Pengaruh Kanker Serviks terhadap Kesehatan Reproduksi
Raka Lestari
Jumat 22 April 2022 / 13:57
Jakarta: Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada serviks atau sel-sel di leher rahim. Kanker ini terjadi saat ada sel-sel di leher rahim mengalami pertumbuhan yang tidak normal, dan berkembang terus dengan tidak terkendali.
Sel-sel abnormal ini dapat berkembang dengan cepat, sehingga mengakibatkan tumbuhnya tumor pada serviks. Lalu apakah wanita yang memiliki kanker serviks berarti tidak akan bisa punya anak?
“Sebenarnya pasien kanker serviks yang masih berada dalam usia reproduksi masih bisa punya anak. Penanganan untuk kanker serviks itu bisa disesuaikan jika memang pasien ingin punya anak,” ujar dr. Grace Valentine, Sp.OG, Dokter Kebidanan & Kandungan di RSPI - Puri Indah, dalam acara RSPI Live Webinar.
Menurut dr. Grace, kanker serviks yang ditemukan pada stadium awal atau stadium dini bisa dilakukan perawatan, sehingga rahimnya tidak diangkat. Jadi tergantung tingkat stadium, karena stadium kanker itu menentukan tata laksana selanjutnya pada kanker serviks yang dialami tersebut. Apa pasien butuh kemoterapi atau radioterapi.
“Misalnya harus melakukan radioterapi atau terapi-terapi tertentu, indung telurnya bisa diangkat dulu. Radioterapi ini kan radiasinya tinggi, sehingga bisa menyebabkan sel telur menjadi mati jadi indung telurnya bisa diangkat dulu. Dengan begitu pasien masih bisa punya anak,” tutur dr. Grace.
Untuk opsi lain, menurut dr. Grace, pasien kanker serviks yang ingin memiliki anak yaitu dengan melakukan program egg freezing. Terlebih saat ini teknologi IVF sudah sangat canggih.
"Jadi bisa dibekukan dulu sebagian ovarium dan telurnya itu. Nanti kalau penyakitnya sudah tenang, baru bisa dilakukan program sehingga wanita tersebut masih bisa punya anak,” tutup dr. Grace.
(FIR)
Sel-sel abnormal ini dapat berkembang dengan cepat, sehingga mengakibatkan tumbuhnya tumor pada serviks. Lalu apakah wanita yang memiliki kanker serviks berarti tidak akan bisa punya anak?
“Sebenarnya pasien kanker serviks yang masih berada dalam usia reproduksi masih bisa punya anak. Penanganan untuk kanker serviks itu bisa disesuaikan jika memang pasien ingin punya anak,” ujar dr. Grace Valentine, Sp.OG, Dokter Kebidanan & Kandungan di RSPI - Puri Indah, dalam acara RSPI Live Webinar.
Menurut dr. Grace, kanker serviks yang ditemukan pada stadium awal atau stadium dini bisa dilakukan perawatan, sehingga rahimnya tidak diangkat. Jadi tergantung tingkat stadium, karena stadium kanker itu menentukan tata laksana selanjutnya pada kanker serviks yang dialami tersebut. Apa pasien butuh kemoterapi atau radioterapi.
“Misalnya harus melakukan radioterapi atau terapi-terapi tertentu, indung telurnya bisa diangkat dulu. Radioterapi ini kan radiasinya tinggi, sehingga bisa menyebabkan sel telur menjadi mati jadi indung telurnya bisa diangkat dulu. Dengan begitu pasien masih bisa punya anak,” tutur dr. Grace.
Untuk opsi lain, menurut dr. Grace, pasien kanker serviks yang ingin memiliki anak yaitu dengan melakukan program egg freezing. Terlebih saat ini teknologi IVF sudah sangat canggih.
"Jadi bisa dibekukan dulu sebagian ovarium dan telurnya itu. Nanti kalau penyakitnya sudah tenang, baru bisa dilakukan program sehingga wanita tersebut masih bisa punya anak,” tutup dr. Grace.
(FIR)
Komentar
Posting Komentar