Naik Lagi, Harga BBM Shell yang Setara Pertamax Sekarang Rp 16.500 per Liter
Diperbarui 08 Apr 2022, 19:30 WIB
Perbesar
Suasana SPBU Shell yang berada di kawasan bisnis Soewarna, Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Kamis (19/4). Shell menambah SPBU di kawasan Bandara Soetta untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar berkualitas.(Liputan6.com/Angga Yuniar)
Liputan6.com, Jakarta - Shell Indonesia kembali menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk RON 92 dan RON 95. Kenaikan harga BBM Shell Indonesia ini di kisaran Rp 500 hingga Rp 1.000.
Kenaikan harga BBM Shell Indonesia ini cukup cepat mengingat dua hari sebelumnya tepatnya pada 2 April 2022 mereka juga baru saja menaikkan harga BBM. Sedangkan harga baru ini berlaku mulai 4 April 2022.
Mengutip laman shell.co.id, Sabtu (8/4/2022), harga BBM RON 92 yaitu Shell Super dijual Rp 16.500 per liter. Harga ini untuk wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera Utara.
Angka ini naik Rp 500 per liter jika dibanding sebelumnya yang dipatok Rp 16.000 per liter.
Untuk Shell V-Power atau BBM RON 95 dipatok Rp 17.500 per liter untuk wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera Utara.
Sebelumnya bahan bakar jenis ini dijual Rp 16.500 per liter. Artinya terjadi kenaikan Rp 1.000 per liter.
Sedangkan untuk Shell V-Power Diesel (CN 51) tidak mengalami perubahan. BBM jenis ini tetap dijual Rp 18.100 per liter. Wilayah peredaran ada di Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
Untuk Shell Diesel Extra (CN 53) juga tetap di harga 17.500 per liter. Angka ini untuk penjualan di Jawa Timur dan Sumatera Utara.
Paling mahal adalah Shell V-power Nitro+ (RON 98) dengan harga Rp 18.040 per liter. Wilayah penjualan BBM ini adalah Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Scroll down untuk melanjutkan membaca
Harga Pertamax Naik Jadi Rp 12.500 Seliter per 1 April 2022
Perbesar
Petugas mengisi BBM ke kendaraan konsumen di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Senin (2/7). PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Pertamax, Pertamax Turbo dan Pertamina Dex mulai dari Rp500 hingga Rp900 per liter mulai 1 Juli 2018. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Harga Pertamax naik mulai 1 April 2022 pukul 00.00 waktu setempat. Hal ini dipastikan oleh Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga.
Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero), Irto Ginting menjelaskan penyesuaian harga BBM RON 92 ini menjadi Rp 12.500 per liter (untuk daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor /PBBKB 5 persen), dari harga sebelumnya Rp 9.000 per liter.
"Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat, harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya. Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, sejak tahun 2019," jelas Irto Ginting, Kamis (31/3/2022).
Penyesuaian harga ini, lanjut Irto, masih jauh di bawah nilai keekonomiannya. Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM, Agung Pribadi dalam keterangan tertulisnya menyatakan dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp 14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp 16.000 per liter.
Dengan demikian, penyesuaian harga Pertamax menjadi Rp12.500 per liter ini masih lebih rendah Rp3.500 dari nilai keekonomiannya. "Ini kita lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat," ujar Irto.
Scroll down untuk melanjutkan membacaJ
okowi: Tidak Mungkin Kita Tak Menaikkan Harga BBM
Perbesar
Mesin pengisian ulang bahan bakar minyak di salah satu SPBU, Jakarta, Selasa (15/3). Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite Rp 200 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut pemerintah tidak mungkin untuk tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Menurut dia, pemerintah sudah berupaya menahan agar harga BBM tidak naik, tapi terpaksa harga Pertamax dinaikkan, karena situasi yang tidak mudah sedang dihadapi Indonesia.
Jokowi mengatakan, fiskal dan moneter Indonesia sangat dipengaruhi oleh ekonomi global yang sedang bergejolak. Menurut dia, hampir semua negara mengalami kenaikan inflasi dan dampaknya ikut dirasakan masyarakat.
"Saya kira sudah kita tahan-tahan agar tidak terjadi kenaikan, tetapi saya kira situasinya memang tidak memungkinkan. Enggak mungkin kita tidak menaikkan yang namanya BBM, enggak mungkin. Oleh sebab itu, kemarin naik Pertamax," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4/2022).
Dia menyampaikan, inflasi di Amerika saat ini sudah menyentuh angka 7,9 persen, dari yang biasanya di bawah 1 persen. Inflasi di Uni Eropa juga sudah masuk ke angka 7,5 persen, dari yang biasanya hanya 1 persen. Bahkan, inflasi di Turki menembus 54 persen.
"Kesadaran ini harus kita miliki dan dampak itu dirasakan betul oleh masyarakat saat kita turun ke bawah," ujarnya.
Perbesar
Infografis Harga BBM Subsidi 2018 Tidak Naik
Komentar
Posting Komentar