara langsung dan virtual. Hingga kini, partisipasi Rusia tidak jelas saat ini.

Tidak jelas apakah ini juga akan terkait agenda Bali. Namun sebelumnya sejumlah negara juga sempat mengutarakan keberatan atas kehadiran Rusia, seperti Kanada, meski China dan Brasil mendukung Kremlin.

Perlu diketahui, awal Maret, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin akan hadir langsung di Bali.

"Sejauh ini dia (Putin) mau datang ke KTT G20. Tapi tergantung pada situasi," katanya dalam konferensi pers dengan wartawan.

Halaman 2>>

SHARE :

Baca Juga

Komentar