Perang Rusia Ukraina, PBB Sebut Hampir 5 Juta Anak Mengungsi
Daniel Ahmad
Dewi Rina Cahyani

TEMPO.CO, Jakarta - Perserikatan Bangsa-bangsa telah memverifikasi hampir dua pertiga dari semua anak-anak di Ukraina telah meninggalkan rumah mereka, sejak invasi Rusia enam minggu lalu. Badan anak-anak PBB atau UNICEF menyebut 142 telah tewas dan jumlahnya bisa jauh lebih tinggi.
Manuel Fontaine, direktur program darurat UNICEF mengatakan pada Senin, 11 April 2022, 4,8 juta dari 7,5 juta anak-anak Ukraina mengungsi dalam waktu yang singkat. Fontaine sendiri baru mengunjungi Ukraina.
Fontaine mengatakan kejadian ini adalah sesuatu yang belum pernah dia lihat dalam 31 tahun pekerjaannya di bidang kemanusiaan. “Mereka telah dipaksa untuk meninggalkan segalanya – rumah mereka, sekolah mereka dan, seringkali, anggota keluarga mereka. Orang tua putus asa, dan anak tidak bisa kembali ke sekolah” katanya kepada Dewan Keamanan PBB, dilansir dari Global News, Selasa, 12 April 2022.
Duta Besar Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya, mengklaim Rusia telah membawa lebih dari 121.000 anak keluar dari Ukraina dan menyusun RUU untuk menyederhanakan dan mempercepat prosedur adopsi untuk anak yatim, bahkan bagi mereka yang memiliki orang tua dan kerabat lainnya. Dia mengatakan sebagian besar anak-anak dipindahkan dari kota pelabuhan Mariupol selatan yang terkepung dan dibawa ke Donetsk timur dan kemudian ke kota Taganrog di Rusia.
Fontaine mengatakan UNICEF telah mendengar laporan yang sama. Akan tetapi UNICEF belum memiliki akses untuk dapat melihat dan memverifikasinya.
Dia mengatakan bahwa dari anak-anak pengungsi Ukraina, 2,8 juta berada di Ukraina dan 2 juta lainnya berada di negara lain. Pada saat yang sama, kata Fontaine, hampir setengah dari perkiraan 3,2 juta anak-anak yang masih berada di rumah mereka di Ukraina punya risiko tidak memiliki cukup makanan.
Anak-anak yang berada di kota-kota yang terkepung seperti Mariupol menghadapi situasi yang paling mengerikan. Fontaine menambahkan, penutupan sekolah mempengaruhi pendidikan 5,7 juta anak-anak muda dan 1,5 juta siswa di pendidikan tinggi.
Perang Rusia Ukraina telah dimulai sejak 24 Februari 2022. Barat mengecam keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan memberlakukan sanksi dan mengisolasi Negeri Beruang Merah dari forum internasional.
Baca: Rusia Dituding Dapat Senjata Selundupan dari Iran untuk Perang Ukraina
GLOBAL NEWS CANADA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar