Respons AS dan Rusia soal Jokowi Larang Ekspor Minyak Goreng Sawit - CNN Indonesia

 

Respons AS dan Rusia soal Jokowi Larang Ekspor Minyak Goreng Sawit

By
CNN Indonesia
cnnindonesia.com
2 min
AS dan Rusia buka suara soal rencana Jokowi melarang ekspor minyak goreng sawit mulai Kamis (28/4) besok. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah negara importir minyak sawit mentah (CPO) merespons kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang ekspor refined, bleached, deodorized (RBD) palm olein yang merupakan bahan baku minyak goreng mulai Kamis (28/4) besok.

Salah satunya, AS. Juru Bicara Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia Michael D. Quinlan meminta Jokowi bisa menerapkan kebijakan yang memberi dampak stabilitas bagi pasar. Menurutnya, hal itu perlu karena negara-negara di dunia, termasuk AS memiliki ketergantungan besar terhadap CPO asal Indonesia.

"Kami meminta Pemerintah Indonesia untuk terus menerapkan kebijakan yang dapat memastikan lingkungan perdagangan yang transparan, stabil, dan dapat diprediksi," ungkap Quinlan kepada CNNIndonesia.com, Rabu (26/4).

Quinlan mengatakan kebijakan yang memungkinkan pasar stabil sangat diperlukan karena ketidakpastian tengah meningkat di level global. Salah satunya karena perang Rusia-Ukraina yang telah menaikkan harga pangan dunia.

"Iklim perdagangan dan investasi yang dapat diprediksi menjadi sangat penting saat ini dibanding sebelumnya, mengingat volatilitas rantai pasokan global dan ancaman inflasi pangan global," terangnya.

Berbeda dengan AS, Rusia justru enggan berkomentar banyak terhadap kebijakan terbaru dari Jokowi. Sebab, menurut Atase Pers Kedubes Rusia untuk Indonesia Denis Tetyushin, kebijakan ini harus diperhitungkan dulu berbagai dampaknya.

"Terlalu dini untuk berkomentar karena kita harus menghitung semuanya terlebih dahulu," ujar Tetyushin.

Sementara Malaysia dan India juga belum ingin memberi respons terhadap kebijakan baru Jokowi. Untuk diketahui, Malaysia merupakan sesama produsen CPO terbesar di dunia bersama Indonesia. Sedangkan India merupakan salah satu pembeli setia CPO nasional.

Sebelumnya, Jokowi sengaja melarang ekspor RBD palm olein karena ingin pasokan minyak goreng meningkat di dalam negeri. Harapannya, hal ini bisa memberi dampak penurunan harga minyak goreng di masyarakat. Targetnya, harga minyak goreng curah bisa turun sampai Rp14 ribu per liter.

(pwn/uli)

Baca Juga

Komentar