Jerman: Pengiriman Senjata ke Ukraina Telah Mencapai Batasnya Halaman all - Kompas.com
BERLIN, KOMPAS.com – Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan, hampir tidak ada kemungkinan tersisa untuk memasok Ukraina dengan senjata dari gudang militer Jerman.
Hal tersebut disampaikan Lambrecht kepada surat kabar Augsburger Allgemeine, sebagaimana dilansir DW, Sabtu (9/4/2022).
Lambrecht menuturkan, untuk mempertahankan kemampuan pertahanan Jerman, pengiriman ke Ukraina di masa depan harus dilakukan secara langsung melalui industri senjata.
"Untuk itu, kami terus berkoordinasi dengan Ukraina," ujar Lambrecht.
"Namun, dalam hal pengiriman dari stok Bundeswehr (angkatan bersenjata Jerman), saya harus jujur, kami sekarang telah mencapai batasnya," sambung Lambrecht.
Video Rekomendasi

Dia menegaskan, ,liter Jerman harus terus dapat memastikan pertahanan nasional dan aliansinya.
"Tapi itu tidak berarti kami tidak bisa berbuat lebih banyak untuk Ukraina," tegasnya.
Lambrecht menegaskan bahwa dia tidak akan memberikan rincian tentang pengiriman senjata Jerman ke Ukraina.
"Ada alasan bagus mengapa kami merahasiakan informasi ini dengan tepat. Kami melakukannya sebagai tanggapan atas permintaan eksplisit dari Ukraina," papar Lambrecht.
"Saat pengiriman dipublikasikan secara rinci, Rusia juga akan memiliki informasi ini. Dan itu saja akan memiliki implikasi strategis militer," sambung Lambrecht.
Jerman ditekan untuk mengirimkan senjata
Komentar Lambrecht datang pada saat Jerman semakin ditekan, baik dari dalam dan luar negeri, untuk memperluas dan mempercepat pengiriman senjata ke Ukraina.
Muncul juga kritik bahwa pengiriman senjata dari Berlin lambat dan tidak memadai.
Politikus dari Partai Kristen Demokrat (CDU), Friedrich Merz, pekan menyerukan agar Jerman mengirim persenjataan yang lebih berat, seperti tank, ke Ukraina.
Baru-baru ini, Kyiv juga meminta pengiriman 100 kendaraan infanteri Marder serta senjata berat lainnya.
“Kami membutuhkan senjata berat sekarang. Kendaraan tempur infanteri Marder akan menjadi solusinya,” kata utusan Ukraina untuk Jerman, Andriy Melnyk, kepada The Pioneer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar