Operasi Ketupat di Kota Tangerang, 9 Posko Didirikan dan Rumah Kosong Jadi Perhatian Polisi By MSN

 

Operasi Ketupat di Kota Tangerang, 9 Posko Didirikan dan Rumah Kosong Jadi Perhatian Polisi

By
MSN
4 min
© Disediakan oleh Kompas.com
 Ilustrasi operasi ketupat. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
© Disediakan oleh Kompas.com Ilustrasi operasi ketupat. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
TANGERANG, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Metro Tangerang Kota bakal menggelar Operasi Ketupat selama periode mudik Lebaran 2022.

Selama Operasi Ketupat, polisi memprioritaskan operasi kemanusiaan.

Polres Metro Tangerang Kota, selama operasi tersebut, bakal mendirikan sembilan posko di sejumlah titik di wilayah hukumnya.

Berikut sejumlah informasi soal Operasi Ketupat di Kota Tangerang:

Operasi kemanusiaan

Kepala Polres Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Komarudin berujar, selama Operasi Ketupat, pihaknya akan memprioritaskan operasi kemanusiaan.

"Kami operasi kemanusiaan. Operasi Ketupat ini adalah operasi kemanusiaan. Jadi kami tidak mengedepankan penindakan," papar Komarudin pada awak media, Rabu (20/4/2022).

"Kami lebih mengedepankan edukasi, termasuk pelayanan dan keselamatan yang kami utamakan," sambungnya.

Dirikan 9 posko

Komarudin mengatakan, sembilan posko itu terdiri dari empat posko pengamanan, empat posko pelayanan, dan satu pos terpadu.

"Kami sebar posko di sembilan titik yang berbeda, tentunya dengan karakteristik juga yang berbeda-beda," katanya.

Dia menuturkan, posko pelayanan didirikan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mudik.

Sementara itu, posko pengamanan didirikan salah satunya untuk memantau pergerakan warga yang mudik agar tak terjadi kemacetan.

Sembilan posko itu akan beroperasi mulai tujuh hari sebelum Lebaran hingga tujuh hari setelah Lebaran.

Komarudin menuturkan, Polres Metro Tangerang Kota kini masih melakukan survei lokasi untuk mendirikan sembilan posko tersebut.

Sementara ini, Komarudin memastikan bahwa posko pelayanan bakal didirikan di Jatiuwung.

Posko pelayanan didirikan di Jatiuwung karena para pemotor diprediksi bakal menggunakan jalur tersebut untuk mudik.

"Seperti halnya di Jatiuwung, itu kami antisipasi pemudik roda dua yang akan ke Sumatera dari (Pelabuhan) Merak," ucap Komarudin.

"Kenapa kami tempatkan di situ? Karena kami memperkirakan di situ titik lelahnya pengendara dari Jakarta yang akan menuju ke (Pelabuhan) Merak, makanya kami siapkan posko pelayanan," sambung dia.

Dia menambahkan, posko pelayanan itu nantinya bisa digunakan oleh pemudik untuk beristirahat.

1.000 personel dikerahkan

Komarudin menyebutkan, sebanyak 1.000 personel gabungan bakal dikerahkan untuk bersiaga saat Operasi Ketupat.

Personel gabungan itu terdiri dari unsur TNI-Polri, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dan lainnya.

Dari 1.000 personel tersebut, sebanyak 600 personel di antaranya merupakan anggota Polres Metro Tangerang Kota.

Menurut Komarudin, ada sejumlah organisasi masyarakat yang juga terlibat dalam Operasi Ketupat, yakni Orari dan pramuka.

Dia mengakui, jumlah personel yang disiagakan selama Operasi Ketupat tahun ini lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Sebab, jumlah posko yang didirikan saat Operasi Ketupat tahun 2022 lebih banyak pula. Tahun lalu, hanya enam posko yang didirikan di Tangerang.

"Kenapa kami tambah (personel)? Tentunya dengan kebijakan pemerintah dan juga antisipasi masyarakat kita kan sudah cukup lama tidak mudik, nah diprediksi tahun ini akan terjadi lonjakan yang cukup besar," papar Komarudin.

"Makanya pos-pos pelayanan kami perbanyak lagi, kami tambah. Oleh karenanya membutuhkan jumlah personel yang lebih besar," lanjutnya.

Pantau terminal bayangan

Dalam kesempatan itu, Komarudin berujar bahwa pihaknya hendak memantau terminal bayangan yang diprediksi ada di wilayah hukumnya selama periode mudik Lebaran 2022.

Pemantauan terminal bayangan merupakan langkah antisipasi berkait keamanan selama mudik.

Komarudin menduga bakal ada travel liar yang akan digunakan warga untuk mudik di terminal bayangan tersebut.

Jika ada unsur pidana dalam pengoperasian travel liar itu, Polres Metro Tangerang Kota bakal menindaklanjutinya sesuai prosedur hukum yang berlaku.

Kepolisian, lanjut dia, juga akan mengantisipasi kejahatan lain yang mungkin terjadi di terminal bayangan seperti copet.

"Kemudian ada kejahatan-kejahatan yang lain seperti mungkin bisa saja terjadi seperti copet dan sebagainya, ini yang tentunya kami petakan dan kami antisipasi," sebutnya.

Rumah kosong juga jadi perhatian

Selain travel gelap, rumah kosong yang ditinggalkan pemiliknya saat periode mudik Lebaran juga akan menjadi atensi untuk dijaga.

Komarudin berujar, Kota Tangerang merupakan salah satu wilayah aglomerasi Jabodetabek yang memiki banyak pabrik.

Dengan demikian, banyak karyawan yang bekerja di Kota Tangerang bakal mudik saat Lebaran nanti.

"Karyawannya juga banyak yang dari luar daerah. Nanti dimungkinkan juga banyak rumah kosong, ini juga akan menjadi perhatian kami," papar Komarudin.

Berdasarkan gambaran tersebut, Polres Metro Tangerang Kota melibatkan peran serta warga seperti tokoh masyarakat setempat untuk menjaga lingkungan permukiman mereka.

Kata Komarudin, pihaknya juga telah mengarahkan bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (bhabinkamtibmas) untuk mendata permukiman yang banyak ditinggalkan warga.

Polres Metro Tangerang Kota, lanjut Komarudin, juga bakal rutin menggelar patroli selama periode mudik Lebaran nanti.

Patroli tersebut, selain untuk menjaga kediaman warga, juga untuk mengecek infrastruktur yang akan digunakan pemudik seperti jalan raya atau rambu lalu lintas.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya