Pilihan

Krisis Ekonomi, Sri Lanka Kirim Tentara Kawal Pom Bensin - CNN Indonesia

 www.cnnindonesia.com

Krisis Ekonomi, Sri Lanka Kirim Tentara Kawal Pom Bensin

Safyra Primadhyta
3-4 minutes
Rabu, 23 Mar 2022 20:33 WIB

Pemerintah Sri Lanka mengirim ratusan tentara ke pom bensin untuk mendistribusikan bahan bakar di tengah krisis ekonomi yang melanda.

Pemerintah Sri Lanka mengirim ratusan tentara ke pom bensin untuk mendistribusikan bahan bakar di tengah krisis ekonomi yang melanda. Ilustrasi. (AP).

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Sri Lanka mengirim ratusan tentara ke pom bensin untuk mendistribusikan bahan bakar. Hal itu dilakukan usai lonjakan harga dan minimnya pasokan bahan bakar yang membuat antrean panjang selama berjam-jam.

Krisis valuta asing yang berdampak pada devaluasi mata uang dan lonjakan harga makanan, obat-obatan hingga bahan bakar, membuat Sri Lanka akhirnya meminta bantuan dana pada IMF.

Mengutip CNN, Rabu (23/3), seorang warga Sri Lanka, Seetha Genasekera (36 tahun) berharap ada bantuan dari pemerintah kepada warganya.


"Terlalu banyak kesulitan dan penderitaan,"kata Gunasekera.

Dia mengaku telah menghabiskan lebih banyak waktu dalam antrean bahan bakar daripada melakukan hal lain.

"Harga segala sesuatu meningkat dan kami hampir tidak dapat mengelola dengan apa yang kami peroleh setiap hari," imbuhnya.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Sri Lanka Ramesh Pathirana mengatakan keputusan untuk mengerahkan pasukan di pom bensin dan titik pasokan minyak tanah ini muncul setelah tiga orang usia lanjut meninggal dalam antrean panjang.

"Militer telah dikerahkan untuk membantu masyarakat, bukan untuk membatasi hak asasi mereka," kata Ramesh.

Sementara itu, juru bicara militer Nilantha Premaratne mengatakan kepada Reuters bahwa setiap satu pom bensin akan dijaga oleh dua orang tentara.

Para tentara tersebut nantinya akan membantu untuk mengatur distribusi bahan bakar. Namun, imbuhnya, tentara tersebut tidak akan terlibat dalam pengendalian massa.

Sebagai informasi, ketegangan atas kelangkaan pasokan telah menyulut kekerasan sporadis di antara warga yang berebut untuk membeli bahan bakar dan barang-barang penting lainnya.

Polisi mengatakan seorang pria ditikam sampai mati pada Senin(21/3) dalam pertengkaran dengan pengemudi kendaraan roda tiga.

Sementara pekan lalu tiga pria tua meninggal karena mengantri bahan bakar di tengah panas terik matahari.

Aliraan keluar dolar AS membuat Sri Lanka kewalahan membayar impor penting karena cadangan mata uang turun sebesar 70 persen dalam dua tahun ini menjadi US$2,31 miliar.

Tetapi Sri Lanka harus membayar utang sekitar US$4 miliar pada tahun ini, termasuk obligasi negara internasional senilai US$1 miliar yang jatuh tempo pada Juli mendatang.

Menjelang pembicaraan IMF di Washington pada April mendatang, Pemerintah Sri Lanka mengatakan akan menyewa firma hukum global untuk memberikan bantuan teknis pada restrukturisasi utang untuk memerangi krisis.

(dzu/sfr)

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek