Ini Sebabnya Serangan Jantung Kerap Disangka 'Angin Duduk'
Nafila Sri Sagita K - detikHealth
CPR untuk serangan jantung (Foto: iStock)
Jakarta - Masyarakat Indonesia sangat dekat dengan istilah angin duduk. Angin duduk dikenal dengan kondisi tubuh yang sedang masuk angin, namun berbeda dari biasanya karena bisa menyebabkan kematian mendadak. Samakah dengan serangan jantung?
dr Siska Suridanda Danny, SpJP(K), kardiolog dari Pusat Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta, mengatakan gejala serangan jantung sebenarnya ditandai dengan dada terasa nyeri dan berat sehingga menghambat aktivitas sehari-hari.
"Gejala jantung khas itu ada di dada rasa nyerinya itu kayak ditindih di bagian tengah atau kiri bisa ke rahang, lengan, bahu dan ulu hati," ujar dr Siska saat ditemui di Shangri-La Hotel, Jakarta Selatan, Jumat (27/11/2019).
dr Siska Suridanda Danny, SpJP(K), kardiolog dari Pusat Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta, mengatakan gejala serangan jantung sebenarnya ditandai dengan dada terasa nyeri dan berat sehingga menghambat aktivitas sehari-hari.
"Gejala jantung khas itu ada di dada rasa nyerinya itu kayak ditindih di bagian tengah atau kiri bisa ke rahang, lengan, bahu dan ulu hati," ujar dr Siska saat ditemui di Shangri-La Hotel, Jakarta Selatan, Jumat (27/11/2019).
Tidak hanya itu, serangan jantung juga bisa memicu muntah yang disebabkan sakit di dada. Tak heran banyak yang mengiranya sebagai masuk angin, atau disebut juga angin duduk ketika hal itu menyebabkan kematian.
"Nyerinya itu hebat sampai enggak bisa aktivitas akibat nyeri dan disertai mual dan muntah yang bisa membahasi baju," kata dr. Siska.
Bila seseorang merasakan gejala yang dirasa seperti masuk angin yang berlebihan atau sering dikenal angin duduk, dr Siska menyarankan untuk segera ditangani lebih lanjut, karena penyakit jantung memang sulit untuk dikenali.
Simak Video "Kata Dokter soal Dugaan Bob Saget Meninggal karena Serangan Jantung"
(up/up)
Komentar
Posting Komentar