Putin Mulai Tenteng Koper Nuklir ke Mana-mana, Ada Apa Rusia?
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan telah terlihat membawa sebuah koper berisi perintah peledakan nuklir dalam perjalanannya. Terbaru, koper itu ditenteng ajudan Putin saat ia pergi melayat ke acara wafatnya politisi ultra-nasionalis, Vladimir Zhirinovsky, akhir pekan lalu.
Hal ini sendiri juga terlihat di sebuah gambar foto. Dalam foto, terlihat Putin sedang memegang bunga mawar sementara ajudan dibelakangnya membawa koper itu mengikuti sang presiden.
"Putin berjalan sambil memegangi mawar merah, tetapi yang menarik perhatian pemirsa adalah tas kerja nuklir rahasia yang tampak di tangan seorang pria yang mengenakan setelan jas dan berjalan tepat di belakang pemimpin Rusia itu," lapor The Sun dikutip Senin (11/4/2022).
Isi koper itu sendiri sebenarnya pernah ditunjukkan ke publik pada 2019 lalu oleh media televisi Kementerian Pertahanan Rusia, Zvezda. Media lokal mengatakan sebenarnya ada tiga koper seperti itu, masing-masing dapat diakses oleh pejabat paling tinggi. Salah satunya dipegang oleh Menteri Pertahanan, Sergei Shoigu.
Potret koper tersebut juga dimuat media AS, New York Post:
Sementara itu, rekan senior di Hoover Institution di Stanford University, Niall Ferguson menyebutkan bila peluncuran nuklir ini kemungkinan besar terjadi bila Moskow tak berhasil menguasai wilayah Ukraina Timur. Diketahui, Rusia saat ini sedang menggerakkan pasukan ke wilayah itu untuk membantu kelompok pemberontak Ukraina yang didukungnya.
"Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin menggunakan senjata pemusnah massal, seperti senjata kimia dan nuklir taktis, jika ia gagal mencapai 'kemenangan pasukan konvensional' di Ukraina timur," ujarnya kepada CNBC International.
Rusia memiliki persediaan senjata nuklir terbesar di dunia. Tercatat, Moskow memiliki 6 ribu hulu ledak nuklir.
Kesiagaan persenjataan nuklir dunia sendiri datang setelah Putin memerintahkan nuklirnya pada posisi siaga perang pada bulan lalu. Ini terjadi setelah negara yang dipimpinnya dijatuhi sanksi Barat akibat serangannya ke Ukraina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar